Chapter 24

430 21 0
                                    

Brakkk

Pintu di dobrak dari luar oleh Justin. Tanpa basa - basi mereka segera masuk ke dalam rumah tersebut dan menemukan Audrey di dalamnya dengan badan memar dan pipi yang memerah. Melihat hal tersebut emosi ketiganya langsung memuncak.

Namun mereka urungkan niatnya terlebih dahulu karena saat ini keadaan Audrey lebih parah. Justin segera menggendong adiknya itu dan membawanya kembali ke hotel. Para murid yang melihat keadaan Audrey merasa iba ada juga yang senang.

Setelah kembali ke hotel, mereka segera membaringkan Audrey di tempat tidurnya. Dokter telah siap di dalam kamar Audrey. Sebelum pergi tadi Adelle telah menelpon dokter kepercayaan keluarga mereka.

"Bagaimana kondisinya dok?" Tanya Justin khawatir.

"Keadaannya baik - baik saja. Memar di badannya juga akan sembuh jika diberi obat. Nona Audrey hanya pingsan karena syok. Jadi sebentar lagi ia akan siuman. Dan ini resep untuk menyembuhkan memarnya." Ucap dokter tersebut kemudian undur diri.

Tak lupa mereka mengucapkan terima kasih lalu segera masuk ke dalam kamar tempat Audrey beristirahat. Adelle segera pergi keluar kamar mencari keberadaan Tasya cs. Setelah bertemu ia segera menampar kedua pipi Tasya. Para murid lain hanya menonton saja. Tak ada yang berani menggangu. Para guru yang mengetahui kejadian tersebut segera menarik keduanya memjauh.

Justin dan Aaron yang mendengar kejadian tersebut dari seorang murid hanya bersikap biasa - biasa saja. Seolah tak ada apa pun yang terjadi. Karena jika ditanya mengapa mereka hanya duduk diam saja. Maka jawaban mereka adalah sebenarnya mereka sangat ingin menghajar Tasya cs namun menurutnya itu hal tak wajar jika mereka lakukan dan akan menurunkan martabat mereka. Jadi untuk itu mereka hanya mengandalkan Adelle untuk memberinya pelajaran.

Fragile HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang