17

80 12 2
                                    

Cadmus memacu kudanya dengan kecepatan penuh, Ia melewati jalanan yang mulai menggelap.
Jalanan tanpa aspal dan hanya tanah kering yang tertutupi daun yang mulai membusuk.

Ia menghentikkan kudanya tepat di kaki gunung turdji yang terlihat hanya sebuah hutan belantara, tidak ada satupun rumah atau gubuk disana.

Gunung turdji memang terkenal dengan gunung iblis, dimana tidak ada satupun penduduk yang berani tinggal disana karena iblis penguasa gunung turdji akan selalu minta tumbal setiap kali ada penduduk yang menetap.

Alexa mengangkat gaunnya dengan anggun, Cadmus segera mengulurkan tangannya meraih tangan Alexa yang berusaha keluar dari kereta kuda kecil itu.

Alexa membenarkan gaunnya yang sedikit kusut, kemudian Ia menyuruh Cadmus untuk segera meninggalkannya.

"Hamba tidak mungkin meninggalkan yang mulia di tengah hutan dengan keadaan hampir malam ini!"
Ucap Cadmus lirih dan penuh rasa hormat

"Aku akan baik-baik saja!"

"Pergilah!"
Sambungnya dingin

"Hamba tidak yakin yang mulia akan melakukan petapaan, apakah yang mulia memiliki tujuan lain?"
Tanya Cadmus masih berusah sopan meski dengan nada menyinggung.

Alexa tersenyum tipis dan menatap ke sekitar hutan yang semakin gelap, tidak ada penerangan sedikitpun selain bulan yang berpendar tinggi di atas langit yang kelam.

"Tidak usah berbicara seformal itu denganku, dan kau benar tujuanku memang berbeda dengan apa yang Aku terangkan kepada semua anggota istana, namun untuk saat ini kau tidak perlu mengetahuinya!"
Jelas Alexa seraya membenarkan rambutnya yang tertiup angin

"Lantas, kapan yang mulia akan kembali?"
Tanya Cadmus masih dengan hormat, meski keduanya memang terbilang dekat namun Cadmus tidak ingin bersikap seenaknya dengan seorang ratu besar.

Meski sebenarnya Ia masih menaruh hati dan tidak ingin Alexa kembali kepada jalan yang tidak benar dan menjerumuskan, Cadmus hanya menghela nafas lemah saat Alexa sama sekali tidak menanggapi pertanyaannya.

Alexa mengangkat tangannya ke udara, dan memberikan isyarat agar Cadmus segera meninggalkannya.

"Hamba permisi yang mulia, jaga diri Anda baik-baik. Dan hamba harap yang mulia tidak kembali kepada jalan yang menyesatkan, yang mulia harus melihat penderitaan rakyat!"
Ucap Cadmus lantas segera menunggangi kuda hitam yang tengah berdiri di sampingnya.

Cadmus memecutkan tali pada kuda itu lantas berlalu meninggalkan Alexa dalam kegelapan di tengah hutan, Alexa menatap kepergian Cadmus yang hilang di balik semak belukar yang menutupi jalan.

Alexa membuang nafas kasar, Ia kembali melihat keadaan sekitar di hutan yang sangat dingin dan mencekam.

Tidak ada suara apapun selain deru nafasnya yang tidak teratur, angin yang bersemilir menggoyangkan pepohonan hingga mengeluarkan bunyi deritan yang nyaring. Serangga yang saling mengoceh dengan bahasanya masing-masing membuat Alexa semakin merasakan hal yang menyeramkan.

Tiba-tiba angin berhembus kencang, menerbangkan dedaunan kering hingga menerpa wajah Alexa.
Rasa dingin menyeruak di tububnya, dengan pakaian yang tidak cukup tebal Alexa memeluk tubuhnya sendiri dan menahan diri dari terpaan  angin yang cukup kencang.

Alexa menyipitkan matanya saat terlihat sosok hitam mendekati dirinya, dengan gerakan yang sangat cepat bahkan tidak terlihat sama sekali Alexa telah berada di gendongannya dan di bawa ke suatu tempat.

Alexa hanya terdiam dengan mulut menganga dan mata melotot, Ia tidak tahu sosok apa yang membawanya.
Alexa hanya berfikir antara sosok itu adalah iblis atau penunggu gunung ini, atau makhluk lainnya yang bisa saja membunuhnya.

Putri Bulan[ SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang