05

117 20 0
                                    

Mole yakin Abel yang sudah membuka portal itu, karena bagaimanapun portal itu takan terbuka oleh orang lain selain keturunan Austrin.

Mole keluar dari ruang itu mencari keberadaan Clarry, sebelum Ia menemukannya Clarry terlebih dahulu menegurnya.

"Ibu, kau sedang apa?"
Tanya Clarry saat Mole keluar dari ruang itu

"Ibu cari kaka, Memang kak Abel kemana?"
Tanya Clarry,
Mole tersenyum dan mengelus lembut puncak kepalanya.

"Sayang, kamu bisa janji sama ibu?"
Tanya Mole lembut, Clarry mengerutkan keningnya tak bergeming.

"Janji jangan pernah keluar dari rumah ini dan jangan pernah mendekati tempat apapun yang ibu larang!"
Sambung Mole seraya menunjukkan jari kelingkingnya.

"Memang Ibu mau kemana?"
Tanya Clarry kemudian tanpa membalas kelingking yang Mole tunjukkan

"Ibu harus menyusul kakakmu di tempat yang cukup jauh!"

"Kapan akan kembali?"
Tanya Clarry mulai cemas

"Secepatnya!"
Mole mengacak rambut Clarry dan mencium lembut puncak kepalanya kembali.

Clarry menangis dalam diam, Ia tidak terlalu manja untuk usianya yang masih 5 tahun Ia hanya memandangi kepergian Mole kearah hutan.
Seperti yang dilakukan Jake, Mole hanya berputar arah ke rumahnya dan masuk ke ruang rahasia untuk menembus portal cermin di ruang itu.

*
Setelah berhasil menembus portal itu, Mole keluar dari semak belukar dan mengedarkan pandangan ke seluruh sudut hutan.
Tidak ada yang berubah pada hutan itu, semua bentuk pohon dan jumlahnya masih sama jika dilihat.

Mole berjalan dengan cepat menyusuri hutan, membiarkan beberapa ranting pohon menggoresi kulitnya.
Menyapu setiap dedaunan yang Ia lewati, menikmati setiap keringat dingin yang bercucuran.

Sampai akhirnya, Mole berhasil sampai di sebuah pasar yang cukup ramai. Mole berharap Abel ada diantara salah satunya, namun Mole tidak menemukan sedikitpun tanda-tanda keberadaan Abel.

Aku harus mencari kemana tuhan...

Mole berjalan diantara
orang-orang yang berlalu lalang, Ia sengaja menutupi wajahnya dengan kain agar tidak ada yang mengenalinya, dari ujung ke ujung dan bertanya kepada setiap orang yang melintas tidak ada jawaban yang memberi tahu keberadaan Abel.

"Kau mencari seorang gadis?"
Tanya seorang wanita yang tengah menyapu halaman rumahnya di dekat pasar itu, Mole segera beralih menatap wanita itu dan mengangguk.

"Apa kau melihatnya?"
Tanya Mole antusias

"Aku melihat beberapa gadis yang melintas, jadi seperti apa dulu ciri-ciri gadis yang kau cari!"
Ucap wanita itu dan masih melanjutkan kegiatannya

"Dia berpengawakan ramping, berambut panjang dan legam. Wajahnya sangat cantik"
Ucap Mole seraya membayangkan bagaimana pengawakan dan Wajah Abel yang luar biasa indahnya, wanita itu berhenti dari kegiatannya dan menatap Mole.

"Apakah dia tidak menggunakan alas kaki?"
Tanya wanita itu, Mole terdiam menerawang.
Mungkin saja, karena Abel melewati cermin itu di dalam rumah mana mungkin ia mengenakan alas kaki, pikir Mole.

"Aku rasa begitu"
Ucap Mole

"Aku melihatnya bersama kakek tua, sepertinya mereka pergi ke desa sebrang!"
Ucap wanita itu kembali melakukan kegiatannya

"Baiklah, terimakasih!"
Mole mengukir senyum, Ia kembali berjalan menuju desar sebrang.

*
Percy terlihat merapikan pakaian kebesarannya, Ia tidak bisa tertidur karena terus memikirkan gadis tadi tepatnya Abel.
Ia keluar kamar untuk mencari udara segar, saat pintu itu dibukanya terlihat Arnold tengan berdiri di samping pintu itu.

Putri Bulan[ SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang