Prolog

3.2K 73 5
                                    

Bismillah..

Hujan turun begitu deras di kala sore itu, kaki jenjang berbalut sepatu flat itu berlari dengan cepat untuk berteduh. Ayra, gadis berpas ayu itu kini tengah menggosok telapak tangannya yang sudah mulai berkerut karna kedinginan.

"Aduh." Ayra mengeluh ketika tanpa sengaja seorang gadis berseragam SMA menyenggolnya dengan keras.

"Maaf Kak," serunya yang kemudian di angguki oleh Ayra dengan seutas senyum mengiringi anggukannya.

Matanya melirik beberapa orang yang kini sudah mulai pergi meninggalkan halte penuh sesak itu. Hujan juga sudah mulai sedikit mereda setelah hampir satu jam lamanya, hanya rintik-rintik kecil yang kini tersisa. Ayra bergumam lirih sambil mengangguk-angguk menyanyikan lagu milik salah satu band Indonesia, Wali.

"Mas Atha?"

Mata Ayra berbinar melihatnya, di ujung halte itu seseorang yang ia kenali sebagai kakak dari salah satu sahabatnya tengah berdiri dengan gagahnya menatap langit kelam diatas sana.

"Tunggu, aku akan kesana," ujar Atahya di balik telfonnya yang terdengar samar-samar oleh indera pendengaran Ayra.

Athaya, pemuda itu tersenyum lalu memasukkan ponselnya kedalam saku celananya, dan dengan gerakan cepat ia segera berlari menerobos hujan, seakan ada payung tak kasat mata yang sedang menaungi langkahnya, ia terus berlari dan hilang dibalik pintu mobil yang kini membawanya pergi.

Benarkah itu Athaya, atau hanya ilusinya? Ilusi yang hadir disetiap ia merindu?

Ayra menggeleng lalu memejit pelipisnya pelan dan kembali menatap langit yang kini mulai cerah, kemudian ia menatap motor Beat birunya yang terparkir jauh dari halte lalu menyalakan mesinnya dan melesat pergi meninggalkan halte dengan rasa dingin yang menusuk serta pikirannya yang terus terbayang oleh sosok Athaya.

Namanya Athaya Rafasyah. Pemuda sholeh yang mampu menggetarkan hati Ayra dengan caranya sendiri.
Rasa kagum Ayra akan sikapnya membuat Ayra diam-diam menyimpan hati padanya.

Dering ponsel menyadarkan Ayra dari lamunannya.

"Assalamualaikum, ada apa Qila?"

"Ra, kerumah ya. Nggak lupakan malam ini, katanya mau bantuin siapin pengajian."

"Iya, nggak kok. Tunggu ya, aku siap-siap dulu. Wassalamualaikum."

"Iya, Walaikumsalam."



24 oktober 2017

Semoga kalian suka ya, ditunggu loh responya..

Teman HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang