Percy memilih kembali ke istana, dan membiarkan rusa itu pergi.
Darah segar mengalir dari bahunya yang terkena oleh tanduk rusa itu, Ia berjalan perlahan menaiki kudanya.Arnold menyobek sedikit kain bajunya dan digunakan untuk mengikat luka Percy, Arnold sedikit panik melihat wajah Percy yang sangat pucat dan terlihat sangat lemah.
"Yang mulia, apakah anda kuat?"
Percy mengangguk lemahKeduanya menunggangi kuda dengan amat perlahan, para gadis kembali memandang Percy yang baru saja keluar dari hutan.
Sampai di istana, Arnold segera menuntun Percy menuju kamarnya.
Ia menyentuh tubuh Percy dan seketika Arnold merasakan tubuh itu sangat panas, Percy mulai gemetar saat Arnold membantunya berbaring."Yang mulia hamba akan memanggil tabib!"
Ucap Arnold, Percy hanya terdiam seraya menggigil kedinginan.Percy merasakan tubuhnya sangat berat, kepalanya sangat pusing dan tubuhnya merasakan dingin luar biasa.
Entah apa yang terjadi, semuanya gelap.Tidak lama Alexa masuk kedalam kamarnya dengan seorang tabib, disusul Arnold dari belakang.
Alexa nampak sangat cemas saat melihat wajah Percy yang pucat dan saat Ia menyentuh kening Percy, suhu di tubuh Percy sangatlah tinggi.
"Tabib segera tangani putraku!"
Ucap Alexa gemetar, Arnold menatap sendu pada Percy yang terbaring lemah."Mohon yang mulia dan tuan keluar sebentar, saya perlu memeriksa keadaannya"
Ucap tabib itu, dengan segera Alexa dan Arnold keluar dari kamar itu.Tabib itu mulai memeriksa tubuh Percy yang lemah, Ia membersihkan luka itu dan memeriksanya.
Tabib itu menyipitkan matanya saat melihat bekas luka yang cukup dalam itu terlihat membengkak, Tabib itu yakin racun itu menyebar melalui luka itu.
Namun Ia masih belum memastikan racun seperti apa, dan racun seperti ini
benar-benar baru Ia temukan."Yang mulia, hamba harus meneliti dulu racun yang menyebar pada tubuh kaisar. Hamba baru pertama kali melihat racun sejenis ini, Hamba tidak yakin kaisar akan sembuh dengan cepat"
Ucap Tabib itu lirih saat keluar dari kamar, Alexa hanya menundukan kepalanya lemah."Hamba permisi yang mulia, hamba akan segera kembali setelah mendapatkan penawar racunnya!"
Alexa mengangguk lemah, kemudian menatap Arnold yang tengah berdiri di hadapannya."Bagaimana Percyku bisa seperti itu, apakah kau tidak menjaganya?"
Tanya Alexa, Arnold tercengang mendengar pertanyaan itu.
Apa yang harus Ia jawab, Ia sama sekali tidak tahu bahwa akan terjadi seperti ini.Berita sakitnya kaisar menyebar dengan cepat dan luas, mulai dari keluarga istana sampai ke pedesaan.
Saat malam tiba, keluarga istana melakukan makan malam di ruang makan khusus.
Para pelayan wanita atau dayang mengantarkan setiap jenis makanan dan buah segar serta minuman yang bervariasi.
Saat itu Abel mengantarkan semangkuk besar sup jamur yang Ia buat, dan menaruhnya perlahan di dekat ratu Alexa.
Abel membungkuk lantas pergi dari tempat itu, Ia sedikit melirik kearah kursi kosong yang biasnya di duduki oleh Percy."Kak, kemana tuan Percy? Aku tidak melihatnya di meja makan tadi."
Ucap Abel saat kembali ke dapur, Grees menatpnya kemudian menghela napas lemah."Yang mulia sedang sakit, apa kau tidak tahu itu?"
Ucap Grees, Abel mengerutkan keningnya heran bagaimana bisa seorang Percy bisa sakit."Sakit apa?"
Tanya Abel kembali"Kau hanya pelayan, tidak perlu tahu urusan kaisar!"
Jawab seorang pelayan muda yang menatapnya di taman tadi, Abel hanya menunduk dan mengerti maksud dari perkataan pelayan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Bulan[ SLOW UPDATE]
Fantasi(JUDUL AWAL NEGERI DI BALIK CERMIN) Kehidupan Seorang Aurellia Amabel Maraville yang di asingkan di sebuah negeri yang amat jauh di belahan dunia, agar terhindar dari kejahatan Neneknya sendiri yang serakah. Abel hidup dengan tenang bersama orang tu...