Lima tahun telah berlalu dengan penuh kerinduan antara dua orang yang sekarang telah meraih gelar sarjananya masing-masing, Lena dan Lano. Hingga saat ini hubungan mereka masih berjalan sesuai dengan janji yang pernah mereka buat saat SMA dulu. Selama LDR-an tentu banyak masalah yang datang, mulai dari curiga, cemburu, dan masih banyak lagi, namun untungnya cinta mereka bisa lebih besar dari perasaan curiga itu sehingga hubungan mereka tak pernah putus nyambung.
Hingga sekarang adalah saat dimana mereka akan bertemu sesuai janji yang telah mereka buat, setelah meraih gelar sarjana mereka sepakat untuk tidak langsung bertemu, melainkan mencari pekerjaan dan belajar untuk mengatur waktu. Dan sekarang, Lena telah sukses menjadi dokter umum dan sedang melanjutkan untuk meraih gelar spesialisnya sedangkan Lano, sekarang sudah sukses menjadi pemimpin dari perusahaan keluarganya dan sedang melanjutkan study S2nya di universitas yang sama seperti saat dia meraih gelar sarjananya.
Lena sekarang sudah berada di bandara, dia sedang menunggu Lano yang hari ini pulang ke Indonesia, meski hanya satu bulan tapi itu cukup bagi Lena. Sekarang Lano mendapatkan proyek besar di cabang perusahaan yang berada di Australia yang mengakibatkan dia tak bisa berlama-lama bersama Lena di Indonesia.
Sudah satu jam Lena menunggu di depan pintu kedatangan bandara, namun Lano belum juga keluar padahal menurut jadwal yang tertera di monitor, pesawat yang ditumpangi Lano sudah landing sekitar tiga puluh menit yang lalu. Hal ini tentu saja membuat Lena menjadi cemas sekaligus kesal pada Lano,
"Ish.. kemana sih tuh anak gak tahu apa pegel nugguin disini" keluh Lena sambil menghentak-hentakkan kakinya kesal
"Lano masih di dalem buat ngambil bagasi gak sih? Atau dia gak lihat gue pas keluar tadi?" Lena munali menduga- duga
"Gak mungkin deh ngambil bagasi selama ini, kalau gak lihat gue juga gak mungkin" Lenapun mulai bingung sendiri, akhirnya dia memiliki ide untuk menelfon Lano ,
Tuttt...
Tuttt..
"Hai" ucap orang yang sedari tadi Lena tunggu
"Hai hai lagi, kamu dimana sih capek tahu nunggu disini sejam! Buruan keluar!" Lena langsung marah-marah kepada Lano yang telah membuatnya menunggu begitu lama, namun sebenarnya ada perasaan bahagia saat mendengar suara Lano
"Jadi marah nih ceritanya? Yaudah aku gak jadi keluar deh mau balik aja ke tempat proyek aku" sahut Lano mempermainkan Lena
"Yaudah kesana aja lagi, aku males sama kamu!" Jawab Lena tak mau kalah
"Oke aku mau balik ke Aussie ya, jangan telfon aku lagi kalau gitu, bye" ucap Lano sambil menahan tawa, dia tahu Lena tak mungkin akan membiarkannya untuk kembali ke benua lain itu
"Ihh nyebelin banget sih! Dasar gak peka!" Ucap Lena kesal dan setelah itu sambungan telefon terputus. Namun sedetik setelah itu ada tangan yang memeluk pinggang Lena,
"Jangan bilang aku gak peka sama nyebelin nanti aku beneran balik kam kamu sendiri yang kangen sama aku" ucap Lano di telinga Lena dengan masih memeluk pinggang Lena dari belakang. Lena yang mendapat perlakuan seperti itu langsung saja senang dan hal itu membuat pipinya merah seperti kepiting rebus,
"Ihh Lano lepasin! Malu dilihatin orang" ucap Lena sambil berusah melepaskan diri dari pelukan Lano
"Biarin aja mereka lihat, supaya mereka tahu kalau kamu itu cuma punya aku" jawab Lano dengan santai namun hanya dengan kata-kata itu sukses membuat pipi Lena semakin merah,
"Kamu hobby banget ya buat aku malu sendiri dan nge blush di depan umum gini" ucap Lena terang-terangan kepada Lano
"Sejak kapan kamu udah mau ngakuin kalau kamu nge blush? Biasanya juga bilang enggak.. hahaha" sahut Lano sambil membalikkan badan Lena agar menghadapnya dan mencubit pipinya
"Sejak hmm kapan ya? Gak tahu aku juga bingung" jawab Lena polos dengan wajah yang menurut Lano sangat menggemaskan
Kriukkkkk...
"Kamu laper?" Tanya Lano saat mendengar suara perut Lena yang sepertinya sudah protes ingin diisi makanan
"Hehe iya" jawab Lena dengan cengirannya
"Yaudah kita cari makan deket sini aja ya, aku juga udah laper banget soalnya" ucap Lano dan langsung mendapat anggukan dari Lena.
Masih tetap di bandara, mereka memilih makan di salah satu kedai sushi yang ada disana, dengan cepat mereka memesan pesanan mereka dan menunggu diselingi dengan sedikit obrolan,
"Kamu gimana kerjanya? Lancar?" Tanya Lano pada Lena
"Lumayan, tapi aku kesel sendiri sama dokter yang biasanya shift bareng aku, dia terang-terangan bilang suka sama aku pas makan siang padahal satu rumah sakit juga tahu kalau aku udah punya kamu" jawab Lena jujur, Lano yang mendengar itu langsung kesal dan moodnya langsung berubah
"Siapa namanya?" Nah kalau sudah seperti ini caranya bertanya itu artinya Lano marah dan itu juga berarti sifat dinginnya balik lagi, kalau menurut Lena sih gitu jadi Lena harus menjawabnya dengan jujur tanpa ada kebohongan
"Abraham Wiratama" ucap Lena
"Oh" jawab Lano singkat, namun Lena tahu kalau sekarang nyawa dokter itu sedang berada di ambang jurang yang sedikit saja didorong akan jatuh dan meninggal.
Tak lama pesanan mereka datang dan mereka makan dalam keheningan tanpa banyak bicara lagi.
A.N
Wooo.. aku balik guysss.. wkwkwk btw seneng banget changes bisa nyampe 3k readerssss (apasialaybangetcuma3kjg:v)
Tapi intinya aku senengggg bangett jadi karena itu aku kasih bonuss🤣
Jangan lupa vote ya semua❤️
Sekian terimakasih❤️Eh kapan-kapan ada ekstra lagi loh jadi jangan hapus changes dari library atau reading list kalian dulu yah🕊❣️
KAMU SEDANG MEMBACA
Changes (COMPLETED)
Fiksi Remaja-cause love can changes everything- . . . Berawal dari ketidak percayaan akan cinta,sifat cuek,dan dingin,prinsip yang saling bertolak belakang.Dua orang murid SMA bernama Alena Serena Aryana dan Alano Sanjika Pradipta memulai kisah mereka pada masa...