"Lo kenapa tiba-tiba ngajak gue makan, kak?" tanya Anna saat di perjalanan menuju rumah makan, dia masih curiga kenapa Aga dan Atta kode-kodean.
"Biasanya juga gitu, Na. Gue kan suka ngajak lo tiba-tiba."
"Yakin kak?" tanya Anna lagi.
Aga mengangguk.
"Emang lo keberatan ya gue ajak makan?" Aga menoleh ke arah spion.
Ana tak menjawab, lebih tepatnya dia bingung harus menjawab apa, karena ada rasa berbeda yang dia rasakan kali ini.
Biasanya Anna akan oke-oke saja diajak kemanapun oleh Aga. Kali ini beda, entahlah, rasanya aneh, sudah tak senyaman dulu lagi.
Anna juga merasakan, sekarang sikap Aga menjadi lebih posesif, suka mengatur dan terkesan mengekang.
***
Setelah pembicaraan tadi, Anna tidak banyak berbicara. Jika Aga mengajaknya berbicara, Anna hanya menjawab sekenanya.
Ketika mereka sampai di rumah makan, awalnya Anna tidak berniat untuk makan, namun karena Aga memaksa dan berjanji membayarinya, Anna akhirnya menurut. Setelah makan, mereka langsung pulang karena Aga akan asistensi dengan dosen pukul 2 siang.
***
Anna merasa banyak pikiran belakangan ini. Selain karena tugas yang menumpuk, dia juga sering kepikiran tentang perasaannya ke Aga yang kian lama menghilang, namun justru berpindah, tumbuh dan berkembang untuk Atta.
Anna takut, hal itu akan menjadi boomerang untuknya. Dia kehilangan Atta, juga Stella, jika melanjutkan perasaannya.
"Mau kemana setelah ini, Na?" tanya Aga setelah sampai di kampus. Dia memarkirkan sepeda motornya di parkiran samping Mushola.
"Mau ke perpustakaan." jawab Anna singkat.
"Gue ikut."
"Bukannya lo mau asistensi?"
"Iya, tapi ditunda jadi jam 4, barusan gue cek line group.
Aga melancarkan aksi pendekatannya lagi karena Ia tidak ingin kehilangan Anna. Meskipun, selama ini mereka sangat dekat dengan status 'adik-kakak'. Aga tidak pernah sekalipun menyatakan perasaannya, karena menurutnya Anna sudah menjadi miliknya sejak awal pertemuan mereka dulu. Namun dugaannya salah, lambat laun, jika Aga tidak bergerak cepat, Atta pasti akan merebutnya.
"Oh yaudah, terserah kak. Btw, makasih banyak ya udah ditraktir makan, kak." ujar Anna sambil terus berjalan meninggalkan Aga. Sejak kejadian 'kode-kodean' tadi, Anna jadi risih dekat-dekat dengan Aga, namun Ia tidak tega menyakiti perasaan lelaki itu karena Ia terlalu baik selama ini.
"Lo kenapa sih, Na? Tiba-tiba badmood begitu, lo lagi dapet ya?" tanya Aga sambil terus mengikuti Anna masuk ke dalam perpustakaan.
Anna mengedikkan bahu.
"Gue tunggu di bangku ini." Aga membiarkan Anna berkeliling mencari buku yang ingin Ia baca, sedangkan Aga duduk di salah satu bangku sambil bermain ponsel.
Ketika Anna mengelilingi rak demi rak, baris demi baris, mencari buku yang Ia butuhkan. Anna terkejut karena ternyata Atta berada di baris yang sama dengannya. Anna kikuk dan panik sendiri.
Anna mengambil salah satu buku yang ada di rak tersebut secara asal kemudian buru-buru pergi sebelum Atta mengetahui keberadaannya. Namun, karena Anna terlalu panik, buku tersebut malah terjatuh dan membuat keributan kecil. Hal itu membuat Atta terkejut dan langsung menoleh ke asal suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonatta
Romance[Private Acak, Harap Follow dulu] Namanya Anna Mahendra. Dia adalah mahasiswi Arsitektur semester 5 jalur beasiswa program pemerintah. Dia gadis polos tanpa make up, tanpa high heels, tanpa kendaraan mewah. Dia berbeda. Suatu bulan, Ia jatuh ke bula...