22 Bertahan?

607 43 10
                                    

Teman hidup balik lagi 😁 Hayooo... Siapa yang udah nunggu kelanjutan ceritanya??? Hehehe.. maaf ya selalu ngaret updatenya 😊🙏

Yuukk... Dibaca

Eiiitttt....

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTAR YA 😁

n

ggak susah kok caranya hehehe... Ok!

☘️ Teman hidup ☘️

Kedatangan keduanya disambut senang oleh orang tua Athaya, pelukan hangat dari sang bunda membuat Ayra merasa begitu nyaman.

"Sini duduk," bunda menepuk sisi sofa yang masih kosong, menyuruh Ayra agar duduk didekatnya.

"Kamu kok kurusan?" Tegur sang bunda seraya memerhatikan sang menantu.

"Masa sih Bun?" Tanya Ayra balik.
"Athaya nggak ngerepotin kamu kan nak?"
Mendapat pertanyaan seperti itu membuat Ayra reflek melirik Athaya yang duduk di sisi sofa lain.
"Nggak kok Bun," jawab Ayra.
"Bagus deh kalau begitu. Soalnya bunda khawatir kalau Athaya ngerepotin kamu, dia itu susah kalau dibilangin, semaunya sendiri," rutuk bunda pada Ayra.

"Bun, orang yang bunda omongin ada disini loh," sindir Athaya.

Namun hal itu tak membuat sang bunda menghentikan obrolannya bersama Ayra. Hingga obrolan keduanya terinterupsi dengan kedatangan Fiya dan kedua anaknya.

"Assalamualaikum.." seru Fiya. Sementara kedua anak kembarnya sudah berlarian menghampiri Athaya diatas sofa.

"Om!" Pekik Fatin dengan senang. Melihat hal itu membuat Athaya tersenyum lebar seraya merentangkan kedua tangannya, siap memeluk kedua keponakannya itu.

"Fatan punya mobil-mobilan baru loh.." pamer bocah itu seraya menunjukkan mobil miliknya pada Athaya.
"Fatin juga punya boneka baru, papa yang beliin." Fatin juga tak mau kalah dari sang kakak.
Athaya terkekeh melihat kedua keponakannya yang saling berebut perhatiannya.

"Ayo Salim dulu sama nenek," seru Fiya.

Kedua anak kembarnya dengan patuh menuruti ucapan sang ibu, selasai menyalami Halimah, kini giliran Ayra.

Melihat reaksi kedua anaknya yang masih diam, menatap Ayra penuh tanya, Fiya kembali seru, "Ayo, Salim juga sama Tante Ayra."

Melihat tingkah kedua anak kembar itu membuat Ayra mengulum senyum.
"Ayo, duduk sini," seru Ayra ketika Fatan masih saja menatapnya penasaran, sementara Fatin melihatnya dengan malu-malu. Namun kedua anak kembar itu tetap mendekat lalu menyalami Ayra dengan malu-malu.

Usai bersalaman Fatin langsung kabur kearah Athaya, sementara Fatan masih berdiri didepan Ayra.

"Malu-malu nih," ujar Fiya pada sang putri.

"Kemana Tha?" Tanya Fiya ketika melihat pergerakan Athaya yang mulai berdiri dari sofa.

"Kamar mbak, ngantuk." Ucap Athaya.
Sementara itu, Ayra masih sibuk dengan Fatan yang kini berada di pangkuannya. Ayra hanya meliriknya sekilas, namun perhatiannya kembali tertuju pada Fatan, saat bocah kecil itu kembali memanggilnya.

"Tante, lihat!" Seru Fatan seraya memperlihatkan mobil-mobilan miliknya.
"Wah, bagus banget," puji Ayra.
"Iya dong, kan papa yang belikan," ujarnya dengan bangga.

"Ra,"
"Hmm.. Kenapa mbak?"
"Fatan, sana main dulu sama adik Fatin," ucap Fiya.
"Tapi Fatan masih mau sama Tante Ayra," ucap Fatan seraya menatap Ayra penuh harap, agar Ayra tetap bersamanya.
"Iya, nanti Fatan bisa sama Tante Ayra lagi. Sekarang main dulu sama Adik Fatin,"
"Nanti main sama Fatan lagi ya Tante," pinta Fatan seraya menatap Ayra penuh harap.
"Iya,"

Teman HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang