"Jangan cemberut seperti itu. Mereka baik-baik saja..."
Amelia memicing. Menatap Caleb yang baru saja mandi setelah berolahraga pagi.
"Darimana kau tahu kalau kau bahkan...tidak mencari tahu?" Amelia menggeram dan menyuapkan sarapannya dengan porsi besar.
"Pelan-pelan Amelia..." Caleb menatap khawatir pada Amelia yang terus saja menyuapkan sarapannya dengan sendok penuh dengan raut wajah cemberut yang entah mengapa terlihat menggemaskan.
Amelia terdiam. Mulai menekuri sarapannya dengan pelan hingga habis. Amelia mengangkat piringnya dan memilih membiarkan Caleb menikmati sarapannya sendiri.
Amelia melangkah keluar ke arah gazebo di dekat kolam renang. Duduk di sana sambil menekuri ponselnya. Sudah dua hari sejak postingan itu dan Rana maupun Declan sama sekali tak bisa di hubungi. Bahkan mereka tidak membalas sapaan Amelia di postingan itu.
Amelia menghela napas lelah. Seharusnya dia tidak se khawatir sekarang. Tapi, berurusan dengan salah satu pria Leandro bukanlah sesuatu yang mudah. Apalagi Declan. Amelia sedikit banyak menjadi tahu, betapa bebasnya jiwa Leandro yang satu itu.
Dan Rana? Gadis itu tipikal pemikir. Tunggu...bukankah itu berarti Rana hampir pasti memikirkan semua sebelum melakukan hal apapun, termasuk memutuskan mengikuti Declan?
Iya kalau diberi waktu untuk berpikir? Kalau Declan memaksa dan tak mengijinkan Rana berpikir? Bukankah pria Leandro suka sekali memaksa dengan cara mereka? Setidaknya Caleb seperti itu. Amelia merutuk dalam hati. Amelia menyukai paksaan Caleb pada akhirnya. Tapi Rana? Apa kabar dengan hatinya?
Amelia meletakkan ponselnya dan menoleh saat Caleb duduk di sampingnya.
"Apa Mom menelpon?"
Amelia mengangguk. Semalam memang Skyla Leandro menelponnya. Menanyakan kabar dan mereka membicarakan beberapa hal penting yang terpaksa mereka tunda hingga masalah Amelia dengan Kakeknya menemui kejelasan.
Dan Amelia sangat bersyukur betapa pengertiannya calon mertuanya itu. Betapa berterimakasih nya dia atas doa-doa calon mertuanya itu.
Caleb menghela napasnya pelan. Meraih tangan Amelia dan menatapnya lembut.
"Katakan. Kau mau aku bagaimana? Menyusul mereka? Kita bahkan tidak tahu di mana mereka sekarang."
"Cari tahu, Caleb." Suara Amelia mulai bergetar.
"Baiklah. Jangan menangis. Kau sangat khawatir. Kenapa?"
"Aku tidak mempercayai pemikiran mereka. Itu saja."
Caleb mengangguk. Baiklah. Wanita dan segala bentuk kekhawatirannya.
"Aku akan meminta seseorang menyelidiki. Kau bisa tenang?"
Dan Amelia pun mengangguk. Caleb merebahkan tubuhnya. Dan Amelia menyusul. Membiarkan tubuhnya berdebum sebagai bentuk dari sisa kekhawatirannya.
Amelia menatap Caleb yang sudah menyangga kepala dengan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SECRET OF BILLIONAIRE'S GIRLFRIEND (Sudah Terbit)
RomanceSUDAH TERBIT Ketika kau mengandaikan dirimu menjadi Alpha yang menemukan Lunanya. Dan ketika Lunamu tak sesuai tipikalmu. Apa yang akan kau lakukan? Caleb William Leandro Ketika takdir merubah jalan hidupmu menjadi seorang Tuan Puteri. Apa yang akan...