"Amelia.."
Amelia menatap Caleb. Suara berat pria di depannya itu membuatnya mencari kekuatan pada Caleb secepat dia bisa.
Caleb tersenyum menenangkan.
"Aku akan berada di lobi, okay?" Caleb menatap Amelia yang terlihat gelisah. Memberi ruang pada Amelia dan Kakeknya agar berbicara harus segera Caleb lakukan.
"Saya permisi, Sir."
Pria itu mengangguk dan Caleb melepaskan genggaman tangan Amelia dan melangkah meninggalkannya.
Amelia masih menatap punggung Caleb hingga pria itu menghilang dari pandangannya. Amelia menoleh dan menatap pria tua yang adalah Kakeknya dengan perasaan canggung luar biasa.
"Duduklah, Amelia."
Tangan pria itu terulur mempersilahkan Amelia duduk. Amelia mengangguk canggung lalu duduk tepat di depan pria itu.
"Kau sudah makan?"
Amelia yang menunduk, mendongak dan mengangguk.
"Sudah."
"Kau mirip sekali dengan Ibumu." Pria tua itu menelisik.
Amelia menunduk.
"Maukah menemani pria tua ini berjalan-jalan ke sana?" Pria tua itu menunjuk ke arah garis pantai yang terlihat sepi.
"Tentu, silahkan."
Mereka berdua beranjak. Beriringan menuruni undakan batu yang cukup curam. Langkah Cakradhar membuat Amelia sedikit khawatir dan reflek memegang lengan pria itu. Membantunya turun hingga kakinya menyentuh pasir pantai.
Mereka sudah meninggalkan sandal dan sepatu mereka di atas dan sekarang mereka berjalan sambil menikmati sensasi hangat di telapak kaki mereka.
Amelia...entah mengapa enggan melepaskan lengan Kakeknya. Kekhawatiran akan Kakeknya terjatuh menyelimuti hatinya tanpa dia minta.
Mereka berjalan menyusuri garis pantai. Tanpa berbicara hingga Cakradhar berhenti dan menghadap ke hamparan pantai.
Amelia melepaskan lengan Cakradhar dan ikut menikmati pemandangan di depannya.
"Ibumu sangat keras kepala. Apakah kau juga?" Ada sedikit tawa terdengar dari suara Cakradhar.
"Sedikit." Amelia ikut tertawa.
"Kakek. Bisakah aku meminta kau memanggilku dengan sebutan itu?"
Amelia terdiam. Tak menjawab dan menghela napasnya pelan.
"Kesalahan kami...sangat banyak padamu, Amelia. Juga pada Ibu dan Ayahmu."
"Aku sudah memaafkannya."
"Pria bernama Caleb itu mengajarimu banyak hal, benar?"
Amelia mengangguk.
"Caleb mengajariku pentingnya memaafkan agar hati kita tak menjadi busuk."
Cakradhar mengangguk.
"Aku menyetujui pernikahan Ibumu dengan Aldirch. Karenanya mereka tetap bisa menikah."
Amelia menoleh. Ini jelas fakta baru yang di dengarnya.
"Tapi...Nenekmu, selamanya tidak pernah menyetujui pernikahan mereka. Bahkan hingga mereka meninggal, nenenk mu tak pernah memberikan restunya."
Lalu hening ditingkahi ombak pantai yang menyentuh ujung jari mereka.
"Hingga Nenekmu meninggal dan dia menyuruhku mencarimu dan aku tak bisa melakukan banyak hal karena kehilangan jejakmu."
Amelia menghela napas. Sosok seperti apa Neneknya itu? Bahkan Amelia tak mengenal rupanya karena Ibunya tak pernah menunjukkan satu foto pun. Apakah Ibunya marah karena Neneknya tak memberi restu?
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SECRET OF BILLIONAIRE'S GIRLFRIEND (Sudah Terbit)
RomanceSUDAH TERBIT Ketika kau mengandaikan dirimu menjadi Alpha yang menemukan Lunanya. Dan ketika Lunamu tak sesuai tipikalmu. Apa yang akan kau lakukan? Caleb William Leandro Ketika takdir merubah jalan hidupmu menjadi seorang Tuan Puteri. Apa yang akan...