15

139K 16.6K 2.7K
                                    

Wiona membeli sebotol air mineral dan roti isi krim vanilla yang setaunya memang Taeyong suka beli roti ini sebagai penjanggal perut.

Wiona berjalan ke arah UKS yang letaknya di lantai 4 gedung jurusan olahraga. Memang disitu yang paling terdekat dari lapangan tempat Taeyong sparing tadi.

Wiona mengintip ke jendela kecil yang ada di pintu UKS dan ia mendapati Taeyong sedang di perbani di bagian kepalanya yang mungkin berdarah. Di dalam juga ada Yuta, Johnny dan Jaehyun yang membuat Wiona sedikit ragu untuk masuk.

Wiona membuka pintu UKS sehingga membuat semuanya menoleh ke arah pintu, juga Taeyong yang hanya bisa melirik ke pintu karena sedang di perban kepalanya.

Taeyong tidak berhenti menatap Wiona yang sedang berjalan ke arahnya. Ia mencoba membaca pikiran Wiona yang tampak santai berjalan masuk ke dalam UKS untuk menghampiri Taeyong.

Apa yang Taeyong harapkan? Sebuah pelukan.

Bukan pelukan karena khawatir, tapi untuk sandiwara seorang pacar ketika pacarnya sampai harus di obati di depan teman-temannya.

Wiona tidak membuka suaranya dan dia memilih duduk di kursi yang ada di samping Taeyong.

"Kita balik deh ya? Kan udah ada Wiona." Ujar Yuta.

Taeyong mengangguk pelan. Yuta pun menepuk Jaehyun yang sedang memainkan ponselnya untuk segera keluar dari UKS sembari menunggu Johnny yang tengah membenarkan tali sepatunya.

"Guys,"

Yuta, Johnny dan Jaehyun sontak berhenti melangkah dan menoleh ke Taeyong.

"Datang lagi dengan kemenangan." Ujar Taeyong.

Yuta terkekeh begitu juga Jaehyun, "siap kapten." Sahut Johnny yang langsung merangkul kedua teman satu timnya dan membawa mereka ke lapangan kembali.

"Dok, cukup. Sisanya saya bisa sendiri." Ujar Taeyong kepada dokter yang biasa menjaga UKS.

"Kamu sterilin dulu pake alkohol abis itu kasih betadinenya ya? Dokter juga sebenernya udah telat rapat di rumah sakit." Balas dokter tersebut sambil menepuk pundak Taeyong.

Dokter itu sibuk dengan tasnya yang ternyata memang sudah ia siapkan sejak dini sebelum kedatangan Taeyong yang butuh bantuan. Lalu ia tersenyum manis ke arah Taeyong dan Wiona sebelum ia meninggalkan UKS.

"Nih makan." Ucap Wiona sambil memberikan roti yang tadi ia beli. Taeyong mengambil dan ia menyandarkan tubuhnya dengan pelan ke tembok.

"Sini." Taeyong menepuk kasur di sisi sampingnya yang kosong. Wiona tanpa basa-basi langsung mendudukkan bokongnya di samping Taeyong, ikut menyandarkan punggungnya ke dinding.

"Kok tau gue ada disini?" Tanya Taeyong.

"Iya tadi ada hot news, katanya kakak ganteng masuk UKS." Balas Wiona.

Taeyong hanya mengangguk-angguk tanpa berhenti mengunyah.

"Gaada yang sakit lagi kan?" Tanya Wiona. Taeyong menunjuk ke bagian pipinya yang juga terluka dan belum di obati.

Terpaksa nikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang