Caught in Confusion

20.4K 2.3K 68
                                    

----------------------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----------------------------------------------------

Caleb terhempas kelelahan dan melemparkan kunci mobilnya ke atas nakas. Dia baru saja mengantarkan Paman dan Bibinya ke Bandara. Mereka akan kembali ke New York dan menjadwalkan akan kembali ketika klinik yang direncanakan oleh Declan telah terwujud.

Setelah pernikahan sederhana penuh haru dan sedikit drama karena Declan harus menunggu Rana sedikit lama karena Rana justru tak kunjung berhenti menangis, sehari sesudahnya Declan memutuskan untuk sedikit berjalan - jalan ke sekitaran Bali.

"Caleb.."

Suara lirih Amelia membuat Caleb membuka mata dan beranjak duduk. Amelia duduk di samping Caleb dan mengulurkan tangannya. Memijit pundak Caleb dengan sedikit keras.

"Hmm..." Caleb bergumam dan tubuhnya sedikit terguncang menikmati pijitan Amelia.

"Kau sudah makan, sayang?"

"Belum...aku tidak sempat makan."

"Kita makan sekarang." Caleb hendak beranjak tapi Amelia menahannya. Memeluk pinggang Caleb erat.

Caleb urung beranjak dan akhirnya memeluk Amelia erat.

"Baiklah...aku memang sedikit mengabaikanmu. Menikah secara sederhana seperti itu juga sangat repot. Banyak yang harus dikerjakan sendiri agar hasilnya sesuai harapan kita."

"Aku ingin menikah."

Caleb terpana. Kata-kata itu keluar begitu nyaring dari mulut Amelia. Sesuatu yang terdengar riang dengan sedikit rajukan.

"Dan aku akan menikahimu."

"Kapan...?"

"Setelah Kakekmu memberi restu."

Amelia terdiam. Helaan napasnya terdengar putus asa. Bahkan sampai hari ini dia belum bisa bertemu dengan Kakeknya.

Caleb menatap Amelia yang memeluknya erat. Bertanya dalam hati kapan kesedihan gadisnya ini akan berakhir?

Bunyi ponsel di meja membuat Amelia beranjak. Pesan dari Gusti Agung. Amelia terpaku. Caleb yang heran dengan sikap Amelia meraih ponsel Amelia dan membaca pesan yang masuk.

"Kita berangkat sekarang." Caleb beranjak dan setengah berteriak memanggil Bi Nengah.

Bi Nengah yang sedang menonton televisi di ruang tengah terlihat setengah berlari menghampiri.

"Bi tolong siapkan baju Amelia. Tidak usah banyak-banyak. Kami harus pergi ke Jembrana hari ini."

Bi Nengah mengangguk dan bergerak cepat menuju kamar Amelia. Beberapa saat kemudian dia turun membawa sebuah koper kecil.

Caleb terlihat sedang menghubungi seseorang. Bi Nengah memeluk Amelia yang bahkan terlihat sangat memilukan.

"Bi, tolong bawa koper ke mobil ya. Amelia..."

THE SECRET OF BILLIONAIRE'S GIRLFRIEND (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang