Fragile Heart

Chapter 25

"Nggg..." Eluh Audrey sesaat setelah ia siuman.

Melihat hal tersebut ketiganya segera mengerubunginya.

"Lo gapapa?" Tanya Aaron.

"Lo haus?" Tanya Adelle.

"Lo baik - baik aja?" Tanya Justin.

"Gue gapapa. Iya gue haus dan gue baik - baik aja. Makasih udah nolongin gue. Kalo gak ada kalian gue gak tau lagi." Ucap Audrey panjang lebar sesaat setelah ia terbangun.

Adelle segera memberinya segelas air untuk diminum. Dengan cepat diteguknya air di dalam gelas itu hingga habis. Merasa kelaparan, karena dari semalam ia belum memakan apapun hingga saat ini. Maka mereka memutuskan untuk memesan makanan.

***
Setelah makanan mereka datang, mereka segera memakan makanan mereka.

"Bang lo gak hubungin bonyok kan?" Tanya Audrey dengan cemas.

"Nggak. Lo tenang aja. Gue panggil dokter juga diem - diem kok." Ucap Justin menenangkan adiknya itu.

Saat mereka sedang berbincang - bincang masuklah James ke dalam kamar. betapa kagetnya ia melihat Audrey saat tidak memakai atribut nerdnya.

"Lo Audrey kan?" tanya James memastikan.

"Iya." Jawab Audrey dengan yakin.

"Yang dijodohin sama gue kan?" Tanya James lagi.

"Iya."

"Ja... jadi selama ini lo pura - pura di sekolah?"

"Yap. Trus sekarang lo mau apa? Lo udah tau kan jati diri gue sebenarnya. Oh iya, jangan pernah lo bocorin hal ini ke anak - anak yang lain atau kalo enggak gue robek mulut lo." Ucap Audrey dengan nada mengancam dan mata menyipit pada James.

Melihat sikap Audrey yang seperti itu membuatnya menjadi merinding. Namun karena penasaran tujuan dibalik Audrey yang berpura - pura membuat mulutnya tidak tahan untuk tidak bertanya. Hingga ia memberanikan dirinya untuk membuka mulut dan bertanya.

"Kenapa lo sembunyiin jati diri lo?"

"Karena gue gak mau ada orang yang pura - pura baik di depan tapi busuk di belakang." Ucap Audrey dengan santainya.