Punishment

34.1K 3K 117
                                    

Abaikan typonya. Vote dan Comments aja yang banyak...biar cepat Update lagi...haha

Amelia melewatkan waktu minum teh bahkan juga makan malamnya. Terlihat tidak sopan, tapi...dia sangat ingin beradaptasi dengan perasaan sialan bernama cemburu yang membuatnya sesak napas.

Bayangan gadis itu dan Caleb berkelebat silih berganti. Gadis itu seperti sengaja menyodorkan tubuhnya untuk menjadi vitamin mata untuk Caleb. Dan Amelia merasa mual saat melihatnya.

Sedikit keterlaluan ketika Amelia mengabaikan Skyla yang terdengar begitu khawatir saat mengetuk pintu kamarnya. Tapi sungguh. Amelia bukanlah gadis ber mental sekuat baja yang rela melupakan pemandangan seperti tadi siang.

Suasana hening saat Amelia keluar ke arah balkon dan berdiri termenung di sana. Lampu taman dan lapangan golf terlihat temaram. Amelia menoleh cepat saat mendengar suara berderak dari samping balkon.

Bagaimanapun caranya...Caleb sudah berada di sampingnya dan berdiri dalam diam.

Amelia menunduk saat Caleb berdeham mengusir sepi.

"Kau kenapa?" Caleb menoleh dan Amelia melirik dengan ekor matanya.

Amelia menggeleng.

"Kau tidak makan."

Amelia terdiam. Dia tahu Skyla pasti khawatir.

Aku...ingin kembali. Maksudku...ke Indonesia. Toh...aku...tidak melakukan apapun di sini. Tentang bisnis dengan Ayahmu...aku bisa melakukannya dari Bali bukan? Dan aku rasa itu lebih baik karena aku bisa terjun langsung mengawasi para pengrajin..."

Amelia menunduk cepat saat mengetahui Caleb justru menatapnya tajam.

"Kau kenapa?" Caleb mengajukan pertanyaannya lagi dengan nada yang...sedikit terdengar marah?

"Aku...baik-baik saja." Amelia berujar ragu. Karena memang dia tidak baik - baik saja.

Caleb menghela napasnya pelan.

Angin menerpa wajah Amelia yang mendongak. Menerbangkan rambutnya yang terurai.

"Siapa yang akan menikah?" Amelia bertanya lirih. Rasanya lebih menyakitkan dari masa di mana tidak ada se rupiahpun di dompetnya.

"Katakan dulu kau kenapa?"

Caleb tetap bersikeras.

"Aku hanya ingin pulang, Caleb. Aku...merasa tidak pantas menerima semua ini. Mommymu terlalu baik dan aku pasti tidak akan sanggup membalasnya. Dan..."

Caleb menarik bahu Amelia dengan kedua tangannya. Menatap manik biru di hadapannya dengan tatapan menyelidik.

"Aku melihat seseorang sedang cemburu di sini."

Amelia mengerjap.

"Aku...tidak." Amelia menggeleng dan merasakan betapa wajahnya menjadi kebas dan kepalanya tiba-tiba menjadi pening.

Caleb melepaskan bahu Amelia dan berbalik menatap kejauhan.

"Siapa yang akan menikah? Sesuatu yang tak terduga...bisa saja terjadi mengingat kalian bahkan tak memberi tahukan apa-apa padaku." Suara Amelia terdengar lirih. Dia hanya sanggup terkejut dan terkejut lagi setiap harinya tanpa tahu apapun yang tengah terjadi.

"Aku yang akan menikah." Caleb berujar tanpa menoleh sedikitpun pada Amelia.

Bayangan gadis pirang dengan dada montok seronok berkelebat dalam pikiran Amelia.

THE SECRET OF BILLIONAIRE'S GIRLFRIEND (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang