23

346 57 4
                                    

Jihoon berjalan memasuki bar dan menemui seseorang untuk membicarakan sesuatu.

"Hai"

"Jisung Hyung"

"Apa yang ingin kau bicarakan hingga ingin secepatnya bertemu?"Jisung menyesap soju yang baru dipesannya.

"Hyung tau kan kalau Kang Daniel akan menikah?"Tanya Jihoon

"Hyung tau. Kenapa?"

"Kenapa tunangannya itu...."jihoon menggantungkan perkataannya. Dia agak ragu menanyakan hal ini kepada hyungnya. Bisa-bisa hyungnya itu mengangapnya tidak waras.

Jisung masih menunggu pertanyaan dari jihoon. Di lain sisi, jihoon masih bimbang. Apakah ia harus mengatakannya atau tidak.

"Apa? Apa?..."jisung sudah tak sabar dengan apa yang akan didengarnya.

"Kenapa tunangannya itu terlihat seperti....Eun bi?"Tanya Jihoon setelah lama berpikir.

Jisung tertawa mendengar perkataan jihoon"Jihoon, segeralah menikah"

"Aku hanya akan menikah dengan....."

"Siapa?"Tanya jisung

Kini mata jihoon tertuju pada sepasang kekasih yang baru masuk ke bar

"...Kara"

"Apa?"Tanya jisung tak percaya dengan apa yang di dengarnya sampai-sampai tak sengaja menyemprotkan soju yang di minumnya.

"Tidak...tidak. Hyung lihat. Ada Daniel dan Kara di sini"

Jisung membalikkan tubuhnya 90 derajat dan mendapati Daniel sedang duduk di pojok bersama dengan kara.

"aku ingin menghampirinya"Jisung berdiri dan berjalan menghampiri mereka.

Di lain sisi jihoon tak bergerak sama sekali dan memilih untuk tetap di tempatnya saat ini. Dia hanya ingin melihat mereka dari kejauhan.

"Oh...jadi ini Kara yang sering kau bicarakan"Ucap jisung

"Salam kenal"

"Iya. Salam ke...."jisung tak melanjutkan perkataannya karena tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Jihoon benar. Wajahnya mirip dengan Eun bi  yang membedakannya hanya penampilan dari wanita ini. Jisung seketika menghampiri jihoon.

"Kau benar. Dia mirip..."jisung masih memperlihatkan ekspresi terkejutnya

"Hai kalian. Kemari"Daniel memanggil keduannya untuk bergabung dengan mereka.

"Hai. Kau yang kemarin kan?"Kara menunjuk jihoon dengan jari telunjuknya.

"I-iya"

"Kita belum memperkenalkan diri masing-masing. Namaku Kara"Ucap Kara seraya mengulurkan tangan kanannya.

"Ji-jihoon"agak ragu namun jihoon membalas uluran tangan Kara. Dia masih menatap manik matanya. Apakah dia memang bukan Eun bi? Kini jihoon masih mengenggam tangan Kara tanpa berniat melepaskannya hingga Kara harus susah payah untuk melepaskan tangan dari jihoon.

Tanpa disadari setetes air mata telah jatuh di pipi jihoon. Sentuhan tangan ini persis dengan tangan kekasihnya itu. Lembut dan halus.

"Apakah aku telah membuatmu menangis? Aku minta maaf"ucap Kara.

"Hei. Kau itu pria"jisung menyikut jihoon.

"Maaf"

****

"Sudah lama tidak berkumpul seperti ini walaupun hanya bertiga sih"Daniel  mencairkan suasana.

"Hmmm....bagaimana kalau kita bermain...Jujur atau tantangan?"Tanya jisung

"Setuju. Kamu mau kan?"Tanya Daniel ke Kara.

Kara mengangguk begitu pula dengan jihoon. Jisung pun memutarkan botol soju kosong. Botol itu terus berputar dan berputar hingga botol itu menunjuk jihoon.

"Ok. Aku akan bertanya. Jihoon, ceritakan sebuah rahasiamu. Bagaimana? Kau ingin jujur atau menerima tantangan"Tanya jisung.

Tanpa menjawab sepatah kata pun, jihoon langsung meminum soju yang telah disiapkannya dalam gelas kecil.

"Ok selanjutnya"

Botol itu akhirnya tertuju pada Kara

"Seberapa besar cintamu terhadap Daniel?"Tanya jisung.

"Sangat besar"jawab kara disertai dengan senyuman.

Permainan mereka terus dilanjutkan hingga membuat mereka mabuk berat karena tantangan yang terus diterimanya.

"Siapa orang yang paling spesial dikehidupanmu?"Tanya Kara

"O-orang S-spesial? Eun bi....Dia wanita....yang sangat baik dan....sangat ku cintai"ucap Jihoon lalu pingsan karena mabuk berat. Daniel dan jisung pun demikian. Namun lain halnya dengan Kara. Dia sama sekali tidak mabuk karena  memilih menjawab pertanyaan dengan jujur daripada tantangan.

Kara menyandarkan kepalanya di meja dan kini wajahnya berhadapan dengan jihoon. Dia mengusap lembut kepala jihoon seraya menangis.

"Mianhae Jihoon-ah"ucap Kara dengan sangat pelan hampir tak terdengar sama sekali.

~~~

Kalau kalian suka, jangan lupa di vote yah...
Mian Chingu karena jarang Update, soalnya aku lagi kerjain banyak tugas

Tunggu Chapter selanjutnya yah Chingu....

Am I a Lucky Fan? || WannaOne (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang