Terungkap

4.7K 226 2
                                    

"Haahahaha.. selamat datang ke jebakan kita... Angel.." ucap Bill, Lano dan Nia sebelum Angel menyelesaikan kalimatnya yang tadi. Dan kalian tidak perlu bertanya bagaiman ekspresi Angel yang sangat terkejut saat ini.

"Maa..makaud kalian?" Tanya Angel dengan wajah terkejut dan ketakutannya

"Angel.. Angel.. gue heran sama lo, lo itu emang bego atau gimana sih? Lo kira dengan kembalinya lo ke Lano gak buat kita curiga? Hello semua orang juga curiga" sindir Bill

"Ck.. lo itu bukan Angel yang gue kenal dulu, lo berubah dan gue kecewa" ucap Lano singkat

"Tap.. tapi Lan.," ucap Angel menggantung karena menangis

"Cukup dengan sandiwara lo Ngel, gue muak!" Ucap Lano sedikit naik pitam

"Tapi gue bisa jelasin semuanya Lannn.." ucap Angel memohon sambil mencekal tangan Lano yang tadi hendak pergi meninggalkannya

"Apalagi yang mau lo jelasin? Lo mau jelasin tentang lo yang udah kehabisan uang? Karena Bill gak pernah kasih lo uang sebagai pacar? Terus lo mau balik ke gue cuma karena harta? BASI!" Ujar Lano dengan tatapan sinisnya

"Lo gak tahu semuanya Lan.." lirih Angel lagi

"Apalagi Ngel??! It's enough for all of your drama!" Bentak Lano karena sangat muak dengan Angel

"Oh iya, satu lagi. Lo itu udah gak cinta sama gue, lo itu sekarang udah terlalu terobsesi sama gue. Obsesi lo itu yang ngebuat lo iri sama Lena yang dapet perhatian gue lebih dari apa yang lo dapetin dulu. Lo tahu karena apa? Karena Lena tulus sama gue bukan kayak lo yang cuma mau harta dan popularitas" ucap Lano dengan tenang.

Sedangkan Lena yang mendengarkan itu langsung menegang, dia tak menyangka ternyata selama ini Lano jauh lebih memlih dirinya daripada Angel. Lena sangat menyesal karena dirinya sempat menduga bahwa Lano sudah melupakannya, dan dia berpikiran untuk beralih ke Bill. Iya Bill, orang itu ternyata yang selama ini sudah membantunya dalam segala hal saat Lano tidak ada.

"Apalagi yang lo harapin dari Lano?, sandiwara lo udah terungkap, BEGO!" ucap Bill dengan menekankan kata bego

"Ck.. dasar manusia gak tahu malu, sampai sekarang gue masih belum nyangka ternyata cinta kedua gue semurah itu" ucap Lano sambil berdecih

"Maksud lo?" tanya Angel dengan air matanya yang masih tergenang di pelupuk matanya

"Isi nanya maksud lo maksud lo segala, maksudnya Lano itu, lo itu murah banget, lo murah itu gak nanggung-nanggung, setiap malam pergi ke club, mabuk-mabukan terus nyerahin diri lo ke om-om beduit. Dasar JALANG!" ucap Bill pedas,sedangkan Lena dan Nia yang mendengar itu dan tidak mengetahui hal itu sebeumnya merasa sangat terkejut akan fakta yang diungkapkan Bill

"Gak usah sok kaget gitu, lo kira kita gak cari tahu tentang semua tentang lo? termasuk kehidupan malam lo itu" ucap Lano dengan tatapan sinis dan merendahakannya

Beberapa saat hening, karena tak ada satupun dari mereka yang angkat bicara kembali. Karena merasa semuanya sudah berakhir, Lano pun memutuskan untuk pergi meninggalkan taman belakang

"Lan, please.. dengerin semuanya dari sudut pandang gue" ucap Angel lirih sambil menarik pergelangan tangan Lano agar tidak pergi

"Udah cukup Ngel, gue udah gak bisa maafin lo lagi setelah semua yang lo lakuin ke gue selama ini" sahut Lano sambil menghempas tangan Angel kasar. Baru beberapa langkah Lano berjalan,dia kembali mengatakan sesuatu pada Angel,

"Oh iya, supaya lo gak ngarep lagi, gue kasih tahu ke lo, kalau sebenarnya cinta gue ke lo itu udah mati, sama kayak lo dulu yang berhasil mematikan rasa cinta gue ke cinta pertama gue. Mungkin saat itu gue pikir lo lebih baik daripada cinta pertama gue, tapi ternyata gue salah, lo jauh lebih buruk dari dia. Dan sekarang gue rasa yang terbaik adalah Lena, cinta ketiga gue setelah lo dan saudara kembar Lena sendiri" ucap Lano panjang dengan nada sangat tenang, namun seperti ingin menahan sesuatu yang bisa membuatnya bernostalgia dengan masa lalunya.

Lano tahu, masa lalunya bersama kembaran Lena terlalu indah atau bahkan sangat indah, namun sekarang Lano sadar, dia harus menutup memori itu kerena yang sekarang ada adalah Lena bukanlah Luna, kembaran Lena.

Setelah selesai mengatakan itu, Lano langsung pergi menghampiri Lena yang berada di koridor dekat taman belakang dengan senyum yang mengembang bahagia tanpa adanya batasan

"Gimana? udah jelaskan sekarang semuanya?" tanya Lano padaLena saat sudah berada di sebelah Lena

"Yaudah sih, cuma ada dua hal yang masih belum gue ngerti" sahut Lena yang sekarang pinggangnya sudah dirangkul oleh Lano dan sekarang mereka berjalan menuju kantin, jika biasanya Lena akan protes bila diperlakukan seperti itu oleh Lano sekarang tidak, karena sekarang adalah jam pelajaran yang artinya tidak akan ada siswa ataupun siswi HSG yang akan melihat adegan itu

"Apa lagi? Perasaan udah semuanya deh" jawab Lano saat mereka sudah samapai di kantin dan duduk di pojok kantin yang tidak bisa terjangkau dari koridor depan kantin yang biasanya dilewati para guru

"Yang pertama itu tentang kasus gue pas di hutan. Lo masih ingetkan, waktu itu gue jatuh ke lubang di tengah hutan dan kasus itu gak diselidiki sekolah selain itu juga masalah teror yang gue dapet di mobil waktu itu" ucap Lena sambil memasang wajah bingung yang membuat Lano sangat gemas dengan wajah Lena yang berekspresi seperti itu

"Oh yang itu, kejadian itu ssebagian dari rencana Angel juga, tapi yang ngelaksain itu Nia. Beberapa hari setelah kejadian di hutan itu, Nia nyerahin diri ke gue, dia nyeritain semua rencanya Angel. Lo tahu karena apa? karena Nia gak pengen punya kasus karena udah nyelakain lo" jelasLano panjang lebar

"Pantes aja gak diselidikin sama sekolah, situ toh dalangnya" ucap Lena sambil berusaha memberi tatapan menilai untuk Lano

"Kalau gak gitu, Angel udah pasti curiga sama gue dong.. oh iya, lo bilang tadi dua kan yang gak lo ngerti, satu lagi apaan?" tanya Lano dengan wajah yang ditopang dagu dan dengan menatap Lena dalam. Dan seperti biasa, itu selalu membuat Lena kehabisan oksigen dan detak jantungnya yang tak bisa di stabilkan lagi

"Hmm.. satu lagi tentang Nia yang pacaran sama Bagas, apacoba maksudnya dia isi acara bilang sakit keras gitu" ucap Lena dengan wajah kesalnya karena Nia yang merebut Bagas dari Agnes

"Kalau itu sih gue gak tahu, tapi itu kan gak ada hubungannya sama kita, jadi mending gak usah ambil pusing deh" jawab Lano

"Lo mah gitu, lo gak tahu gimana galaunya Agnes gara-gara tahu Bagas pacaran sama Nia, masa dia nangis sampe seharian sih, ngenest banget kan" ucap Lena sambil mengingat bagaimana kondisi Agnes saat itu

"Terus lo sendiri gimana pas gue tinggal pacaran bentar sama Angel?, galau juga gak?" tanya Lano iseng

Dan.. BOOM! wajah Lena langsung bersemu merah, bukan baper atau apa, tapi dia malu karena sudah ketahuan bahwa dirinya sama saja seperti Agnes

"Mana ada gue gitu, gue mah kuat tahan banting" ucap Lena setelah berhasil menstabilakan rona merah di wajahnya

"Yaudah deh gue percaya, meski sebenernya Bill bilang lo sempet curhat ke dia kalau lo galau sih" ucap Lano sambil menggoda Lena, dan tidak perlu ditanya lagi, saat itu juga Lena langsung salah tingkah

"Apaan sih, mending lo percaya gue aja deh" ucap Lena asal sambil memalingkan wajahnya

"Tapi gue lebih percaya sahabat gue.. gimana dong?, lagian lo siapanya gue sampe harus gue percaya gitu?" tanya Lano sambil menaik turunkan alisnya

"Ya gue... hmm.. temen lo lah" jawab Lena gugup dan gelagapan

"Yakin temen aja gak lebih nih?" goda Lano lagi dan berhasil membuat Lena tambah gugup dan malu

"Tau ah, males gue sama lo" ucap Lena berlagak sok kesal karena tidak tahu harus apa lagi, Lena pun pergi meniggalakn Lano yang masih di kantin

"Lo itu calon pacar gue Len, lo segalanya sekaran" gumam Lano pelan lalu langsung bangkit untuk mengejar Lena yang sudah jauh dari kantin.





A.N

Hallo maaf nih aku publish ulang ,karena ada beberapa kalimat dan kesalahan di yang sebelumnya :v. Jadi maklumkan saja ya:)

Besok update lagi yap..

Bye.. <3



Changes (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang