Setelah bel pulang sekolah berbunyi, Agnes segera berjalan menuju UKS untuk menjemput sahabatnya, tapi langkahnya terhenti di depan kelas XI IPA 2, disana ada Lano yang menunggu di depan kelas tersebut, awalnya Agnes pikir karena dia akan menunggu temannya yaitu Diffa dan Bagas, namun ternyata dugaannya salah, Lano menunggu Angel yang masih berbincang dengan temannya di dalam kelas.
Saat itu pula, emosi Agnes langsung naik karena Lano yang dengan santainya meninggalkan Lena yang sudah dia kejar selama ini, dan kembali ke pelukan mantan nya yang cabe itu.
"Aduh.. bahagia banget ya Gas, ada yang baru eh yang lama dilupain gitu aja.." sindir Agnes saat ada di dekat Lano, dan kebetulan saat itu Diffa dan Bagas juga keluar dari kelasnya, Bagas yang langsung mengerti maksud Agnes hanya tersenyum sinis melihat Lano yang berubah karena kedatangan Angel.
"Bener banget, demi yang baru sahabtnya eh mungkin dia gak nganggep kita sahabat sih, temen barunya juga dilupain demi mantan terindah" sindir Diffa juga, dan saat itu pula mereka bertiga tertawa sambil melewati Lano dan Angel yang mukanya sudah merah padam menahan emosi.
"Ihhh.. dasar ya manusia iri, bisanya cuma nyinyir" keluh Angel saat Agnes, Diffa, dan Bagas sudah berlalu pergi.
"Biarin aja, nanti juga capek sendiri.." ucap Lano yang sebenarnya kesal juga dengan mereka bertiga.
"Ih.. kamu nge bela mereka?" tanya Agnes sambil memajukan bibirnya.
"Enggak lah, nagapain juga ngebelain orang kayak mereka"
"Aku masih kesel ah.." ujar Angel (sok-sokan) merajuk.
"Yaudah.. kita jalan yuk, kamu bebas deh mau belanja apa aja" rayu Lano.
"Hah serius?" Tanya Angel kegirangan.
"Iya.. yuk cepet" ajak Lano sambil menarik tangan Angel
"Yeayy.." sorak Angel kegirangan.
Disisi lain, Agnes bersama dua laki-laki tadi menuju UKS untuk mencari Lena.Sesampainya di UKS, Lena tampak sangat acak-acakan sepertinya dia stress karena tidak tahu apa yang harus dia lakukan, bertahan atau pergi dari Lano.
"Hai Len.." sapa Diffa saat masuk ke UKS
"Hai" jawab Lena masih dengan tatapan kosongnya
"Len.. gue tahu lo gak baik-baik aja, tapi gue mohon jangan kayak gini juga, kalu lo pengen supaya Lano balik lagi ke lo, tunjukin kalau lo emang peduli sama hubungan kalian" nasehat Agnes yang sekarang sudah duduk di sebelah Lena.
"Caranya?" tanya Lena sambil menatap wajah Agnes yang ada disebelahnya.
"Mencoba bertahan?" ucap Bagas
"Bertahan?" Ulang Lena lagi
"Iya mencoba bertahan, lo harus buktiin kalau lo itu setia sama dia, kalau lo itu emang nungguin dia. Tunjukin kalau apa yang dia lakuin ke lo itu salah" jelas Agnes
"Berapa lama gue harus mencoba bertahan?" tanya Lena lagi
"Sampai lo gak kuat, samapai lo bener-bener nyerah karena dia, selagi lo bisa bertahan lakuin itu, tapi kalau menurut lo itu udah sia-sia dan lo gak kuat lagi, tinggalin dia" ucap Diffa memberi saran kepada Lena.
"Gue coba" ucap Lena akhirnya
"Nah gitu dong.." ucap Agnes sambil memeluk sahabat satu-satunya ini
"Supaya lo gak galau lagi, gimana kalau kita ke timezone, ya have fun aja" usul Bagas
"Wah boleh juga, gue udah lama gak kesana" seru Agnes
"Lo gimana Len?" Tanya Diffa karena melihat Lena yang hanya terdiam
"Gue ikut kalian aja" jawab Lena sambil tersenyum
"Nah gitu dong senyum, jadi ayo berangkat" ajak Bagas semangat
"Naik mobil siapa?" Tanya Diffa
"Ya mobil lo lah, kan gue bawanya motor" jawab Bagas santai
"Yang di pake mobil gue, yang paling awal jalam siapa" sindir Diffa ke Bagas, sementara yang disindir hanya menyengir kuda, dan melihat ekspresi dari Bagas itu mengundang gelak tawa dari Lena, Agnes, dan Diffa.
Saat di dalam mobil, Lena baru sadar, kemana Devan?
"Devan kemana ya?" Tanya Lena akhirnya
"Dia lagi le Bandung, ada saudaranya yang nikahan" jawab Diffa, setelahnya Lena hanya mengangguk paham.Beberapa saat kemudian mereka sudah sampai di sebuah mall di kota Jakarta
"Samapai teman-teman" teriak Bagas kegirangan
"Buset dah.. kayak kenek kopaja aja lo" cibir Agnes
Setelah mereka memasuki mall itu, mereka langsung menuju timezone, saat mereka melewati sebuah toko tas, sebelum timezone tersebut, tak sengaja Lena melihat Lano disana, saat itu juga senyumnya langsung mengembang.Namun belum lama senyum itu, muncul perempuan lain yang sedang mencoba-coba tas, itu Angel. Saat itu juga Lena ingin menangis, melihat Lena yang serius memperhatikan sesuatu membuat pandangan Agnes juga mengikuti pandangan Lena. Ternyata Lano bersama Angel cabe itu.
"Jangan nangis karena cewek pengganggu itu" bisik Agnes pada Lena
"Gue gak kuat Nes" jawab Lena lirih
"Ini baru awal, lo bakal dapet yang lebih dari ini di kemudian hari, ganti air mata lo pake senyum, tunjukin kalo Angel gak ada apa-apanya sama lo" saran Agnes
"Iya bener tuh Agnes, tunjukin ke Lano bahwa lo cuma fokus sama hubungan lo dan dia, gak peduli siapa yang lagi berusaha ngehancurin hubungan lo" saran Diffa yang sudah melihat Lano dan Angel di toko tas tersebut, jujur saja sebenarnya Diffa sangat emosi dengan Lano yang mencampakkan Lena demi Angel si cabe goceng itu.
"Ngapain menye-menye lagi sih? Katanya mau have fun?" Keluh Bagas yang sebenarnya sudah tidak sabar main di timezone
"Hahaha, dasar lo gak tahu apa orang lagi drama-drama gini" ucap Agnes sambil menyoyor kepala Bagas
"Habis menye-menye mulu sih"
"Yaudah ayo cepetan" seru Lena yang sudah bersemangat lagi.Teman-teman Lena yang melihat itu sebenarnya agak miris dengan Lena, karena persaan Lena yang sering berubah seketika.
Saat sudah di timezone mereka sangat asyik bermain, mereka melupakan semua masalah, bermain dari permain satu ke permain lainnya tanpa beban sama sekali. Hanya tawa yang terlihat dari wajah mereka, tidak ada kesedihan yang terlihat dari wajah mereka.
Setelah puas bermain, sekarang mereka memutuskan untuk pulang karena ini sudah sore juga, dan Lena tadi belum mengabari orang tuanya, jadi takut kalau orang tuanya khawatir mencarinya.
Saat sudah diantar sampai depan rumahnya dan berpamitan pada teman-temannya, Lena masuk ke dalam rumahnya, disana ternyata sudah ada mamanya dengan wajah cemasnya.
"Ale pulang..." ucap Lena, Ale adalah panggilan kecil Lena, namun sekarang dia sudah jarang memanggil dirinya dengan nama itu, begitu juga orang tuanya. Biasanya Lena menggunakan nama itu saat dia sedang sangat membutuhkan kasih sayang dari orang tuanya.
"Akhirnya... kaku kemana aja?" tanya mama sambil memeluk Lena
"Tadi main sama temen" jawab Lena
"Oh gitu, besok-besok kalau main sama temen, jangan lupa ngabarin mama, mama kan khawatir anak cantik mama satu-satunya belum pulang sampai jam segini" nasehat mamanya
"Iya deh, Ale janji" ucap Lena sambil memeluk mamanya semakin erat
"Kalau gitu kamu mandi dulu sana, mama buat makan malam dulu kalau gitu" seru mamanya
"Oke ma, masak yang enak ya"
"Pasti" jawab mamanya.
A.N
Halo.. maaf kemarin gak update, jadi aku bakal update satu part lagi untuk hari ini.
Jangan lupa untuk vote, comment, dan share ya..
Bye bye..🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Changes (COMPLETED)
Ficção Adolescente-cause love can changes everything- . . . Berawal dari ketidak percayaan akan cinta,sifat cuek,dan dingin,prinsip yang saling bertolak belakang.Dua orang murid SMA bernama Alena Serena Aryana dan Alano Sanjika Pradipta memulai kisah mereka pada masa...