Hingga pukul 12 siang, Stella dan Anna masih bersiap-siap sembari mengecek kembali bawaan.
Setelah dikurang-kurangin, hingga tak bisa dikurangin lagi, Stella memutuskan membawa koper, tas jinjing ukuran jumbo dan clunch.
Setelah selesai dengan bawaan, mereka bersantai sambil menunggu Atta tiba, karena sebelumnya Atta berjanji akan menjemput mereka seusai sholat Jum'at.
***
"Tiiiinn tiiinn." klakson berbunyi beberapa kali.
Tak ada jawaban.
Atta keluar dari dalam mobil kemudian mengetuk pintu.
"Assalamualaikum."
Anna dan Stella saling tatap dengan wajah bahagia.
"Yeay! Holiday's coming."
Stella berlari menuju ruang tamu kemudian dengan wajah yang masih sumringah, Ia membuka pintu.
Anna menggelengkan kepala dan menghela napas gusar, Ia berjalan ke kamar kemudian menggeret barang bawaan mereka ke depan.
Atta yang sedang berbicara dengan Stella, sontak teralihkan pandangannya karena melihat Anna kesulitan mengangkat koper milik Stella.
"Anna, sini aku bantu." Atta mengambil alih koper tersebut kemudian memasukkannya ke dalam bagasi.
"Banyak banget bawaan kamu, Na." ujar Atta terkekeh.
Anna menggeleng kemudian menunjuk ke arah Stella.
"Aku cuma bawa 1 tas, kak." Anna membela dirinya sambil menunjuk ke arah tasnya.
"Oke, haha ayo berangkat." ucap Atta kemudian masuk ke bangku pengemudi.
Stella dengan sigap langsung menyerobot bangku penumpang yang berada di depan dengan wajah puas. Sedangkan Anna sedari awal sudah pasrah duduk di belakang bersama tasnya.
Sepanjang perjalanan, Anna hanya memperhatikan ponsel dengan earphone terpasang di telinganya. Sesekali Ia melirik ke depan dan mendapati kak Atta dan Stella yang sedang asik mengobrol.
Anna memejamkan mata dan mencoba menikmati lagu yang sedang terputar.
Mungkin emang bener alasannya tempo hari, dia peduli sama gue karena dia mikir gue gebetannya kak Aga. Kenapa gue bisa-bisanya sih ngarep yang aneh-aneh? Sadar diri, Na. Sadar diri.
Tanpa Anna sadari, dia tertidur. Memang dasar tukang tidur, di mana-mana kerjaannya tidur.
***
Tiga jam perjalanan telah dilalui, hawa-hawa sejuk pegunungan mulai terasa. Stella yang sepanjang perjalanan mengoceh, kini kelelahan dan akhirnya tertidur juga.
Atta melirik ke arah Stella yang tertidur, Ia menghela napas lega. Kemudian, Atta menepikan mobil di pinggir jalan dan menoleh ke belakang.
"Maafin gue, Na." Atta mengusap puncak kepala Anna beberapa detik, kemudian berbalik badan dan melanjutkan perjalanan.
***
Selama 3 hari ke depan, mereka akan menginap di villa yang biasa Atta tempati ketika mengawas.
Setelah sampai di pekarangan, Atta membangunkan Anna dan Stella dan mengajak mereka langsung masuk ke dalam karena hari sudah gelap.
"Kak, dingin banget ya." ujar Anna menggigil sambil mangikuti Atta dan Stella masuk ke dalam villa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonatta
Romance[Private Acak, Harap Follow dulu] Namanya Anna Mahendra. Dia adalah mahasiswi Arsitektur semester 5 jalur beasiswa program pemerintah. Dia gadis polos tanpa make up, tanpa high heels, tanpa kendaraan mewah. Dia berbeda. Suatu bulan, Ia jatuh ke bula...