13

87 14 1
                                    

Mentari muncul di ufuk timur setelah peraduannya selesai, Ia menebarkan cahaya ke setiap penjuru desa sehingga pagi ini terasa cukup hangat.

Terlihat Alexa yang melepas alas kakinya dan menginjakkan dengan sengaja kaki jenjangnya ke hamparan batuan kecil berwarna hitam mengkilap untuk terapi, Ia selalu melakukan kebiasaan ini agar darah di tubuhnya selalu mengalir dengan baik dan lancar sehingga kulitnya akan terasa kencang dan bening.

Namun di samping itu, Alexa awet muda bukan karena Ia sangat rajin merawat dan menjaga kesehatan tubuh saja. Alexa juga melakukan ritual meminum darah hewan yang berbulu putih apapun jenisnya, ritual itu Ia lakukan pada saat bulan purnama karena pada saat itu dewi bulan akan memberikan kecantikan abadi melalui darah hewan itu. Namun meski di katakan kecantikan abadi, akan tetapi tetap saja kecantikan itu hanya bertahan selama dua sampai  tiga bulan saja.
Jika ritual tidak segera dilakukan, maka wajah akan tampak kembali menua dan keriput.

Ia berjalan perlahan menyusuri jalanan yang di penuhi batuan kecil hitam dan mengkilap, jalanan itu berbentuk bulat dan di bagian tengah terdapat pohon bunga pheoni.

Tiba tiba, seorang prajurit membungkuk di hadapannya dan menyodorkan sebuah gulungan berupa surat, Alexa menerima gulungan itu dan menyuruh peajurit itu untuk kembali.

Dengan segera peajurit itupun kembali membungkuk dan permisi untuk berlalu.

Alexa membaca bait demi bait setiap isi surat itu dengan mengerutkan keningnya,
Ia selalu mengeratkan rahangnya setiap kali membaca isi surat tersebut.

Selamat pagi yang mulia!

Apa Kau masih melakukan rutinitasmu di pagi ini,  tapi Aku rasa semua itu tidak  berguna. Nyatanya Anak angkatmu itu tidak pernah menyatakan cinta bukan?

Kau tahu, Aku kecewa karena Kau mengabaikan surat pertamaku.
Tapi untuk surat kedua ini Aku akan memberitahukan bahwa apa yang Kau takuti akan terjadi, dimana mimpimu dulu akan terjadi.

Karena Kau harus tahu bahwa saat ini masih ada gadis yang lahir pada bulan itu, dan Aku rasa tidak lama lagi Kau akan hancur.

Jika Kau ingin kembali bekerja sama denganku, maka Aku sangat siap membantumu meski sebelumnya Aku pernah berkhianat.

Jika tidak, Aku akan menjadi orang pertama yang akan memberikan ucapan selamat atas kehancuranmu.
^^
Aku tinggal di kaki gunung turdji jika Kau ingin menemuiku.

HEDRICK...

Alexa berdecih dan meremas surat itu kasar, Ia mengenakan kembali alas kakinya dan berjalan  menuju kamar peristirahatannya dengan wajah penuh amarah dan kekesalan.
Para prajurit dan dayang segera membungkuk hormat saat Alexa berjalan melewati koridor dengan gaun yang terseret di lantai.

*

Terlihat sosok tampan dan gagah di balik selimut, sesekali Ia mengerjipkan bola matanya membiarkan cahaya memasuki korneanya.

Dadanya yang bidang terlihat sangat atletis dan mungkin setiap wanita yang melihat dada telanjangnya akan langsung tergoda, Percy menggibaskan selimutnya dan segera bangkit dari tidurnya saat melihat cahaya yang menembus jendelanya.

Ia melangkah perlahan dan hanya mengenakan celana pendek biasa dengan dada telanjang, Ia menaruh handuk tipis di sebelah bahunya.

Tiba-tiba seseorang membuka pintu itu dan segera menutup wajahnya dengan handuk yang berada di genggamannya, wanita itu adalah Abel.

Percy menarik sebelah alisnya dan mendekati Abel yang tengah mematung di ambang pintu, Abel menutup wajahnya karena Ia tidak ingin melihat Percy yang terlihat seperti telanjang karena celana pendek yang Ia kenakan cukup tipis.

Putri Bulan[ SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang