Lumutan yhaaa 😆
Hari yang di tunggu-tunggu pasutri muda ini pun akhirnya datang. Hari yang membuat keduanya merasa agak tidak tenang, jantungnya berdegub kencang... Pokoknya tidak tenang lah! Karena mereka hari ini harus memimpin jalannya pertandingan sebagai kapten dari masing-masing tim futsalnya.
Padahal belum waktunya tapi semalam hingga tadi pagi, Taeyong sudah duluan berubah menjadi kapten Taeyong. Yang biasanya mereka berdua suka berdagang hingga tengah malam—bahkan kadang tidak tidur—karena tuntutan Taeyong, Wiona disuruh tidur jam 9. Wiona kesal karena dia memang dari kecil sudah mengidap insomnia, tidak bisa di paksa. Dan pagi-pagi di suguhkan sarapan bergizi juga ocehan Taeyong seputar pertandingan.
"Lo gak lupa bawa kaki phadding kan?—"
"—Lo ngomong sekali lagi gue gol-in ke gawang! Diem kek!" Dumel Wiona kepada Taeyong yang langsung membungkam mulutnya, sepertinya dia baru sadar kalo dia sedang di masa cerewetnya.
Taeyong pun memberikan tas milik Wiona yang ia bawakan hingga ruang ganti. Wiona juga bingung suaminya itu kesandung apa bisa agak sedikit over protective sampai tasnya aja di bawain.
"Lo bawa omeprazole gak?" Tanya Taeyong.
Wiona mendengus kesal dan menjawab dengan sangat pelan, "bawa, cinta. Aku bawa semuaaaa yang kamu list dari semalem."
Taeyong terkekeh pelan dan Wiona menyadarinya, betapa tampannya lelaki yang akan memimpin hidupnya itu selama 7 bulan kedepan.
"Senyum terus dong? Lo gak jelek kok kalo senyum, malah ganteng bangeeeet." Canda Wiona sambil mencolek-colek lengan Taeyong.
Taeyong justru malah mengurungkan untuk senyum lebih lebar karena omongan Wiona. Wiona tertawa pelan melihat tingkah Taeyong yang kadang jauh dari first impression semua orang terhadap suaminya itu.
"Eh dia ganteng deh! Dia anak Inasce kan???"
Wiona melirik kumpulan cewe-cewe yang baru saja ia lewati ketika sedang berjalan menuju tempat tunggu Inasce. Dalam hati Wiona, heh lo gak liat ya di samping ada istrinya?! Namun dengan cepat Wiona memukul pipinya saking tidak percayanya dia baru saja memaki karena hal yang tidak mungkin.
Wiona dan Taeyong sampai di ruangan yang di sediakan untuk murid Inasce yang akan tanding di SMA Merpati tersebut. Wiona mendapati Kitri yang sudah mengganti bajunya dengan jersey.
"Waduuuuh datengnya barengan dong si kapten-kapten." Pekik Johnny yang berjongkok sambil mengikat tali sepatunya.
Wiona tidak tahu harus bereaksi seperti apa jika sudah di cengin sama kakak kelas sedangkan Taeyong tidak menggubris perkataan Ten.
Di dalam kelas yang di jadikan ruang tunggu futsal Inasce adalah kelas yang lumayan besar karena Inasce adalah satu dari dua sekolah yang mengirim tim futsal putra dan putri. Jadi di buat dua bagian di kelas tersebut, di buat mejanya berjajar di tengah-tengah kelas untuk membatasi futsal putra dan futsal putri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa nikah
أدب الهواةNikah muda sama kapten futsal tergarang dan tergalak sepanjang masa?! Big no! 2017, markohun.