***
Chapter ini mengandung konten dewasa!
YOU HAVE BEEN WARNED!
***
Sehun itu cerdas, dia tahu bahwa dia sama sekali tidak mungkin bisa keluar dari situasi ini jika dia bertindak secara rasional. Dia adalah seorang psikiater dan dia tahu bagaimana otak manusia bekerja. Seorang Suho sangat mudah dibaca.
Sehun melihat ke arah meja yang penuh dengan mainannya. Dia mengeluarkan pisau yang dia simpan di sana. Dia bertindak dengan cepat, saat dia meraihnya pisau itu, dia menekan tombol untuk menurunkan kayu tempat Luhan tergantung.
"Jangan bergerak, Suho. Jangan mendekat atau melakukan sesuatu yang bodoh karena aku bersumpah akan mengiris tenggorokan anak ini." Ujar Sehun sambil mengangkat pisaunya ke leher Luhan.
Dia merasa tubuh Luhan menegang karena takut dan matanya melebar. Tapi, Sehun meletakkan tangannya yang lain di belakang punggung Luhan dan menggosoknya dengan gerakan kecil menenangkan yang tidak bisa dilihat Suho. Hal ini bisa menenangkan Luhan, dia sadar Sehun tidak akan menyakitinya. Semua ini hanyalah acting belaka.
"Baiklah Sehun, aku di sini. Aku tidak akan bergerak. Jangan menyakiti anak laki-laki lagi." Ujar Suho seraya mengangkat tangannya sebagai bentuk penyerahan diri. Dia tidak akan pernah bisa memaafkan dirinya sendiri jika Luhan terluka karena dirinya.
"Aku tidak akan menyakitinya selama kau melakukan apa yang aku katakan. Sekarang disampingmu ada laci. Buka dan ambil borgolnya." Perintah Sehun. Suho perlahan berjalan ke arah laci, membukanya sambil meraih borgolnya.
"Baik, sekarang ikat ke satu pergelangan tanganmu. Jalan ke arah kursi dan letakkan tangan kau di belakang punggungmu. Putar borgol melewati tiang itu dan pasangkan borgol ke tanganmu yang lain. Jika kau melakukan hal ini dengan tidak benar, maka nyawanya ada ditanganmu" ujar Sehun berusaha terdengar sesat, mungkin. Harus Sehun akui, dia pandai berakting. Suho merasa gugup, tangannya bergemetar dengan kencang saat melakukan apa yang Sehun katakan. Dia berjalan ke kursi dan memborgol dirinya ke tempat duduk.
"Aku sudah melakukan apa yang kau minta." Kata Suho. "Kau bisa membiarkan anak laki-laki itu pergi sekarang" kata Suho. Sehun menyeringai dan menjatuhkan pisaunya. Dia berjalan ke sisi Suho dan memeriksa untuk memastikan bahwa Suho melakukannya dengan benar.
Dia melakukannya dan tidak mungkin dia bisa melarikan diri. Sehun meraih tape itu dan dengan cepat menutupi mulut Suho lalu kembali ke Luhan.
"Nah sampai dimana kita baby?" Tanya Sehun sambil memegang penis Luhan. Rasanya sangat enak, Suho tidak tahu bahwa air mata Luhan adalah kenikmatan dan bukan karena rasa sakit.
Sehun menyalakan dildo pada getaran tinggi yang memukul Luhan langsung tepat di prostatnya dan dia menggerakkan tangannya dengan cepat. Akhirnya Luhan cum dengan erangan keras yang teredam. Suho terkejut, bayi malang itu disalahgunakan. Dia yang telah melakukan ini, dia yang menyerahkan anak itu kepada Sehun.
"Pekerjaan bagus baby. Kau menerima hukumanmu dengan baik." Ujar Sehun saat dia melepaskan ikatannya dan mencium pipinya.
"Bersikap seperti Lulu sekarang, bersikaplah semeyakinkan mungkin." Sehun berbisik pelan kepada Luhan sehinggan Suho tidak mendengarnya.
Luhan mengangguk kecil. Sehun bisa saja untuk meminta Lulu muncul, tapi dia tahu bahwa Luhan lebih baik dalam hal memanipulasi. Plus, Lulu baru-baru ini mengalami gangguan yang lumayan buruk dan Sehun tidak ingin menambah tekanannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/126727729-288-k672127.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[HUNHAN] Call Me Daddy ☑️
FanfictionStatus : [COMPLETED] Length : 30/30 RATE M! DONT LIKE DONT READ! BOYSXBOYS RANK 3 #KEPRIBADIANGANDA [12.05.2018] RANK 271 #LUHAN [13.05.2018] RANK 2 #NC18 [25.06.2018] Sehun adalah seorang psikiater dan merupakan seseorang yang sangat terkenal saat...