Chapter 21

45 6 0
                                    

brak
" Apa kau siap kak ?" tanya Arya
" Tentu saja , karena hari ini adalah hari yang kutunggu " Arkan tersenyum puas
" Baiklah ,mari kita mulai "
mereka keluar kamar menuju Meja makan
drap drap drap
" Arya gimana sekolahmu?" tanya Seorang bapak yang sedang membaca koran di meja makan
" Alhamdulillah , lancar pak"
" bagus kalau begitu , Pertahankan jangan seperti kakakmu itu " meneguk kopi
" yang bisanya cuman pikirin cewek begitu " lanjutnya
" i-iya pak "
" pokoknya bapak dukung kamu"
" Arkan " tanya ibu sambil menuangkan teh ke dalam cangkir
"  ada apa ?"
" kok tidak dimakan nasinya ?"
" gak nafsu makan " Balas Arkan melempar sendok .
Keheningan menghampiri meja makan yang di kelilingi 4 orang tersebut
" Arkan , ayah harap kali ini kau betah sekolah disana "
" hmmm"
" Dan bisa membanggakan ortu"
" hmm"
" Dan satu lagi jangan urusin cewek itu dan jangan cari dia lagi, karena dia sudah melupakanmu !"
" ku tolak permintaan Bapak"
" Arkan !!" bentak bapak
" kenapa !?" balas Arkan
" Dasar Anak tidak tau diuntung"
brak
" Yayaya Aku tau ..aku memang anak yang tidak tau diuntung dan AKU HANYALAH ANAK TIRI YANG TERJEBAK DALAM PERANGKAP SERIGALA YANG BUAS !" Teriak Arkan
" ARKAN !?"
plak
suara tamparan dari seorang ibu.
" Bicaramu yang sopan kepada bapakmu !?"
"DIA BUKAN BAPAKKU !"
plak
" Cukup Arkan !"
" BICARA YANG SOPAN "
" Apa ibu mau bela suami seperti dia" tunjuk Arkan
" SADAR ! Dia Itu bapakmu"
" DIA BUKAN Bapakku, Bapakku Sudah meninggal "
Dengan Amarah yang meluap Arkan meninggalkan meja makan .
" Biar aku saja bu yang mengejar kakak " Arya mengambil tas dan langsung menyusul kakaknya .
" Anak itu sudah kelewatan " suara isak seorang ibu .

*****

drap drap drap
suara hentakan kaki seseorang yang berusaha mengejar orang yang ada didepannya .
" kak tunggu!?" ucap Arya
" kakak !!" teriak Arya
Arkan pun menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah belakang
"Apa maumu?" tanya Arkan
" Tenanglah sedikit kak" Arya memegang pundak kakaknya
Arkan pun mengambil nafas dalam dan menghembuskannya
" sudah tenang ?" tanya Arya
" agak mendingan " balas Arkan
" Ya sudah..Ayok kita pergi "
Mereka pun berangkat ke sekolah bersama sama sampai mereka berhenti di persimpangan jalan , Arya ke kiri dan Arkan ke kanan

*****

DiSekolah
" Assalamualaikum , gadis marmut " sapa Reihan
" Waalaikumsalam , cowo tengil" balasku
" hari ini kau berbeda ?"
" masa sih ?"
" iya , lihat saja hari ini kau selalu tersenyum tanpa sebab"
" aku tidak merasa tuh "
" aishh kau ini "
" sudah aku duluan bye Reihan "
" bye juga manisku "

Aku pun meninggalkan Reihan dan berjalan ke arah kelas
tok tok tok
" Assalamualaikum , selamat pagi semuanya " sapaku dengan sambil tersenyum
" Waalaikumsalam " balas semua siswasiswi
" Ceria banget hari ini " ucap Albar yang berdiri di samping Risna
" Ada  angin apa nih " lanjut Risna
" gak kenapa napa kok "
" Azizah " sapaku kepada Azizah yang asyik membaca novel
" iya ..." ucapnya
" udah gak marah nih ?" tanyaku
" enggak , aku marah sama k.Osis itu "
" oalah ...Jangan suka marah marah nanti cepat tua " ejek ku
" Aulya !?" ucapnya sambil menjitak kepalaku .
" udah kerjain Pr belum ?" tanyaku
" udah dong ,Azizah gitu loh " ia mengacungkan jempolnya
" nyontek sama siapa ?"
" Ih..enak aja , aku usaha tau , aku kan suka fisika "
" iya deh ngalah aja aku "
" tumben ceria "
" kenapa semua orang menanyakan tumben ceria terus emang gak ada  pertanyaan lain apa " ucapku melipat kedua tangan diatas meja
" memang hari ini kau ceria , apa ini gara gara Reihan ekhm "
" G-gak tuh " memalingkan wajah
" boong buktinya aku sebut nama Reihan aja mukamu langsung memerah tuh " tunjuk Azizah ke pipiku
" Apaan sih zah "
" eh..liat gurunya udah masuk tuh " lanjutku
semua siswa baik siswi kembali ketempat duduk mereka dan bersiap memulai pelajara. dengan membaca doa
" oke ..Assalamualaikum semuanya " ucap Seketaris kepsek ia adalah guru fisika ku
" Waalaikumsalam " ucap seisi kelas
" hari ini kita kedatangan murid pindahan dari luar kota "
" wahhh !" sorak seisi kelas
" Diam semuanya " teriak Albar
" Lansung aja ya ..silakan masuk" ucap guru fisika
Aku tidak menghiraukan ucapan guru fisika karena memang aku sudah mengetahui bahwa ada murid pindahan baru jadi aku hanya melihat arah luar jendela 

" Au .. liat deh murid barunya cowo " ucap Azizah memukul tanganku
" terus " balasku dengan sinis
" Perkenalkan Nama saya Arkan Fadil saya pindahan dari SMA bogor , Mohon bantuannya " Aku langsung menghadap depan
Deg !?
suaraku tertahan di pangkal tenggorokkan,  lidahku terasa kaku ,mataku tidak bisa kupejamkan dan semua anggota tubuhku menjadi tidak bisa digerakkan
Dengan sedikit keberanian aku mengucapkan 5 huruf .yaitu
A.R.K.A.N 

" A-Arkan !?" ucapku yang membuat semua siswasiswi menoleh kearahku 
" kau mengenalnya Au ?" tanya Azizah
Aku tidak merespon pertanyaan Azizah , mataku masih tertuju pada sosok yang berdiri di depan papan tulis .
" Aulya kau tidak apa apa ?" tegur Guru fisika
" Hai ..Aulya lama tidak berjumpa " sapanya melambaikan tangan
" k-kau " ucapku dengan nada tidak percaya
" iya ini aku Arkan sahabatmu " ucapnya
" Apapun masalah kalian, tolong diselesaikan nanti saja silakan duduk di kursi belakang " ucap Guru fisika
Arkan pun berjalan melewati ku menuju tempat duduknya yang kebetulan disamping kursiku.
Selama proses Pelajaran aku tidak konsen sama sekali , masih banyak pertanyaan yang ada dikepalaku aku bertanya tanya kenapa ia bisa kembali lagi kesini setelah sekilan lama ia meninggalkanku .
teng teng teng
bel pun berbunyi semua siswasiswi berlarian menuju kantin sedangkan aku mendapat surat dari Arkan

bisakah kita bertemu diatap sekolah , please aku kangen denganmu

Aku beranjak dari kursi meninggalkan Azizah
" mau kemana ?" tanya Azizah
" ke toilet " balasku datar

*****

di Atap sekolah
aku membuka pintu atap sekolah dengan rasa gugup , takut , sedih semuanya bercampur aduk
klek
kulihat Arkan berdiri disana , ketika aku datang ia menoleh ke arahku sambil tersenyum. aku berjalan ke arahnya
" Hai ..Aulya lama tak berjumpa" sapa pertamanya kepadaku
" hmm" ucapku menikmati angin sejuk
" Apa ka-"
" kemana saja kau selama ini " aku memotong perkataan Arkan
" maafkan aku karena meninggalkan mu begitu saja dalam keadaan yang terpuruk " ucapnya
" Apa kau baik baik saja ?" tanyanya
" Bagaimana bisa aku baik baik saja !"
" Aku tau kamu pasti marah kepadaku "
" Jelas saja aku marah! pada saat itu dimana Ayahku meninggal aku membutuhkanmu dan kau pergi entah kemana "
" iya aku tau tapi aku punya alasan lainnya"
" APA ALASANNYA ARKAN !"
" apa kau tidak ingat setelah ayahmu meninggal aku kembali dan memelukmu di makam ayahmu kemudian kita bermain sepeda dan"
" dan apa ?"
" benar kamu tidak ingat ?"
" Apa !?"
" Maafkan Aku Au " ucapnya sambil menghindari tatapanku
" itu semua salahku .. maafkan aku "
" JELASKAN SELANJUTNYA APA!" teriakku mengeluarkan air mata
" Aulya " ucapnya kemudian ia  meraih tanganku dan mendekapkan tubuhku ke dalam dada bidangnya 
" maafkan aku " ucapnya mengelus kepalaku
" lepaskan aku ,kita bukan mukhrim " Elak ku
ia pun melepaskan. pelukannya
" Aku merindukanmu "
" Apa kamu juga ?" tanyanya
" TENTU SAJA " ucapku dengan keras
tanpa sadar dari tadi ada seseorang yang mengintipku dari pintu

Reihan pov
aku berjalan menuju kelas Aulya untuk mengantar bekal ketika aku sampai aku tidak melihatnya kemudian aku bertanya kepada sahabatnya katanya ia pergi ke toilet .Aku menyusulnya tapi kulihat ia berbelok ke arah berlawanan dari toilet  , aku mengikutinya dan ia berjalan menuju Atap sekolah
Aku yang kepo mengintinya dari pintu dan dia sedang berdiri dengan seorang cowo yang tak lain murid baru , pasti kalian bertanya mengapa aku mengenalnya ? tadi aku sempat bertemu dengannya di ruang kepsek.Aku menguping semua pembicaraannya dan yang bikin aku sakit adalag melihat Aulya yang dipeluk oleh murid baru itu
mungkin aulya sadar atas kehadiranku , aku langsung berlari meninggalkan mereka dengan menjatuhkan bekal makanan

Reihan pov end


 

Our Promise✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang