Siapa?

4.4K 229 3
                                    

Malam ini, setelah kejadian di rooftop tersebut, Lano menjadi berfikir sangat keras.Apakah benar rasanya untuk orang itu masih ada?, lalu apa yang dia rasakan selama bersama Lena?.Kali ini Lano benar-benar merasa bingung, apakah dia harus kembali ke masa lalu nya segera berdamai dengan masa lalunya, atau melanjutkannya dengan Lena dengan seolah-olah tidak mengetahui apa yang terjadi.

Lano menatap bintang dari balkon rumahnya, bintang bersinar begitu indah di tengah gelapnya malam, kesunyian Lano tiba-tiba diusik oleh suara notifikasi LINE, ternyata itu dari Lena, dan saat itu juga wajahnya yang murung langsung berubah menjadi sangat bersemangat.

LINE

Alena S.
"Eh curut, lo udah tidur gak?"

Lano yang melihat dan membaca pesan LINE dari Lena sedikit terkekeh karena panggilan barunya.

ALANO
"Belum, lagi mikirin lo nih, lo terpanggilkankarena gue pikirin :v"

Alena S.
"Mana ada gue terpanggil, gue nge chat lo gara-gara gue mau bilang, hati-hati lo besok, hari ini lo bisa lepas dari gue, tapi jangan harap untuk besok!"

LANO
"Gue bakal nunggu itu sayang :)"
read

Lano yang tak mendapat jawaban dari Lena hanya terkekeh pelan, membayangkan wajah Lena yan sekarang pasti sedang tersipu malu, karena Lano menyebutnya sayang, namun Lano yakin Lena juga pasti sedang mensumpah serapah kan dirinya karena berani memanggilnya Lena sayang.

Namun, pikiran Lano kembali teralihkan, permasalahan masa lalunya dan masa depannya, ini sangat sulit, di satu sisi Lano sangat menyayangi Lena dan sangat ingin untuk memiliki Lena secara utuh, namun kedatangan masa lalunya yang terlalu tiba-tiba itu membuatnya terkejut bukan main, rasa sayang, rasa sakit dan yang lainnya bercampur menjadi satu, saat orang itu menangis dihadapannya, memohon pengampunan, dan perdamainan yang sebenarnya sangat Lano inginkan dari dulu.Namun ego nya mengalahkan semuanya, tetapi bukan hanya ego alasan Lano menolaknya untuk masuk ke kehidupannya lagi, orang tersebut sudah terlalu terlambat untuk mengatakan maaf, penyeselan, dan kekecewaan.Mengapa dia harus datang disaat Lano sudah menemukan penggantinya, mengapa tidak sebelumnnya saja?.

Sekarang Lano berdiri di ujung balkon, tenang dia tidak akan bunuh diri, dia hanya ingin menenangkan dirinya dengan semilir angin malam yang begitu menusuk ke dalam tubuh kita.

Setelah merasa lebih baik, Lano kembali ke kamarnya untuk tidur, karena ini sudah terlalu larut dan besok dia masih harus kesekolah, dalam benaknya dia berharap semoga Tuhan membantunya dalam memilih yang terbaik untuk kedepannya.

Sekarang Lano sudah berada di sekolah, dia sengaja datang lebih pagi, karena dia ingin menikmati udara pagi hari di rooftop, saat baru sampai disana, dia terkejut, orang itu lagi-lagi ada disini, wajahnya terlihat sangat tenang seakan tak ada masalah dalam hidupnya, namun Lano tahu, itu semua hanya topeng nya.Karena merasa belum siap untuk bertemunya lagi, Lano akhirnya memutuskan untuk turun lagi, tanpa dia sadari ada seseorang ynag sedari tadi melihat kejadian itu, dia Lena.

Lena sekarang merasa sangat bingung, apa hubungan antara Lano dan perempuan yang sedang duduk di kursi yang ada di rooftop?.Lalu sekelebat memori menghampirinya, dia ingat, perempuan itu adalah perempuan yang pernah menangis di taman belakang dan perempuan itu yang memohon-mohon pada Lano dan hanya mendapat jawaban dingin dari Lano.Jujur, Lena merasa sangat penasaran sekarang.

"Apa gue harus cari tahu?" tanyanya pada dirinya sendiri, saat menuruni tangga tidak sengaja dia menabrak seorang laki-laki spontan Lena mengatakan maaf karena tidak memperhatikan jalan yang ada di depannya.

"Aduhh..sorry ya, gue salah udah nabrak lo" ucap Lena sambil berusaha untuk berdiri

"gak masalah, gue cabut" ucap laki-laki tadi dan langsung pergi meninggalkan Lena.Lena berdiri kemudian menyadari satu hal, laki-laki tadi tidak menenakan seragam HSG, namun Lena berusaha untuk tidak peduli dan langsung berjalan menuju ke kelasnya, sambil memikirkan apa yang harus dia lakukan untuk mengetahui siapakah perempuan tadi dan apa hubungannya dengan Lano.

Selama jam pelajaran berlangsung, Lena benar-benar tidak bisa fokus, fokusnya selalu ke pertanyaan siapakah perempuan itu, lalu dia bergumam pada dirinya sendiri "gue bakal cari tahu, gimanapuncaranya, gue harus tahu siapa dia dan apa hubungannya sama Lano".

Saat pulang sekolah,Lena sengaja menolak tawaran Lano agar Lena nebeng di dia saja, itu karena Lena sekarang akan menyusun rencananya di taman sekolah, karena tempat itu adalah tempat yang paling bagus untuk memikirkan segalanya dan biasanya disana kita akan mendapat ide-ide cemerlang dan tak terduga.

Sudah hampir satu jam Lena berada disini, namun belum ada satupun ide yang muncul, ini benar-benar susah, hingga akhirnya dia mempunyai ide untuk mengecek sosmed milik Lano, seperti instagram contohnya, disana mungkin saja dia bisa menemukan beberapa teman Lano yang mungkin bisa menjadi sumber informasi untuk masalah ini.

"yes,akhirnya ada juga yang nge tag Lano" ucap Lena puas karena berhasil menemukan teman lama Lano

"Ananta.Billawa ?" gumam Lena pelan, namun beberapa saat kemudian ada yang menelfonnya

Agnes calling..
"Halo, kenapa nes?" tanya Lena langsung

"GaaWatt.." ucap Agnes terbata-bata

"Apanya ness?" Tanya Lena karena tidak mengerti dan tidak tahu apa dan siapa yang di katakan gawat itu

"Lanoo..." ucapnya masih terputus-putus

"HAH? LANO KENAPA?" Sontak Lena kaget dan langsung berteriak

"Buruan ke rumahnya sekarang!, gue sama yang lain udah disini!" Seruh Agnes, tanpa pikir panjang Lena langsung keluar dari sekolah dan untungnya dia langsung mendapat taksi.

Sesampainya di rumah Lano, Lena langsung di suruh masuk oleh ART Lano, Lena pun langsung ke kamar Lano, disana ada teman-temannya dan Lano..penuh dengan luka lebam, darah, dan goresan.

Lena yang melihat itu langsung berucap lirih "Lano..lo kenapa?" Ucapnya sambil menahan tangisnya

"Sabar Len..dia tadi di pukul habis-habisan sama orang yang gak dikenal" ucap Bagas yang ada di tempat duduk dekat ranjang Lano

"Terus..orang tua Lano tau?" Tanya Lena

"Mereka udah gue kasi tau tadi, tapi mereka masih di Bandung, mereka sekarang masih nyari tiket pesawat buat balik kesini" jelas Diffa

"Tapi.. kenapa? siapa? yang ngelakuin ini ke dia? Apa Lano punya musuh?" tanya Lena getir dan sudah terisak karena melihat kondisi Lano yang sangat tragis itu

"Kita semua gak tahu Len, secara kita baru temenan sama dia, kita gak tahu latar belakang dia secara pasti, masalah dia di masa lalu, ataupun sikap dia sebelum pindah ke HSG" ucap Diffa

"Iya Diffa bener, selama ini kita cuma ngenal Lano yang sangar dan bringas, tapi kita gak tahu gimana dia dulu, siapa temennya, dan giman pergaulan dia dulu" lanjut Agnes sambil mendekati Lena yang sudah menangis di samping Lano sambil memegang tangan Lano

"Seharusnya.. kita cari tahu itu dari dulu" ucap Lena sangat lirih, karena entah mengapa melihat Lano kesakitan seperti ini, dia seakan merasakan juga separuh jiwanya tersakiti, Lena tahu ini terlalu berlebihan, namun itulah kenyataan yang dia rasakan sekarang.

Tiba-tiba, tangannya seperti di genggam juga, Lano sudah mulai sadar dan bersuara dengan suara yang sangat kecil dan menahan sakit yang menajajal seluruh tubuhnya

"Dia balik lagi.. gue mohon jangan pergi dari gue untuk sekarang Len" ucap Lano sambil memberikan senyum kecil pada Lena dan kembali memejamkan matanya.Lena yang terkejut akan perkataan Lano langsung bertanya dalam benaknya "siapa?".


A.N
Hai hai...
Balik lagi ke cerita aneh ini..untuk part ini segutu dulu, lanjut besok ya..
Jangan lupa buat VOTE & COMMENT yap..
Bye..🖤

Changes (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang