"Berapa usia gadis itu sekarang?"
Seorang pria yang berumur sekitar 70 tahun. Wajahnya terlihat bening dan berwibawa. Berpakaian serba putih. Sebuah kemeja putih dan sarung tenun khas Bali berwarna putih pula.Di kepalanya bertengger kain pengikat kepala dengan benang emas. Di telinganya tersemat bunga kamboja.
Pria satu lagi berpakaian hampir sama namun lebih sederhana. Dengan pengikat kepala berwarna ungu dengan benang keperakan. Pria itu berjalan mengikuti pria di depannya sambil membawa se nampan sesajen.
"Dua puluh satu tahun, Tuanku."
Pria pembawa sesajen menyerahkan sesajen di tangannya pada pria tua itu. Suasana hening menyapa ketika pria tua itu memulai ritual doa paginya di sebuah pura halaman rumah megahnya di pinggiran kota Denpasar.
Sepuluh menit kemudian pria itu menyerahkan nampan kosong kepada pria di belakangnya.
Ida Bagus Cakradhar Sidharta.
Berjalan memasuki griya atau rumah turun temurun para bangsawan Bali. Langkahnya berhenti di sebuah bangunan kosong seperti sebuah gazebo berlantai batu.
Secangkir teh yang masih mengepulkan uapnya telah tersaji bersama dengan kue khas Bali semacam surabi.
Cakradhar menyesap tehnya sambil duduk bersila sementara pria yang selalu mengikutinya, I Gusti Wisnu Agung atau biasa di panggil Agung oleh Cakradhar duduk bersila di depan tuannya itu.
"Pria yang membawanya ke Amerika itu, apakah kau sudah mendapatkan informasi tentangnya?"
Gusti Agung mengangguk.
"Caleb William Leandro, berusia 23 tahun. Dia putra dari Zachary Leandro, seorang pengusaha multimedia berpengaruh di Amerika. Bisnisnya merambah dunia perhotelan dan resort. Caleb menghandel bisnis keluarganya di beberapa kota di Indonesia..."
Gusti Agung memberikan penjelasan terperinci tentang apa yang ditanyakan oleh Tuannya.
Cakradhar mengangguk mengerti. Menyesap tehnya lagi dan mulai memakan kuenya.
"Apakah pria itu...tidak berbahaya?"
"Mereka merencanakan sebuah pernikahan, jadi saya pastikan dia tidak berbahaya" Gusti Agung terlihat sangat berhati-hati memilih kata-katanya. Cakradhar mengangguk. Meneruskan memakan surabinya dengan gerakan pelan.
"Sudah lima tahun semenjak kematian Dayu Devi, Agung...dan aku masih merasa bersalah. Aku akan selalu merasa bersalah."
Gusti Agung mengangguk mengerti.
"Apa agendaku hari ini, Agung?"
"Tuanku ada kunjungan ke peternakan hari ini."
Cakradhar mengangguk dan beranjak dari duduknya. Melangkah menuju griya utama sementara Gusti Agung terlihat meminta pada supir untuk segera bersiap.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SECRET OF BILLIONAIRE'S GIRLFRIEND (Sudah Terbit)
RomanceSUDAH TERBIT Ketika kau mengandaikan dirimu menjadi Alpha yang menemukan Lunanya. Dan ketika Lunamu tak sesuai tipikalmu. Apa yang akan kau lakukan? Caleb William Leandro Ketika takdir merubah jalan hidupmu menjadi seorang Tuan Puteri. Apa yang akan...