Wanita itu berjalan melewati koridor istana menuju aula utama, Ia melangkah dengan cepat seraya mengeratkan giginya.
Sampai di aula utama, pelayan muda itu menghadap Alexa yang tengah terduduk diatas singgasana dan di dampingi dua dayang cantik.
"Salam yang mulia!"
Ucap pelayan muda itu seraya membungkuk"Ada apa?"
Tanya Alexa dingin tanpa menatap pelayan itu"Ada berita yang harus Anda ketahui yang mulia!"
Ucapnya lirih, Alexa memejamkan matanya kemudian menggebrak pegangan kursi yang sedang Ia duduki."Jika berita baik, sampaikan sekarang. Tapi jika itu berita yang membuatku muak, kau simpan saja berita itu sampai Aku ingin mendengarnya!"
Ucap Alexa tinggi, pelayan itu hanya menunduk dengan wajab pucat dan gemetar."Maaf yang mulia, hamba akan pergi saja jika seperti itu!"
Ucap Pelayan itu lirih, Alexa hanya terdiam dan menatap jauh ke depan."Hamba permisi yang mulia!"
Ucap pelayan itu lantas pergi dari tempat ituAlexa menghela napas kasar, Ia muak dengan semua yang ada di pikirannya.
Bagaimanapun caranya Ia harus mendapatkan si penghianat itu, Alexa kembali memikirkan Cadmus yang ahli dalam intelegent karena dulu pun Cadmus yang memecahkan dalang dari kematian menantunya dan orang yang telah mengadu domba kerajaannya.Meski sekarang hampir semua kerajaan sudah bersatu, tidak menutup kemungkinan tidak akan ada peperangan lagi.
Alexa kehilangan banyak prajurit dan Jendral serta mentri di peperangan kedua dan Austrin harus menderita lumpuh karenanya, Ia tidak ingin hal itu kembali terjadi karena Kerajaan Maraville masih tidak terima atas kematian putri mahkotanya.
*
Percy membuka matanya dan menatap Abel yang masih terpejam, Percy melepaskan lengan Abel yang menyentuh bagian dadanya dengan hati-hati namun terukir senyum di bibirnya.
Percy melangkah pergi meninggalkan Abel yang masih terpejam, rambutnya yang sedikit beterbangan oleh terpaan angin membuatnya sangat terlihat cantik.
Percy melangkah menuju ruang kerjanya dan menghamburkan tubuhnya pada kursi yang tersedia, tidak lama Arnold masuk kedalam ruang itu seraya membungkuk.
"Bagaimana kabar Anda yang mulia?"
Tanya Arnold, Percy hanya mengerutkan keningnya tak mengerti.Percy memang tidak tahu bahwa Ia tidak sadarkan diri selama satu minggu, Percy hanya merasa dirinya tertidur dalam kedinginan namun Ia merasakan kehangatan dan getaran lain saat aroma Cherry Blossom menyeruak di hidungnya.
Percy yakin itu Abel dan entah mengapa hatinya sangat merindukan sosok itu."Apa Kau tidak tahu bahwa Kau tidak sadarkan diri selama satu minggu!"
Jelas Arnold yang melihat wajah Percy tampak bingung.Percy masih mengerutkan keningnya dalam dan menatap selidik pada Arnold, kemudian Ia berpikir kembali bahwa terakhir Ia tidur setelah memburu rusa di hutan dan tubuhnya memang sangat lemah setelah itu.
"Sudahlah, yang mulia tidak perlu memikirkannya. Yang terpenting Anda sudah sembuh!"
Jelas Arnold"Lagi pula kau pasti masih pusing jika terlalu banyak berfikir!"
"Tapi Kau harus tahu siapa yang telah menyembuhkanmu!"
Sambungnya lagi, Percy memutar bola matanya jengah."Kau terlalu banyak bicara!"
Ucap Percy kesal mendengar ocehan Arnold yang terus membuatnya pusing.Arnold terkekeh mendengar jawaban Percy yang sudah lama tidak Ia dengar.
"Baiklah maafkan saya yang mulia!"
Ucap Arnold seraya membungkuk
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Bulan[ SLOW UPDATE]
Fantastik(JUDUL AWAL NEGERI DI BALIK CERMIN) Kehidupan Seorang Aurellia Amabel Maraville yang di asingkan di sebuah negeri yang amat jauh di belahan dunia, agar terhindar dari kejahatan Neneknya sendiri yang serakah. Abel hidup dengan tenang bersama orang tu...