Chapter IX: The Warplan
Sebelum melangkah lebih jauh, kita tinjau dulu kejadian yang terjadi pada Captain Artner dan HMAS Pitcairn selepas pertempuran dengan KRI Antasena. Hantaman dari torpedo Shkval memang tidak langsung menghancurkan HMAS Pitcairn, tapi akibatnya cukup parah. Kecepatan kapal melorot sehingga mirip seperti kapal pincang saja jalannya. Beberapa bagian lambung juga bocor sehingga air mengalir masuk ke dalam kapal dan membuat kecepatannya menjadi semakin payah.
Ledakan dari torpedo Shkval betul-betul hebat. Untung pada detik-detik terakhir HMAS Pitcairn melakukan belokan patah sehingga bisa terhindar dari impak ledakan, tapi tetap saja kekuatan ledakan torpedo itu membuat HMAS Pitcairn sampai terpelanting ke udara. Captain Artner berpikir, kapal lain yang lebih besar, ataupun kapten kapal yang tidak berpengalaman, pasti akan langsung musnah menghadapi Shkval. Bagaimanapun, belokan patah dan benturan ledakan tadi membuat struktur rangka HMAS Pitcairn menjadi “benar-benar patah” di beberapa bagian, karena konstruksi HMAS Pitcairn memang tidak diperuntukkan untuk melakukan manuver ekstrem semacam tadi.
Tanda bahaya api pun terdengar kembali. Semenjak tadi api memang belum bisa dikendalikan, dan sekarang sudah terlambat untuk itu. Awak kapal yang masih hidup pun diungsikan ke kompartemen kapal lain yang tidak terbakar. Kapal juga mulai oleng dan salah satu lambung kapal sudah berderak seolah ingin lepas. Dalam kondisi yang menyedihkan ini, Captain Artner memerintahkan kapal untuk jalan terus. Kalaupun harus tenggelam, maka Captain Artner ingin supaya kapal ini tenggelam di perairan Australia.
Satu jam kemudian, akhirnya kapal HMAS Pitcairn pun bertemu dengan kapal penyelamat, HMAS Carpentaria. Seluruh awak pun akhirnya dipindahkan ke HMAS Carpentaria termasuk Captain Artner dan Commander Hank Kelsey. Begitu semua selamat, tembakan meriam dari HMAS Carpentaria pun memberikan sebuah coup-de-grace kepada HMAS Pitcairn yang sudah amat sekarat. Seluruh awak diperintahkan untuk tutup mulut akan kejadian yang menimpa mereka, dan secara resmi, semuanya selesai.
Akan tetapi, tidak semua awak kapal HMAS Pitcairn diselamatkan oleh HMAS Carpentaria. Beberapa awak yang memang sudah lebih dahulu terjatuh ke laut, ditinggalkan begitu saja oleh mendiang HMAS Pitcairn, mengapung di antah berantah sebagai satu titik di Samudera Indonesia yang luas. Takdir kematian pun membayangi mereka, tapi karena suratan dari atas, mereka pun akhirnya diselamatkan oleh kapal penelitian RV Narwhall berbendera Australia. RV Narwhall ini saat itu tengah disewa oleh tim peneliti dari National Geographic untuk melakukan penelitian di Samudera Indonesia, dan dalam kapal itu turut pula beberapa wartawan lokal Australia.
RV Narwhall sebenarnya tertarik ketika melihat cahaya ledakan dari NASROC, sehingga memutuskan untuk menuju ke pusat cahaya. Dan dalam perjalanan itulah mereka menemukan sisa-sisa awak HMAS Pitcairn yang masih terombang-ambing. Kesempatan ini pun tidak disia-siakan oleh wartawan yang ikut dalam kapal itu untuk menanyai korban selamat. Para awak, yang memang belum mengetahui mengenai perintah tutup mulut, akhirnya bercerita kejadian yang terjadi setahu mereka, dan itulah asal muasal dari berita yang ditangkap oleh Nana. Pihak Angkatan Laut sendiri, setelah mengetahui rahasia mereka terbongkar, tentu saja amat gusar dan murka, tapi apa lacur? Yang bisa dilakukan oleh pihak Angkatan Laut, dibantu oleh Intelejen Australia, adalah "membatasi" perkembangan dari berita itu supaya publik Australia tak perlu tahu terlalu banyak. Para awak kapal yang terburu "bernyanyi" di media pun akhirnya ditahan di markas untuk mengurangi ketegangan. Tapi benarkah keadaan mereda?
Apartemen Tita dan Fendy
20.32 WIB
H minus 63:27.00Tita masuk kembali ke apartemennya dengan langkah gontai. Hujan turun agak deras malam ini, dan suaminya, Fendy, tidak bisa menjemputnya, sehingga Tita terpaksa naik taksi. Mantel dan syal yang basah terkena hujan ia masukkan saja ke dalam keranjang cucian. Tidak ada waktu untuk mencucinya sekarang, jadi lain kali saja, begitu pikir Tita. Tidak ada kabar dari Anton, dan Tita semakin tidak bersemangat saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAUT BIRU (END)
ActionDi suatu waktu Indonesia telah berhasil membangun kapal selam nya sendiri namun keberhasilan ini membuat gerah beberapa pihak. apakah rahasia di balik proyek kapal selam ini? konspirasi apa kah yg akan terjadi?