Tersakiti (lagi)

4.6K 231 3
                                    

-Rasa sakit yang terlalu dalam meninggalkan bekas yang sangat sempurna dan sangat sulit dihilangkan-

Pagi ini, seperti tidak terjadi apa-apa, Lena berangkat ke sekolah seperti biasanya dan sepertinya orang tua Lena juga mengerti bahwa anak nya sudah berusaha melupakan kejadian kemarin, jadi tidak ada salah satu diantara mereka yang membahas hal kemarin, mereka lebih tertarik untuk membahas rencana liburan nanti.

Saat di koridor sekolah, tidak biasanya siswa-siswi yang ada disana menatap Lena dengan tatapan seperti, kasihan?. Mungkin mereka melihat Lena seperti itu karena, mata Lena yang bengkak dan hidungnya yang sedikit merah.

Namun, semakin lama, kondisi ini malahan mengganggu Lena. Tak jarang dia mendengar namanya disebut-sebut dalam obrolan kecil beberapa orang, namun Lena memilih untuk diam dan melanjutkan langkah kekelas nya.

Namun, sesuatu menghentikan langkahnya, disana ada seorang adik kelas, yang dia ingat itu adalah anak yang songongnya minta ampun dan nge fans banget sama Lano, siapa lagi kalau bukan Nia. Anak itu menatap Lena seperti sangat merendahkan Lena.

"Eh kakak kelas sok kecakepan, lo gak usah sok gak peduli gitu deh, lo gak sadar atau gimana sih kalau dari tadi di omongin sama anak-anak?" Ucapnya sambil memutar matanya dengan tangan yang mengikal-ikalkan rambut kusutnya yang tidak indah sama sekali itu.

Lena yang diajak berbicara malahan hanya diam, Lena tahu, Nia ini orangnya sangat mudah emosi apabila yang diinginkannya tidak dia dapatkan, jadi Lena sekarang ingin membuat Nia kesal agar perhatian orang-orang teralihkan dan agar anak-anak di koridor berhenti menggosipkan dirinya, melainkan menggosipkan Nia yang marah-marah gak jelas karena dikacangin Lena, kan seru kalau gitu ceritanya:v.

"Eh jawab..!!!" ucapnya lagi sewot, namun tetap saja tidak mendapat jawaban dari Lena

"Lo itu budek atau gimana sih!" Ucapnya mulai frustasi

"Ohh gue ngerti..TEMEN-TEMEN TERNYATA SEORANG ALENA SERENA ARYANA ITU BUDEK DAN GAK BISA NGOMONG LOHH!!" Teriaknya membuat perhatian anak-anak yang ada di koridor mengarah ke mereka berdua

Lena yang mendapatkan hinaan itu langsung tersenyum sinis dan membusungkan badannya mendekat ke arah Nia dan langsung berkata
"Terus? Gue peduli?, cabe goceng, rambut kusut gak jelas aja di banggain" jawab Lena dengan pedas dan langsung pergi meninggalkan Nia, sedangkan orang yang mendapat sindiran keras itu sedang menahan emosinya yang meluap-luap, dan anak-anak yang berada di koridor juga ikut mentertawakan Nia, seakan setuju dengan ucapan Lena tadi.

"Gue diajak ribut, salah orang tu anak curut" gumam Lena saat berjalam menuju kelasnya.

Saat Lena melewati kelas XI IPA 2, Lena melihat Lano disana, sebenarnya tidak masalah bagi Lena bila Lano disana mencari Bagas dan Devan yang kelasnya disana, namun yang Lena masalahkan sekarang adalah Lano yang sedang berbincang-bincang mesra dengan seorang perempuan, lebih tepatnya perempuan yang mencium atau dicum Lano kemarin, mereka tampak sangat bahagia, menikmati suasana tanpa menghiraukan tatapan iri dari teman-temannya yang lain.

Saat itu juga, Lena ingin menangis sekencang-kencangnya, baginya ini terlalu cepat. Disaat Lena ingin mencoba untuk melupakan kejadian kemarin yang membuatnya seperti orang gila, dia malah mendapat tontonan gratis yang lebih menyakiti hatinya.

Sakit, ini terlalu sakit, berapa banyak kesakitan lagi yang harus Lena tahan demi Lano? Lena tahu ini belum seberapa, namun mengapa harus sesakit ini rasanya saat melihat orang yang kita sayang bersama dengan orang yang tidak kita kenal? Bahkan bukan hanya bersama, ber mesra-mesraan malah.

Dengan sisa tenaga, Lena berjalan menuju kelasnya, disana ada Agnes yang menatap Lena kasihan, sepertinya satu sekolah sudah mengetahui tentang Lano yang sedang mencari gebetan baru dan melupakan Lena. Saat itu juga Agnes langsung memeluk Lena tanpa menghiraukan tatapan aneh dan kasihan dari teman sekelas mereka yang lain.

Tanpa bisa menahan air mata Lena jatuh saat itu juga, Lena meluapkan perasaanannya di pundak Agnes, dia menangis tersedu-sedu tanpa mempedulikan dimana mereka, tatapan dari teman mereka, dan apa yang ada dipikiran teman-temannya yang lain.

Lena yakin apabila mereka mengalami yang Lena alami, mereka akan melakukan hal sepeti yang Lena lakukan sekarang. Beberapa saat kemudian Lena sudah mulai menghentikan tangisannya, Agnes yang merasa Lena sudah lelah menagis dan berhenti menangis memutuskan untuk mengajak Lena ke UKS untuk beristirahat.

"Len..yang kuat, gue tahu lo bisa ngelewatin ini semua" ucap Agnes saat sudah di dalam UKS, Agnes mengetahui bagaiman hancurnya Lena saat melihat Lano yang bermesra-mesraan dengan perempuan lain

"Siapa dia?" tanya Lena lirih

"Anak baru, pindahan dari SMA Dirga Nusantara, banyak yang bilang kalau itu mantan terindahnya Lano" jawab Agnes, sejujurnya dia tidak ingin memberitahu hal itu pada Lena, namun melihat Lena yang putus asa dan tatapan kosong Lena membuatnya mengatakan yang sejujurnya tentnag perempuan itu.

"Itu murid baru yang waktu ini jadi hot news kan? Karena pamer dada?" Tanya Lena lagi sambil tersenyum yang dipaksakan dan tertawa renyah

"Iya, yang waktu kita di kantin dan Diffa ngasi tau kita tentang dia, namanya dia Angel tapi gue gak tahu lengkapnya" ucap Agnes pelan

"Gue boleh minta tolong sama lo?"

"Bolehlah, apa gunanya gue kalau bukan buat bantu sahabat gue yang satu ini" ucap Agnes tulus

"Gue mohon, jangan bilang siapa-siapa gue disini, bilang aja gue gak sekolah" ujar Lena dengan penuh pengharapan agar Agnes mau melakukannya

"Tapi.. tadi pagi udah banyak yang liat lo--"

"Gue mohon.. cari alasan untuk itu" ujar Lena lagi yang sekarang masih dengan pengharapan yang lebih tinggi dari sebelumnya

"Oke gue coba, nanti pas pulang sekolah gue cari lo disini, tapi pas udah sepi kita baru pulang" jawab Agnes

"Oke.. makasi ya Nes lo udah mau setia sama gue" ucap Lena sangat tulus

"Santai aja, gue kelas ya, lo baik-baik disini" ujar Agnes seraya pergi dari UKS dan Lena yang melihat itu hanya tersenyum dan dalam hatinya dia bersyukur karena dia tidak salah dalam memilh sahabat.

Disisi lain, Lano terlihat biasa saja saat mengetahui Lena tidak sekolah, dia terlihat tidak peduli dan saat istirahat dia langsung mencari Angel di kelas sebelah dan mengajaknya ke kantin dengan bergandengan tangan, sontak hal itu membuat seluruh siswa sekolah bebisik keheranan karena baru dua hari yang lalu Lano masih bersama dengan Lena, sekarang sudah dengan wanita lain saja.

"Ngapain sih mereka ngeliatinnya gitu banget?" Keluh Angel saat mendapat tatapan dan bisikan tentang dirinya dan Lano dari siswa lain

"Biarin aja, mereka iri sama kita" jawab Lano sambil mengeratkan pegangannya dengan Angel dan melanjutkan masuk ke kantin dan mencari bangku yang biasanya Lano tempati bersama Lena.

Dilain sisi, Agnes yang melihat Lano seperti itu sudah sangat ingin menjambak dan mencaci maki Lano sekarang juga, namun dia pendam karena permintaan dari Lena agar tidak ada yang mengetahui kalau Lena sedang rapuh sekrang karena melihat Lano yang berubah hanya dalam sehari saja.

"Gue bakal balas sakit hati Lena ke lo, Alano Sanjika Pradipta" ucap Agnes pada dirinya sendiri penuh kebencian dan penekanan pada setiap katanya.


A.n
Halo.. update nya malem bgt yak:v, tapi semoga puas sama ceritnya meski banyak banget kurangnya..
Jangan lupa vote, comment dan share ya
Bye..

Changes (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang