Love in Silence

28.4K 2.7K 162
                                    

-----------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----------------------------------------

Amelia menatap setumpuk kotak hadiah cantik yang di letakkan berjajar di meja oleh Rana.

"Baju-baju ini mahal dan cantik-cantik." Amelia mengangguk. Jelas sekali.

Hati Amelia berdesir. Dua kotak berwarna abu-abu berisi dua buah baju tradisional Bali berupa kebaya dengan bordir mewah berwarna putih dan kain Bali dengan kelir benang emas. Lengkap dengan selendang berwarna kuning gading.

Lalu dua kotak berwarna hitam berisi...sepertinya gaun cantik tanpa lengan berwarna hitam dengan aksen renda di lehernya. Mewah.

Lalu dua kotak berwarna hijau tua. Berisi aksesoris mahal yang membuat Amelia menghela napasnya pelan.

Dan kotak-kotak lain berisi tas dan sepatu. Dan...semua bertuliskan untuk Amelia dan Rana.

Rana bahkan tidak mau duduk. Berjalan mondar-mandir di hadapan Amelia sambil menggigit kukunya.

"Mel...asli aku bingung. Tidak mungkin kan aku juga punya pengagum rahasia yang sama denganmu?"

Amelia mengangguk.

"Dan orang itu sangat tahu kita akan merayakan tahun baru Saka. Maksudku...aku." Rana tahu kalau Amelia mengikut keyakinan sang Ayah. Tapi...sebagai gadis Bali...Amelia sering mengikuti perayaan Tahun Baru Saka walaupun hanya menyaksikan prosesinya saja dan tidak terlibat langsung di dalamnya.

"Kita simpan saja, Rana..."

Rana mengangguk dan mulai membenahi kotak-kotak itu. Menyusunnya di lemari di ruang tengah itu.

Amelia dan Rana menoleh. Menatap Declan yang harus merunduk saat akan masuk ke dalam rumah. Pintu rumah Bali memang kebanyakan kecil dan pendek dan Declan sudah membenturkan kepalanya beberapa kali selama seminggu berada di sini.

"Declan. Darimana kau?" Amelia bertanya pada Declan yang menghempaskan tubuhnya ke ke sofa di samping Amelia.

"Mengobrol dengan beberapa orang di ujung jalan."

Amelia melirik jam di pergelangan tangannya. Lebih dari satu jam Declan berada di luar rumah.

"Apa kau lapar, Amelia?"

Amelia mengangguk.

"Mau makan di luar?" Declan menautkan tangannya dan menoleh menatap Amelia yang termangu.

Amelia mengikat rambutnya asal. Sedikit anak rambut menjuntai membingkai pipinya. Mungkin gadis itu tidak menggunakan bedak dan kulitnya terlihat bersih.

"Cantik." Declan mendesis.

Amelia menoleh dan menaikkan dua alisnya heran.

"Kau mengatakan sesuatu?" Amelia menatap Declan yang entah mengapa terlihat tersenyum simpul dan menghindari tatapannya dengan menoleh ke arah jendela.

THE SECRET OF BILLIONAIRE'S GIRLFRIEND (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang