24

60 7 0
                                    

"Keterlaluan! !"

Pekik nya dengan suara menggelegar

"Hormat kami yang mulia ratu!"

Ucap jendral pertahanan, di ikuti oleh semua jendral dan jajaran prajurit beserta dayang.
Austrin menundukkan wajahnya, begitupun dengan Mole.
Ia segera menutup wajahnya dengan cadar, Ia takut Alexa akan mengenali nya dan sepertinya Alexa memang mengenali nya.

Semua orang menunduk dengan wajah pucat dan tubuh gemetar, begitupun dengan Abel yang mematung.
Hanya Percy lah satu satunya  yang hanya terlihat acuh dan dingin.

"Tidak ada penobatan dan pernikahan selama Aku tidak berada disini! "

Semuanya hanya terdiam.

"Kalian semua membuat ku marah, Tidak ada perayaan hari ini dan untuk semua dayang segeralah bertugas! "

Percy mengukir senyum miring, Ia berdiri dari kursinya dan menatap tajam pada Alexa.

"Tidak ada yang boleh memutuskan hal tanpa seizin ku!"
Ucap nya dingin namun penuh amarah.

"Bahkan seorang ratu pun tidak berhak!"
Ucapnya masih dingin namun terdengar begitu menyeramkan.

Alexa terdiam di tempat dengan tubuh menegang, Ia tidak menyangka Percy akan mengucapkan itu semua.

"Percy apa yang kau ucapkan? "
Tanya Alexa

"Aku adalah kaisar kalian semua, dan semua keputusan berada di tangan ku.!"

"Aku adalah bunda mu!"

"Aku tidak peduli! "

Alexa mengeratkan rahangnya, dengan tangan mengepal hingga buku-buku nya terlihat memutih.
Napasnya begitu memburu, dengan perlahan Ia melangkah naik ke atas mimbar hingga gaun kebesarannya terseret dan menimbulkan suara di keheningan.

Alexa mendekati Percy, Ia menyentuh wajah Percy dengan lembut.
Menatap dalam manik yang berwarna abu itu, saat Alexa hendak memeluk tubuh kekar itu Percy segera menahannya hingga Alexa terjatuh.

Abel membulatkan mata melihat kejadian itu, Ia segera berdiri dan mendekat pada keduanya.

"Yang mulia, kau tidak papa?"
Ucap Abel dan berusaha membangkitkan Alexa.

"Yang mulia kenapa kau selalu kasar kepada orang tua? Dia ibumu! "
Ucap Abel dengan nada tinggi

"Sudah ku katakan, Aku tidak peduli! "

"Lebih baik kau kembali ke tempat mu!"

Abel hanya menunduk dan kembali ke kursi besarnya.
Alexa menatap Abel dalam, Dia benar-benar mirip dengan Aracellia.
Tidak ada satupun yang hilang, Alexa tersenyum tipis kemudian  menatap ke arah Austrin dan seorang wanita di sebelah nya. Ia tidak bisa menebak siapa wanita itu, namun Ia seperti mengenali nya karena kain yang menutupi wajahnya terlihat tipis.

"Kau ingin duduk di singgasana mu atau Aku akan menurunkan tahtamu!"
Itu bukanlah seperti pertanyaan.

Dengan berat langkah,  Alexa berjalan menuju singgasana di sebelah Abel.
Dan pembacaan janji suci kembali di lakukan karena perintah sang kaisar.

Semua kembali seperti biasa, namun Abel hanya menunduk dan merasa canggung karena berada di dekat Alexa.

Aku muak dengan perayaan ini

Batin Alexa

"Baiklah, jelaskan kepada ku  semua yang terjadi! "
Ucap Alexa setelah upacara pernikahan selesai dan di lanjut dengan hiburan dari para penari istana dan pertunjukan lainnya.

Putri Bulan[ SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang