25 Memori 1

569 51 6
                                    

Teman hidup balik lagi 😁 ayo merapat!
Jangan lupa vote dan komen ya😉👌

☘️ TEMAN HIDUP ☘️

"Amnesia Anterograd. Jenis Amnesia ini adalah hilangnya kemampuan untuk menciptakan ingatan setelah peristiwa yang menyebabkan amnesia atau hilangnya ingatan. Inilah yang menyebabkan ketidak mampuan seseorang untuk mengingat peristiwa dimasa lalu baru-baru ini, sementara ingatan jangka panjang sebelum terjadinya amnesia akan tetap utuh."

Athaya menelan ludahnya begitu saja, penjelasan dari sang dokter seakan mengawang-awang dikepalainya. Matanya menatap kembali pada sosok perempuan yang kini sedang terbaring diatas ranjang rumah sakit.

"Apa ada kemungkinan untuk dia sembuh?" Tanyanya.
"Iya, insyaallah. Atas izin Allah," Ucap sang dokter.
"Dia lupa siapa saya," ucap Athaya lirih.
"Hal ini biasa terjadi pada penderita amnesia Anterograd, kemampuan mengingatnya untuk masa yang baru sangat sulit untuk penderitanya."
"Tolong dia dok," pinta Athaya.
"Kami akan berusaha melakukan yang terbaik." Ucap sang dokter seraya keluar dari ruang rawat inap itu.

Athaya mengurut keningnya yang terasa berkali-kali lipat lebih pusing. Tubuhnya terasa lelah, matanya sudah terasa perih, ia butuh istirahat saat ini. Namun kondisinya tak memungkin untuk dirinya saat ini, ditatapnya kembali perempuan itu lalu ia mendesah kembali untuk kesekian kalinya.

Masih teringat dengan jelas diingatkannya, pagi tadi perempuan itu masih terlihat baik-baik saja. Ia masih mengomel seperti biasanya, meratapi masakannya yang kembali harus mendarat di tempat sampah. Berceloteh didepan kulkas seraya membaca memo yang dibuat oleh Athaya.

"Mau sampai kapan sih?" Gerutunya seraya berkacak pinggang.

"Kalau makan diluar teruskan boros, uangnya bisa tabung buat beli keperluan lain, atau sewaktu-waktu buat keperluan mendadak. Makan diluar kan belum tahu itu higenis atau nggak," ucap Ayra.

Diambilnya memo tersebut lalu ia tempelkan pada memo yang lain.

Ayra tersenyum kecut ketika ia telah selesai menuliskan balasan memo miliknya lalu ia tempelkan di pintu kulkas.

Melihat kejadian itu membuat Athya mengerinyit kan dahinya, rasa penasarannya tiba-tiba timbul begitu saja. Sebab ini adalah kali pertamanya ia melihat Ayra seperti itu. Membalas memo miliknya.

Athaya segera menutup pintunya ketika Ayra mulai berbalik arah dan berjalan kearah kamarnya.

"Kak, Ayra pergi dulu. Assalamualaikum," pamitnya.

Dirasa sudah tak ada lagi suara ataupun kehadiran Ayra disana, Athaya segera keluar dari kamarnya. Ia segera bergegas kearah dapur, seraya memerhatikan area sekitar yang nampak terlihat sepi. Biasanya di jam  seperti ini Ayra masih terlihat di ruangan cuci, atau sedang menjemur pakaiannya.

Hari ini jadwal kerja Athaya sudah tak sepadat beberapa Minggu yang lalu, masalah di kafe miliknya dan Gandi sudah teratasi dengan baik, itu sebabnya ia ingin menghabiskan harinya didalam apartemen seorang diri.

"Tumben," gumam Athaya ketika melihat meja makan yang kosong melompong.

Kemudian dia beralih menatap pintu kulkas, terdapat selembar memo yang tertempel disana.

"Tulisannya rapi juga," komentar Athaya.

Hari ini Ayra sengaja nggak masak, mubasir makanannya kalau dibuang-buang terus.

Makan di luar aja kak 😐.

Ayra kerumahnya kak Randy, mungkin pulangnya malam.

Athaya mengangguk-anggukkan kepalanya, kemudian membuka kulkas dan mengambil beberapa sayuran dan telur untuk sarapannya.

Teman HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang