Abel mempersiapkan segala macam makanan yang akan di hidangkan malam ini, Ia menyusun dengan rapi setiap jenis masakan diatas meja besar.
Terkadang Ia berpikir makanan ini sangatlah sayang jika tidak habis, karena tidak ada yang berani memakan makanan yang sama dengan keluarga kerajaan.Saat Abel menaruh cangkir di setiap kursi, seorang dayang menyenggolnya. Hampir saja cangkir yang Abel pegang terjatuh, namun dengan cepat Abel menangkap cangkir itu.
Abel melirik kearah pelayan muda yang menyenggolnya kemudian pelayan itu berbalik menatap Abel dengan tatapan tajam, Abel hanya dapat menunduk berharap semuanya
baik-baik saja."Kau jangan so cantik di hadapan kaisar, karena kau sama saja murahannya!"
Ucap pelayan muda itu, Abel hanya diam dan acuh.Tidak lama keluarga kerajaan muncul dan duduk di kursinya masing-masing, Abel dan para pelayan lain segera meninggalkan tempat itu.
Percy melirik kepergian Abel dari ekor matanya, begitupun dengan Austrin dan Eric.
Saat makan berlangsung semuanya terdengar hening, tidak ada sedikitpun suara bahkan suara nyamuk pun tidak ada.
Entah semuanya fokus kepada makanan itu, atau fokus kepada pikiran
masing-masing.Percy melirik Alexa dan begitup Alexa yang meliriknya, mata keduanya saling bertemu namun dengan segera Percy memalingkannya.
"Bunda tidak suka Kau menyebut gadis lain!"
Ucap Alexa memecah keheningan, sekarang semua mata tertuju padanya sedangkan Percy hanya acuh dan berusaha tidak memperdulikan ucapan itu."Kau dengar itu?"
Mata Alexa menatap tajam Percy yang hanya fokus kepada makanannya, Eric dan Austrin menghentikan makannya dan memandang kearah Alexa yang masih menatap Percy dan menunggu jawaban darinya."Aku lebih tidak suka jika Bunda mencampuri kehidupanku!"
Ucap Percy dingin dan berusaha menahan emosiAlexa tersenyum tipis kemudian menghentikan kegiatannya, Ia tidak pernah berpikir Percy akan melontarkan kalimat itu.
"Aku Bundamu, seharusnya Kau menuruti apa yang Aku katakan!"
Ucap Alexa dengan suara tinggi, Percy mengeratkan rahangnya dan membanting sendok serta garpu yang Ia pegang hingga membuat piring itu pecah."Aku bukan Anak kecil yang harus selalu kau urusi, Aku berhak menentukan siapa pendampingku! Dan yang Aku tahu, tidak akan ada Ibu yang membiarkan Anaknya tidak memiliki keturunan"
Alexa semakin mengeratkan rahangnya, beberapa saat matanya terlihat berubah warna menjadi merah.
"Kau tidak akan bisa memimpin kerajaan jika kau memiliki gadis, dan-"
"Cukup Bunda!"
Austrin memotong perkataan Alexa, Percy hanya tersenyum kecut karena Ia tahu bukan itu alasannya."Ini ruang makan, bukan ruang untuk beradu mulut. Jika kalian terus mengoceh, tolong jangan di tempat ini!
Dan satu hal lagi Aku ingatkan kepada Bunda, Bunda tidak bisa memberikan keturunan untuk Percy!"
Ucap Austrin lantas pergi dari tempat itu dan di susul oleh Eric.Tidak lama Percy pun memilih pergi dan meninggalkan Alexa yang masih terdiam menahan emosi, saat itu Alexa merasa semuanya seakan sudah mengetahui mengenai perasaannya pada Percy.
Percy melangkah menuju ruang kerjanya untuk memeriksa setiap laporan mengenai perdagangan, Ia memeriksa lembar demi lembar dan membubuhkan stempel kerajaan pada setiap surat yang sudah Ia periksa.
TOK TOK!!
Terdengar seseorang tengah mengetuk pintu
"Masuklah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Bulan[ SLOW UPDATE]
Fantasy(JUDUL AWAL NEGERI DI BALIK CERMIN) Kehidupan Seorang Aurellia Amabel Maraville yang di asingkan di sebuah negeri yang amat jauh di belahan dunia, agar terhindar dari kejahatan Neneknya sendiri yang serakah. Abel hidup dengan tenang bersama orang tu...