Lagi-lagi Wiona dan Taeyong absen dari sekolahnya. Sudah 2 hari mereka tidak sekolah. Di izinkan dengan alasan sakit. Tidak akan ada yang curiga. Karena keduanya berada di kelas yang jarak antar keduanya termasuk jauh. Bahkan beda gedung. Siapa yang akan mengira?
Kenapa sih mereka disuruh gausah masuk sama Yuni dan juga Imas? Keduanya disuruh bersih-bersih rumah. Jadi ya selama dua hari itu, Wiona dan Taeyong sering bolak-balik ke toko kayu yang menjual berbagai macam lemari yang mungkin di butuhkan karena kekurangan tempat untuk menaruh sesuatu. Termasuk lemari. Hah, mereka berdua sepakat tidur terpisah. Imas sih awalnya bilang kalau kamar satu lagi itu untuk bayi mereka nanti. Bayi? Mama gue memang gila. Itu kata Wiona . Tapi karena kesepakatan mereka akhirnya mereka memilih tidur terpisah. Makanya butuh lemari 1 lagi.
Rumahnya tidak terlalu besar, tidak pula tingkat. Seukuran 4 kali kelas di sekolah yang berukuran besar. Kamarnya pun tidak besar. Tapi sangat cocok untuk dua orang. Apalagi untungnya mereka berdua memang belum berencana untuk punya momongan.
Wiona menghempas dirinya ke atas sofa baru yang beberapa bagian masih di plastik. Punggungnya sangat pegal karena seharian bersih-bersih. "Btw Kak, gue laper nih." Ujar gadis itu yang sedang berusaha membangunkan dirinya untuk pergi ke dapur.
Ia membuka lemari kulkas tapi beberapa kali ia melirik Taeyong yang juga sedang merebahkan dirinya di atas sofa. Dengan kaus oblong tanpa lengan, juga celana hitam selutut serta keringat yang mengucur deras. Membuat Wiona malah jadi menelan ludahnya. Terlalu tampan dan seksi. Yang ia lihat sekarang Taeyong sedang memijit tulang hidungnya.
Wiona kembali mengalihkan pencariannya ke kulkas, zonk, tidak ada bahan makanan sama sekali di dalam kulkas. "Yah?! Kok enggak ada bahan makanan sama sekali sih?! Padahal kalau ada kita bisa isi perut dulu, Kak."
Wiona meraih ponselnya yang di taruh di atas meja ruang tengah. Ia menekan opsi menelfon Imas. "Mah, ini kok enggak ada bahan makanan sama sekali ya Ma?"
"Oooh kalian beli sendiri dong. Biar kamu tau apa yang Taeyong suka, apa yang Taeyong gak suka."
"Mah, jangan bercanda─
"Dah yaa, Mama lagi kerja."
Wiona menatap ponselnya tidak percaya. Taeyong bangun dari istirahatnya. "Kak, kita delivery aja ya?" Tanya Wiona ragu. Taeyong menggelengkan kepalanya. Ia malah menghampiri jaket dan juga kunci mobil.
"Ayo."
Setelah berdebat singkat, akhirnya Wiona menyetujui untuk pergi ke supermarket. Lagi-lagi Wiona memang sedang tidak ingin berantem. Apalagi hanya karena masalah sepele seperti barusan, mereka mempermasalahkan Wiona yang kekeh tidak ingin ke supermarket karena ia merasa pasti Taeyong sangat lelah habis bersih-bersih.
Tapi apa kalian tahu? Ada satu sisi baru yang di temui Wiona selama ketika sedang bersih-bersih rumah barunya. Taeyong, seperti menjadi orang yang berbeda ketika ia sedang membersihkan sesuatu. Auranya berbeda. Dan juga Taeyong pasti bakal memarahi Wiona jika Wiona tidak mengerjakan kerjaannya dengan benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa nikah
FanfictionNikah muda sama kapten futsal tergarang dan tergalak sepanjang masa?! Big no! 2017, markohun.