Chapter 5

782 51 1
                                    

Seminggu pun telah berlalu. Audrey merasa sangat bahagia dengan sikap James yang sangat baik kepadanya. Walaupun hanya makan di taman sekolah dan chat juga seadanya saja Audrey tetap merasa bahagia.

Telah menjadi rutinitasnya selama seminggu ini ia bangun lebih dulu sebelum alarmnya berbunyi dengan nyaringnya. Bahkan ia juga sudah siap dengan tampilan seadanya seperti ia biasa ke sekolah.

Setelah selesai berkaca untuk memastikan penampilannya telah sempurna. Ia segera turun ke bawah menuju meja makan untuk makan bersama yang lainnya. Karena sudah hampir seminggu ia jarang sekali makan bersama.

"Pagi mom, dad, kak." Ucap Audrey menampilkan senyum manisnya sambil menarik kursi yang berada di samping Justin.

"Ada apa lo tiba - tiba mau makan bareng kita lagi setelah seminggu ini kita dicuekin." Tanya Justin sinis.

"Hehehe... maaf." Kekeh Audrey sambil mengambil sesendok nasi dan ditaruh di atas piringnya.

"Kamu kenapa sayang? Kok akhir - akhir ini kamu seneng banget keliatannya? Cerita dong sayang." Ucap Jessica lembut.

"Malu ah mom. Lagian gak ada apa - apa kok." Ucap Audrey malu - malu.

Melihat Audrey yang tengah tersipu malu tersebut membuat tawa di ruang makan tersebut pecah.

"Najis tau gak muka lo itu." Ucap Justin sambil tertawa terbahak - bahak.

"Apaan sih. Ih... rese banget sih. Udah ah gue mau berangkat aja." Ucap Audrey merajuk.

"Audrey duduk." Ucap Jessica dengan penuh penekanan.

"Tapi mom."

"Cepat duduk dan habiskan makanan kamu."

"Dad." Adu Audrey pada Brian.

"Turutin apa kata mommy mu sayang. Dan Justin sudah jangan bikin adik mu ini tambah malu." Ucap Brian.

Seketika ruang makan menjadi hening seketika dan hanya terdengar suara sendok dan piring yang beradu.

***
"Hai kak." Sapa Audrey dengan senyum lembut yang menghiasi wajahnya.

"Hai." Ucap James yang terdengar ogah - ogahan. Namun tak dihiraukan oleh Audrey.

Audrey terus berceloteh mengenai pagi tadi yang terjadi di ruang makan. Namun ia tidak menyebutkan nama Justin melainkan hanya kakak saja. Mendengar Audrey yang berceloteh tanpa henti ditambah tatapan para murid di sekolahan membuatnya merasa amat terganggu.

Tiba - tiba James merasa bahunya di tepok oleh seseorang dari belakang. Ia segera menoleh ke belakang dan menatap dingin orang tersebut sambil melanjutkan perjalanan yang tadi sempat tertunda akibat orang tersebut.

"Ngapain lo?" Tanya James cuek.

"Weh... cewek lo bro?" Tanya Angga pada James yang membuat seisi koridor langsung bisik - bisik tidak jelas.

"Pantes selama seminggu ini gue ditinggal mulu. Ternyata lo lagi sama cewek lo." Lanjut Angga yang dengan sengaja mengeraskan suaranya agar seisi koridor tahu.

Bukannya senang James malah terkesan acuh tak acuh pada ucapan Angga tersebut. Berbeda dengan James, Audrey merasa wajahnya seperti kepiting rebus bahkan ia diam - diam menundukkan wajahnya sambil tersenyum malu - malu.

Tanpa menghiraukan ucapan Angga, James segera berjalan meninggalkan Angga dan Audrey di belakangnya. Angga kemudian segera berlari menyusul James. Sedangkan saat Audrey ingin ikut menyusul ia di hentikan oleh Tasya cs.

"Lo mau kemana?" Tanya Tasya yang sudah panas mendengar pernyataan Angga tersebut.

"Ma-mau..." Belum selesai menjawab ia sudah ditarik oleh Tasya cs.

***

Fragile HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang