Who's you?

10.2K 431 2
                                    

"My attitude based on how you treat me"




"Oh iya..btw lo besok ada acara gak?gimana kalo kita jalan-jalan ke kedai ice cream favorit gue?" Sambung Lano penuh harap.

"Eum.....sebelum gue jawab,gue boleh nanya ke lo dulu ga?" Tanya Lena dengan malas,

"Boleh aja sih, tapi lo harus mau ya, ke kedai ice cream besok, pulang sekolah" tawar Lano.

"Okey,deal" sambut Lena sambil menjulurkan tangan untuk berjabatan dengan tangan Lano,sebagai tanda deal.

"So..jadi apa yang mau lo tanyain?" Balas Lano setelah menjabat tangan Lena,

"Eum..lo itu..

BRAKK!!

Belum selesai dengan pertanyaan Lena, terdengar suara seorang anak menabrak anak lainnya yang menyebabkan baju anak yang membawa mangkuk berisi bakso itu kotor karena terkena kuah baksonya.Hal itu membuat seisi kantin mengalihkan perhatiannya ke arah kedua anak tersebut, karena terdengar percekcokan antara keduanya,

Karena lelah mendengar kedua drama tersebut, akhirnya Lena turun tangan dengan melerai keduanya,

"Hei..stop it..kalian itu masih kelas X, jangan sok-sokan mau buat masalah.Ini masih hari pertama kalian di sekolah ini jangan sok jadi jagoan kalian berdua" ujar Lena dengan suara datar namun terkesan keras .Kedua anak itu hanya bisa menundukkan kepalanya, lalu salah satu dari mereka mengangkat kepalanya dan menatap Lena dengan tatapan penuh kebencian dan kemarahan, lalu anak tersebut berkata,

"Kakak juga,jangan baru jadi kakak kelas, kakak bisa mengatur kita sebagai adik kelas" ujar anak tadi,

"Gue tegaskan sekali lagi, gue bukan ngatur kalian,gue cuma ngasi tahu kalian supaya kalian sadar diri, kalian ga sadar atau gimana? Kalian ini berantem di kantin and hey..mereka semua yang ada disini merhatiin kalian karena merasa terganggu akan kalian yang berantem gak jelas di kantin" tandas Lena, dan ya..itu membuat adik kelas yang melawan tadi menjadi bungkam kembali.

Setelah menunggu lama dan masih saja tidak mendapat jawaban akhirnya Lena menginggalkan mereka dengan kekesalan.Saat sudah dekat dengan meja yang tadi dia duduki bersama Lano, ada seorang perempuan yang duduk di tempatnya tadi.Hal ini membuat Lena penasaran, karena nampak wajah Lano yang sangat cuek dan dingin saat menanggapi perempuan yang duduk didepannya,

Wajah Lano yang seperti sekarang sangat berbeda dengan wajah Lano saat Lano bersama dirinya seharian ini.

Karena bosan untuk menebak, akhirnya Lena memutuskan untuk mendekati meja dan berdiri di sebelah perempuan tadi

"Eh..siapa sih lo, ganggu aja, dasar parasit" ceroscos perempuan yang Lena pikir adalah adik kelas X itu,

"Please.."

"Bukan dia yang parasit tapi lo yang parasit" ujar Lano yang memotong ucapan Lena.

"Loh..kakak, kok aku yang parasit sih? Aku kan cuma mau kenalan aja sama kakak, yang parasit itu malahan kakak yang baru dateng ini, mengganggu acara kenalan kita aja" ujar adik kelas kecentilan itu sambil menatap sinis Lena.

"Asal lo tau aja, dia pacar gue" ujar Lano, lalu langsung bakit dan merangkul pundak Lena dan pergi dari kantin.Dan ya..hal itu membuat adik kelas kecentilan itu menganga sendirian.Tidak hanya adik kelas itu, tapi seisi kantin, karena seperti yang kalian ketahui sendiri, Lena tidak pernah dekat dengan cowok manapun.Ini adalah kali pertama seorang Alena Serena Aryana dirangkul mesra oleh laki-laki tanpa ada perlawanan.

Setelah meniggalkan kantin,Lano dan Lena pergi ke kelas mereka.Sesampainya di tempat duduk mereka...

"Eumm..Len..sorry ya, tadi gue asal ngerangkul lo aja, tadi itu gue bukan modus atau apapun, entah kenapa gue refleks aja ngerangkul lo dan bilang lo pacar gue, sekali lagi sorry ya Len" ujar Lano memulai pembicaraan.

"Gue pikir itu bukan suatu kesalahan, gue pikir lo udah nyelametin gue dari emosi yang mungkin bisa meluap luap kalau lo gak ngomong kayak gitu,so..thank you" ucap Lena sambil tersenyum manis kepada Lano.

"You're welcome, lo cantik kalau senyum,coba aja lo terus senyum dan gak masang muka datar lo ke gue,hehehe" balas Lano sambil manampilkan senyum menggodanya.

"Ih serah gue dong" jawab Lena dengan jutek lagi.

Hening beberapa saat hingga Lano memutuskan untuk bersuara,

"Oh iya..btw pertanyaan lo yang tadi itu apa?" Tanya Lano dengan wajah keponya yang tak tertahankan,

"Hmm..gue pikir, bagusan gue nanya pas kita ke kedai ice cream langganan lo aja deh" jawab Lena dengan agak malas saat mengingat bahwa dia harus membuang waktunya untuk pergi ke kedai ice cream demi pertanyaan yang sebenarnya kurang penting.

"Boleh juga..jadi gak sabar besok nih.." ujar Lano dengan senyum sumringahnya

"Lo ngapain jutek sama adik kelas tadi?" akhirnya Lena mengeluarakan pertanyaan yang sejak tadi mengganjal pikirannya.

"Karena gue pengen selesai dari gelar raja playboy, ya siapa tahu dengan kayak gini berhasil" jawab Lano sambil tertawa kecil.

"Cih, playboy kayak lo pasti brengsek banget. Nembak dan mutusin cewek tanpa mikir panjang dulu" ucap Lena pedas. Lano yang dikatai seperti itu menjadi salah tingkah dan tak tahu harus menjawab apa, karena yang dikatakan Lena adalah fakta.

Setelah hening sejenak tiba-tiba Lena bersuara,

"Ehh..wait..anjirr..ini udah jam 3 sore..waduh pasti kakak gue udah ninggalin gue nih didepan..ck pasti dikira gue nebeng temen gue ini mah" ujar Lena dengan wajah paniknya, Lano yang mendengar Lena berbicara panjang dengan wajah panik merasa sedikit aneh mengingat Lena yang sedari tadi dengan wajah jutek, berbicara singkat dan kata-kata pedas.

"Eumm..gimana kalau gue aja yang ngater lo?" Tawar Lano akhirnya.

"Ehh..jangan, ntar gue ngerepotin lo lagi" jawab Lena yang sebenarnya malas harus di angar oleh orang asing yang aneh seperti Lano.

"Gakpapa..anggep aja sebagai tanda terimakasih gue karna lo udah bantu gue tadi pagi" ucapnya penuh harap agar Lena mau menerima tawarannya,

"Lah..kan udah traktirannya sebagai tanda terima kasihnya" jawab Lena sambil memiringkan sedikit kepalanya berusaha keras agar bisa menolak seccara halus.

"Arghh..serah lo deh..gue capek ngomong ama lo" jawab Lano frustasi karena Lena yang sangat susah untuk menerima tawarannya. Lena yang melihat Lano tak frustasi sedikit terhibur, dan hal itu membuatnya berubah pikiran,

"Yaudah, buruan" jawab Lena dengan singkat.

"Nah..gitu dong dari tadi susah amat, kalo gitu, kuy lah ke parkiran" ajak Lano kemudian langsung berdiri dan diikuti oleh Lena,

Sesampainya mereka diparkiran, hanya tinggal tersisa mobil Lano, namun yang membuat Lano dan Lena kebingungan adalah..kondisi mobil Lano yang dicorat-coret dan disana terdapat sebuah kertas bertuliskan,

"Ini adalah balasan dari semua perbuatan lo ke gue"
-n

"Gue rasa gue tau siapa orang dibalik semua ini..." ujar Lano dengan senyum sinisnya dan membuat Lena bingung.



A.n
Hello..i'm back..ada yang kepo siapa yang udah ngebuat mobil Lano jadi dicorat-coret dan siapakah yang nulis surata itu? Temukan jawabannya di next part yak❤️

18 Agustus 2017

Changes (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang