Chapter 19

55 8 0
                                    

Aku membuka penutup mata dan kulihat dengan jelas tempat  kelahiranku Yang indah dengan suasana yang tentram sambil merentangkan tangan.
" Kau menyukainya?" tanyanya
" iya " pandanganku tetap tertuju dengan keindahan ini.
Kami berdua berdiam diri menikmati indahnya dunia yang diciptakan oleh ALLAH swt.
" Subhanallah " ucapku seraya bersyukur .
" Ah ...masih ada satu lagi yang ingin kutunjukkan"
" apa ?" Aku menoleh ke Arah Reihan
" kemari " ia mengajakku ke dalam ruangan yang Didekorasi dengan warna hijau
" Keren " Ucapku berjalan mengelilingi Ruangan itu.
" kau suka ?" tanyanya
" hmm "
" Apa disini ada buku?"
" Tentu .."
Ia berjalan menuju tirai
Sret
Dan dibalik tirai itu ada banyak buku yang tersusun rapi bisa dibilang lebih mirip ke perpustakaan kecil
" Apa kau membaca semua buku ini ?"
" belum semuanya baru beberapa " Ia mengambil minuman dari kulkas.
" Silakan duduk " menujuk salah satu sofa .
" Ah...terima kasih "
ia menyodorkan minuman dan aku meneguknya
" kenapa kau jaga jarak ?" tanyanya
" Ti-tidak hanya saja aku merasa canggung " mengotak atik botol minum
Reihan memiringkan kepalanya pertanda bahwa ia bingung dengan apa yang kuucapkan
" ma-maksudku kita kan cuman berdua " Tegasku untuk memperjelas
" oh ....I know I know "
" Tenang saja sebentar lagi Ada yang datang " ia melihat arloji warna hijau serasi dengan bajunya.
" siapa ?"
" lihat saja nanti ?"
Selama menunggu orang yang dimaksud Reihan , kami banyak berbincang bincang membahas pelajaran , terus masalah masalah , Alasan kenapa dia suka berada disini pokoknya banyak deh
Ting tong ting tong
Suara bel
" Itu dia datang " Reihan beranjak dari sofa dan membuka pintu .
jreng
Seorang wanita dengan rambut dikuncir belakang, memakai baju kotak kotak merah , dengan tas , juga sepatu dan jangan lupa ia memakai topi yang muncul dari balik pintu
" cewek ?" gumamku
menatap terus wanita tersebut yang tengah asyik bercanda dengan Reihan.Mereka berhenti mungkin ia sadar bahwa aku dari tadi terus menatapnya dengan heran
" Au " Reihan menyadarkan ku
" hmm ..kenapa ?" tanyaku .
" kau melamun?"
" tidak tidak " aku bangkit dari sofa
" dia tinggal disini ?"
Reihan menganggukkan kepalanya
" berarti kalian tinggal satu atap?"Aku perlahan lahan berjalan mundur menjauhi mereka .
" kadang kadang " ucap Reihan
" Siapa dia Reihan " ucap cewe tersebut
" Ah dia ..cewe yang waktu itu kuceritakan "
" kenapa dia berjalan mundur?" tanyanya lagi
" entahlah"
" Eh ..au kenapa kau berjalan mundur " tanya Reihan
" masa sih tidak kok " Aku merasakan badanku menempel pada dinding
" Baiklah ..Aku perkenalkan ini sepupuku namanya Rena ia baru datang dari london " ucap Reihan memegang pundak Rena
" salam kenal , namaku Aulya Azzahra" ucapku
" oh ..my name is Rena " ucapnya

" Astagfirullah tadi aku memikirkan macem macem tentang mereka " gumamku

Kami bertiga duduk di sofa sambil bercerita satu sama lain
" Nah ..Au sekarang kau tidak salah paham lagi kan " tanyanya.
" Tidak..maafin ya tadi aku sempat berpikiran tidak tidak terhadap Kalian " ucapku
" No problem , itu sudah biasa bagi orang yang tidak tau tentang kami " ucap Rena
" Reihan banyak cerita tentang dirimu " Lanjutnya
Aku hanya tersenyum
" hustt!! " Reihan memberikan isyarat kepada Rena
" Why ??"
Reihan berbisik kepada Rena
" oh ...I'm sorry Reihan " Setelah mengucapkan Rena terus saja senyum senyum melihat kami yang saring mengolok satu sama lain dengan sebutan ciri khas kami ia mengolokku Gadis marmut sedangkan aku mengoloknya cowo tengil
Tak terasa waktu menunjukkan pukul 4 sore Aku pun pamit pulang kepada Rena
" Ah ..terima kasih atas semuanya " ucapku
" your welcome , sering sering mampir kesini ya " ucapnya lagi
" mari kuantar " ucap Reihan
" Bye "
Aku diantar pulan oleh Reihan selama diperjalanan Reihan terus saja menatapku
" kenapa ? ada sesuatu diwajahku?" tanyaku
" tidak ..hanya saja ini pertama kalinya aku mengajak seseorang ke tempat tadi kecuali Rena  "
blush
seketika wajahku memerah akibat perkataannya
" kenapa kau menunduk "
" T-Tidak "
" Tadi katamu Rena dari London Apa dia asli orang London ?"
" Tidak...dia disana hanya kuliah saja "
" oalah "
Hening itu yang kami rasakan selama perjalanan ke rumah ku
" Terima kasih " ucapnya disela sela keheningan. Aku menganggukkan kepala

Our Promise✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang