Chapter 31

466 25 0
                                    

Saat ini Jessica dan Brian sedang di kamar mereka. Jessica yang sedang duduk di depan meja rias sambil melakukan rutinitas yang biasa ia lakukan setiap malam sebelum menyentuh kasurnya.

"Sayang." Panggil Brian.

"Ya sayang."

"Sepertinya ada yang aneh dengan anak kita."

"Anakmu yang mana. Kau kira anakmu hanya satu?" Ucap Jessica sebal melihat Brian.

"Audrey." Jawab Brian sambil memutar bolanya.

"Memangnya ada apa?"

"Kau tak merasa aneh? Sejak kapan ia berani melawanku. Bahkan Justin juga ikut - ikutan membela adiknya itu."

"Kau membahas masalah saat sarapan?"

"Tentu saja. Memangnya kapan lagi? 10 tahun yang lalu?" Ucap Brian dengan nada sarkastik.

"Kok kamu jadi ngegas sih sama aku?"  Ucap Jessica tak terima.

"Ya sudah aku minta maaf."

"Tak perlu."

"Ya ampun maaf sayang."

"Sudahlah terserah kau saja. Aku malas berdebat denganmu." Ucap Jessica sambil beranjak naik ke atas kasur dan membaringkan dirinya di samping Brian.

"Sayang." Ucap Brian sambil mencoba menggoyangkan badan istrinya itu.

"Bisakah kau diam." Ucap Jessica dingin.

Dengan cepat Brian segera memeluk istrinya itu dri belakang.

"Maafkan aku." Ucap Brian sambil mengecup tengkuk istrinya.

"Lepaskan." Ucap Jessica sambil mencoba melepaskan tautan jari Brian dari badannya.

"Maafkan aku dulu baru akan kulepaskan."

"Baiklah kau kumaafkan. Sekarang bisakah kau lepaskan aku?"

"Tidak semudah itu sayang. Aku minta cium aku dulu. Baru akan kulepaskan." Ucap Brian dengan nada nakal.

"Kau curang mencari kesempatan dalam kesempitan."

"Ya sudah kalau tidak mau. Kita akan tidur seperti ini sampai pagi."

"Baiklah - baiklah." Ucap Jessica pasrah.

Cup

Tak mau melewatkan kesempatan langka ini, Brian segera meraup bibir ranum istrinya dan dengan cepat ia naik ke atas badan istrinya. Setelah menyadari ia dipermainkan oleh suaminya. Jessica meronta ingin melepaskan diri. Namun tenaganya kalah kuat dengan suaminya, Brian.

Dengan cepat Brian kembali mencium bibir istrinya itu agar Jessica tak dapat menolaknya. Dan dilanjutkan dengan aktivitas di malam hari.

Fragile HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang