Behind the Smile

26.2K 2.6K 206
                                    

"Tuanku, Dayu Amelia sudah kembali ke sini."

Cakradhar mengusap jenggot putihnya. Mengangguk pada Gusti Agung yang segera dengan sigap meletakkan sebuah map ke hadapan Tuannya itu.

Cakradhar meraih kacamatanya. Lalu tangannya mulai membuka map. Sejenak dia menekuri isi laporan penyelidikan atas Amelia. Bahkan hingga mendetail karena Cakradhar bahkan mengirimkan seorang detektif untuk mengikuti Amelia ke New York.

"Baiklah, Agung. Pastikan dia tidak kekurangan apapun."

Gusti Agung mengangguk dan undur diri meninggalkan Cakradhar yang termenung. Tangannya menarik laci meja kerjanya dan mengambil sebuah foto. Foto tiga orang. Putrinya *Dayu Devi, Aldirch Winter dan seorang bayi mungil dalam gendongan Dayu Devi.

Cakradhar menatap foto usang itu lama sebelum akhirnya memasukkannya lagi ke laci dan menutup laci itu rapat. Ada banyak hal yang akan dilakukannya untuk menebus tunai kesalahan yang dilakukannya di masa lalu.

-----------------------------------------------

Rana menyarankan agar Amelia beristirahat selama seminggu penuh sebelum akhirnya mengajaknya ke tempat kerjanya. Sebuah galeri lukis dan suvenir milik seorang seniman ternama di Bali.

Pertemuan resmi dengan pemilik galeri membuat Amelia bersyukur. Berkat Rana, Amelia diterima bekerja di galeri itu. Walaupun Amelia memiliki jam kerja yang bertolak belakang dengan Rana, dia sudah sangat bersyukur.

Seperti hari ini ketika dia harus sendiri di rumah sementara Rana belum pulang. Dia memutuskan untuk membersihkan rumah sebisa mungkin.
Amelia juga memasak sebisanya. Mengingat kembali apa yang di ajarkan oleh Caleb, walaupun hal itu justru membawa ingatannya kembali ke Caleb dan dia merasa sedih.

Amelia bahkan menolak mengangkat telpon atau membalas pesan Caleb agar bisa membiasakan dirinya tanpa Caleb seperti dulu.

Hari itu beranjak sore ketika seseorang datang ke rumah Rana dan mengantarkan begitu banyak makanan berupa camilan yang ditujukan kepada Amelia.

Amelia tentu saja sangat heran tapi pria itu meyakinkan bahwa alamat yang di tujunya adalah benar. Saat di tanyakan pengirimnya, orang itu mengatakan bahwa dia hanya bertugas untuk mengantar paket itu oleh seseorang yang tidak mau di sebutkan namanya.

Amelia merasa sedikit curiga namun orang itu meyakinkan bahwa dia tidak berniat buruk. Akhirnya Amelia berakhir dengan memandangi dan menekuri paket yang dia letakkan di meja. Paket dengan bungkus yang telah dibukanya dan isinya benar - benar menggugah seleranya.

Rana menenteng sepatunya masuk. Menatap heran Amelia yang bahkan tidak terusik dengan kedatangannya. Lalu Rana masuk ke kamarnya. Mandi dan keluar lagi hanya untuk mendapati Amelia yang masih saja menekuri meja.

Rana akhirnya pergi ke dapur. Membawa beberap toples dan duduk di depan Amelia. Tangannya mulai meraih makanan yang masih menjadi satu itu dan membukanya. Menata makanan itu di toples diiringi tatapan Amelia.

"Nah...begini lebih cantik."

"Kita foto dulu, Ran..." Amelia meraih ponselnya dan mengambil gambar toples-toples penuh makanan berbeda yang berjajar rapi sebanyak delapan buah itu.

" Amelia meraih ponselnya dan mengambil gambar toples-toples penuh makanan berbeda yang berjajar rapi sebanyak delapan buah itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THE SECRET OF BILLIONAIRE'S GIRLFRIEND (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang