Chapter 10

731 48 5
                                    

"Ngapain lo berdua di sini?" Sinis Audrey kepada keduanya. Saat mereka hanya bertiga saja di ruangan Audrey.

"Ya mau nemenin lo lah." Ucap keduanya bersamaan.

"Gak usah nemenin gue. Gue baik - baik aja." Ucap Audrey dingin.

"Gak usah sok kuat deh. Kalo mau nangis ya nangis aja. Gak usah ditahan." Ucap Aaron.

"Lo pada gak usah sok tau deh."

"Kita udah tau semuanya. Jadi gak usah ditutup - tutupin." Ucap Adelle lembut.

"Siapa bilang lo pada tau semuanya?"

"Kita udah diceritain semua sama kak Justin." Ucap Adelle lagi.

"Tapi satu yang gak diceritain ke kalian." Ucap Audrey dengan tampang tenang.

"Apa?" Tanya keduanya dengan wajah penasaran.

"Gue udah nangis." Ucap Audrey bangga.

Tak...

Tak...

"Auw..." Aduh Audrey kesakitan saat dijitak oleh keduanya.

"Gitu aja bangga." Ucap keduanya kompak.

Lalu mereka bertiga tertawa bersama sambil berjalan beriringan menuju kelas.

***
"Hai kenalin nama aku Tasya. Kalo mereka Rina dan Caca." Ucap Tasya sambil menyodorkan tangan kanannya kepada Adelle dan Aaron.

Namun bukannya menyambut tangan kanan Tasya, mereka malah asik mengobrol bahkan tertawa bersama Audrey. Merasa tak terima akhirnya Tasya berbicara dengan suara tinggi.

"Ngapain sih kalian main sama si Audrey ini. Dia ini cuma mau manfaatin kalian doang buat ngambil duit kalian."

"Lo pasti udah gunain pelet lo kan?" Tuduh Tasya pada Audrey dan diangguki oleh Rina dan Caca.

"Maksud lo apa?" Ucap Adelle emosi.

"Gue cuma bilang yang sebenarnya kok ke kalian." Ucap Tasya membela diri.

"Sebenarnya? Kita lebih tau kali dari lo." Ucap Aaron.

"Sudah. Sudah. Jangan bertengkar lagi. Banyak yang menonton." Lerai Audrey.

"Sekali lagi lo ngomong kayak begitu. Gue abisin lo." Ucap Adelle.

***

Fragile HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang