02

1K 117 21
                                    

"Annyeong chingudeul. Aku Cha Eunbi, pindahan dari Yogem School. Ku harap kita bisa berteman baik. Mohon bantuannya." Eunbi memperkenalkan dirinya di depan semua siswa yang akan menjadi teman satu kelasnya.

Eunbi memperluaskan pandangannya dan alhasil ia dapat melihat empat siswa yang sangat familiar. Jihoon, Jinyoung, Daniel dan juga Jisung ternyata berada di kelas ini. Ini sangat sulit dipercaya!

Eunbi sangat berterima kasih kepada Mamanya yang telah memilih sekolah ini untuknya. Meski termasuk penggemar fanatik, ia tidak tahu jika member Wanna One bersekolah disini.

"Eunbi-ya, kau bisa duduk disana." Bu baek menunjuk bangku yang kosong yang berada tepat di Jihoon.

Sepertinya dewi fortuna sedang berpihak padanya.

"Kau yang tadi kan?" Jihoon berbicara tepat saat Eunbi telah mendudukkan bokongnya.

"I-iya."

Siapun tolong Eunbi. Ia kelewat gugup saat ini. Tidak memiliki keberanian hanya untuk menatap lawan bicaranya dan terus tertunduk. Meski sesungguhnya, alasan sebenarnya hanya agar ia tidak pingsan melihat bagaimana tampannya seorang Park Jihoon.

"Sttt, yang dibelakang." Bu baek memperingati agar mereka tidak berbicara saat kelasnya.

***

Waktu istirahat telah tiba, Eunbi sekarang berada di kantin sambil menunggu pesanannya selesai. Segelas Capucinno dingin akan sangat cocok di cuaca yang panas.

Sebelum Eunbi sempat mengambilnya, seorang wanita dengan rambut pendek malah merebutnya dan membayar saat itu juga.

Eunbi menepuk pelan punggung wanita itu lantas berucap, "maaf tapi itu milikku."

"Aku sudah membayarnya. Pesan saja yang lain."

Padahal Eunbi sudah menunggu cukup lama hanya untuk memesannya.

"Somi. Berikan miliknya. Dia yang lebih dulu memesannya" Jihoon menghampiri, disusul oleh Jinyoung, Jisung dan juga Daniel.

"Tapi aku--" Sepertinya tidak ada kesempatan bagi Somi untuk berbicara. Jisung lebih cepat memotong perkataannya.

"Berikan kepadanya."

Somi memutar bola matanya lantas menyesap Cappucino itu dan pergi dari sana. Dirinya kelewat kesal dan muak mendengar ocehan mereka.

"Dasar wanita kurang ajar itu," ujar Daniel sambil berdecak.

"Terima kasih sudah membelaku." Eunbi membungkuk. Memiliki orang yang membela sungguh membuatnya merasa sangat bersyukur.

"Tidak perlu berterima kasih. Jika Somi berulah, kau bisa memberitahu kami." Jinyoung menimpali.

"Hei man. Bagaimana pelajaran tadi?"

Mereka menoleh pada pria yang sedang menghampiri. Namanya Seungwoo.

"Lumayan sulit," jawab jisung

"Aku lebih suka menari daripada belajar." Woojin memperlihatkan kebolehannya dalam menari.

"Nugu?" Tanya Sungwoon seraya menunjuk Eunbi.

Am I a Lucky Fan? || WannaOne (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang