8. Seperti Fatimah dan Ali

461 37 0
                                    

Teman Hidup

Seperti Fathimah putri Rasul yang menyukai Ali bin abi thalib,  Bahkan para setanpun tak tahu menahu tentang cinta Fatimah kepada Ali.


Matahari baru saja tenggelam di ufuk barat, tergantikan oleh sang rembulan dan taburan bintang di angkasa raya.

Ayra baru saja menunaikan kewajibannya pada sang maha kuasa. Dilihatnya dari jendela kamar miliknya atas kegaduhan yang terjadi di kossannya. Ia menggeleng tak habis fikir dengan aksi gila-gilaan dari kamar bawah kossannya yang saat ini tengah adu mulut dengan yang lain, penyebabnya karna ia memutar musik dengan volume super kencang pada saat waktu magrib tiba.

"Ra,"

Pintu kamarnya terketuk oleh sesorang, dengan sigap Ayra segera membukanya.

"Kak Randi, masuk kak."
"Lihatnya biasa aja Ra, kayak lihat setan aja," seloroh Randi dan segera masuk kedalam kossan Ayra.

"Ini." Randi menyodorkan sebuah kantong kresek kearah Ayra yang kemudian segera diraihnya.
"Kakakmu yang buat, katanya suruh nganterin kekamu," ucap Randi menjelaskan.
"Wah, makasih Kak," seru Ayra senang dan segera mengeluarkan donat-donat itu keatas piring.

"Kata ibu kamu mau pulang?" Randi mulai duduk bersila diats karpet bulu milik Ayra.
"Iya kak. Kangen ibu soalnya, kakak nggak mau pulang?"

Randi menggeleng sebagai jawabannya, "tapi nggak tahu nanti, kakak mu mau apa nggak kakak ajak pulang kerumah ibu," kata Randi memberi perngertian.

"Kak Sinta mu mau kok, yang ada malah kak Randi mau apa nggak," ucap Ayra.
"Kakak lagi sibuk ini, kerjaan banyak. Bos kakak juga kayaknya nggak bakalan mau kasih cuti," kata Randi.
"Gitu ya kak?" gumam Ayra.
"Besok masuk kuliah? kalau nggak besok kakak jemput."
"Kuliah pagi sih kak, paling jam 10 baru pulang."

"Ya udah, besok kakak jemput di kampus, kakakmu nayain terus.  Sampai bilang, punya adek di jakarta tapi kayak nggak punya adek, mbok ya diurus adeknya, di samperin, di jenguk. Kakakmu bawel bangetlah," keluh Randi seraya meniryukan suara serta gaya sang istri.

Ayra yang melihat bahkan tertawa lantaran celotehan serta gerak tubuh sang kakak yang tetlihat gemulai.

"Kak, Ayra mau tanya," ucap Ayra.
"Apa?"
"Dulu, sebelum nikah sama kak Sinta, kak Randi memang udah pacaran atau belum?" Randi mengerinyit, melihat sang adik yang tiba-tiba saja mengangkat topik tentang dirinya. Namun dengan Randi tak mempermasalahkannya, dengan senang hati ia menceritakannya pada Ayra, "kita nggak pacaran. Kakak kenal Sinta itu sudah lama, dia teman kakak sejak SMA. Singkat cerita, kakak nggak tahu bagaimana prosesnya kenapa dan sejak kapan kakak sudah suka sama sinta, yang kakak tahu," jeda Randi seraya melirik Ayra yang nampak antusias, "kakak cuma kagum, kagum dengan cara berpikir dia, sikap dan sifat dia, sampai akhirnya kakak sadar kalau kakak sudah jatuh cinta sama sinta, terus kakak minta ayah untuk mengkhitbah sinta, kenapa tiba-tiba tanya?" kata Randi.
"Nggak kenapa-napa kak," ucap Ayra.

"Tahu kisah Fatimah putri Rasulullah alaihi wasallam, dan Ali bin Abi Thalib sahabat Rasul?" tanya Randi yang segera diangguki oleh Ayra.
"pernah menyangka, jika seorang Ali pernah menyembunyikan dan menutup rapat-rapat perasaan yang ia miliki kepada seorang gadis mulia, Fatimah Azzahra, putri Baginda Rasulullah, yang juga adalah sahabat karib Ali sejak kecil." Ditatapnya Ayra sekilas.

"Ali menyimpan rasa kagum pada putri Rasulullah karena ia melihat Fatimah adalah sosok wanita yang mengagumkan. Fatimah tak hanya memiliki paras yang cantik, tetapi juga memiliki akhlak yang baik. Kesalehan dan rasa bakti yang tinggi kepada Rasulullah," sambung Ayra.

Teman HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang