06

106 18 0
                                    


Mole masih terus terisak dalam pelukan Ayahnya.

Sebelumnya.....
Setelah Mole melihat Abel yang dibawa oleh rombongan kerajaan, Mole mulai bingung hendak kemana.
Sampai akhirnya Ia teringat akan Ayahnya yang masih hidup, Ia segera berjalan menuju rumah yang sudah lama tidak Ia pijaki.
Dengan langkah perlahan, Ia melihat sorang Kakek tua yang tengah membenahi rumahnya.
Mole menatap Kakek itu dan segera menghamburkan tubuhnya memeluk tubuh renta itu, kekacauan yang terjadi dirumahnya adalah ulah dari rombongan kerajaan.
Saat itupun Mole tahu bahwa Abel ternyata bersama Ayahnya, namun begitupun dengan Kakek Harry yang kembali merenung karena kenyataan yang pahit bahwa Abel memang benar-benar cucunya meski bukan cucu kandung.

"Ayah, Aku harus kembali!"
Ucap Mole seraya menyeka air matanya yang masih ingin keluar

"Kenapa? Kau bisa tinggal bersama Ayah, apa kau tidak suka bertemu Ayah?"
Tanya Kakek itu

"Tidak Ayah, Aku harus kembali dan menyusul cucumu!"
Ucap Mole dengan mengulum senyum, wajah Kakek itu terlihat  berseri.

"Benarkah?"
Mole mengangguk

"Tapi ini sudah malam!"

"Kau tahu Ayah, waktu disini dan ditempatku sangatlah berbeda. Jika disini malam maka disana siang hari jika disini siang maka disana pagi dan jika disini pagi maka disana malam, seperti itulah yang Aku tahu dan Aku rasa waktu disana lebih cepat daripada disini. Kau lihat disini purnama baru muncul, sedangkan disana purnama sudah muncul lebih dulu!"
Jelas Mole seraya menatap purnama yang berpendar, Kakek Harry mengangguk tanda mengerti.

"Jaga dirimu!"
Ucapnya seraya mengecup puncak kepala Mole dan kembali memeluknya

*
Di tempat lain, terlihat Abel yang tengah bergelut dengan perkakas dapur. Ia sangat menikmati pekerjaannya, ditambah perkakas disini lebih lengkap dari pada dirumahnya.

"Apakah setiap hari bibi memasak sebanyak ini?"
Tanya Abel pada Grees yang tengah sibuk menata kue

"Tidak juga, malam ini akan ada pesta penobatan pangeran Percy menjadi seorang Kaisar jadi banyak tamu dari kerajaan lain yang akan datang!"
Jelas Gress, Abel mengangguk tanda mengerti.

"Oya, Aku belum tahu namamu!"
Ucap Grees kembali

"Astaga, Aku belum memperkenalkan diri yaa!"
Ucap Abel sedikit malu

"Semuanya! mohon maaf sebelumnya, namaku Aurellia Amabel Maraville panggil Abel saja terimakasih!!"
Ucap Abel dengan lantang agar para pelayan lain mendengar juga tak lupa membungkuk hormat, para  pelayan tersenyum dan menyalami kembali.

Tiba-tiba seseorang memanggil Grees dari luar, dengan cepat Greesy berjalan keluar.

"Ada apa?"
Tanyanya pada Arnold yang sudah mematung disana

"Dimana Abel?"
Tanya Arnold

"Tunggu sebentar!"
Greesy kembali masuk dan memanggil Abel, namun sebelum Gressy memanggilnya Abel tengah mematung di belakangnya.
Seketika Arnold tertawa saat melihat Abel tengah berdiri menatapnya, Wajahnya tampak aut-autan dengan noda hitam di wajah karena tadi Ia sedang membersihkan kolong.

"Kenapa kau tertawa?"
Tanya Abel kesal, Arnold masih menahan tawanya dan berusaha berbicara sedangkan Greesy hanya tersenyum kecil menahan tawa.

"Kau cuci lah wajahmu itu, itu sangat menjijikan!"
Ucap Arnold kemudian, Abel menyentuh kedua pipinya dan terlihat noda hitam di kedua telapak tangannya.

"Aku tetap cantik walau seperti ini!"
Ucap Abel percaya diri,  tidak lama Percy datang di belakang Arnold dan segera mungkin Abel berusaha membersihkan wajahnya.

Putri Bulan[ SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang