[13] Reverse Potty Training

6.1K 371 14
                                    

***
Ada sedikit bonus fanart di ending chapter ini.
HAPPY READING~
***

Sehun tahu apa yang akan terjadi selanjutnya pada Luhan, dan itu tidak akan menyenangkan. Jadi, dia 'mengasuhnya' sebanyak mungkin dalam waktu singkat yang mereka miliki ini.

Sehun menyadari bahwa Luhan benar-benar pasrah, jadi Sehun tidak perlu mengikatnya setiap saat. Jauh lebih mudah untuk bekerja dengan cara ini. Sehun mengeringkan tubuh Luhan dan mendudukkannya sedikit di depan cermin.

Dia mengeluarkan sisir dan mulai menyisir rambut cokelatnya yang lembut.

"Rambutmu keriting secara alami. Ini membuatmu terlihat cute." Ujar Sehun sambil terus menyisir rambutnya. Luhan masih belum bisa berbicara, jadi dia hanya tersenyum menanggapi perkataan ayahnya.

Selesainya rambut Luhan disikat rapi, Sehun membawanya ke kamar dan membaringkannya di ranjang yang empuk.

Sehun mengeluarkan lotion bayi dan mulai menggosoknya dengan lembut ke kulit Luhan. Dia takjub melihat bagaimana kulit Luhan sudah selembut kulit bayi. Dia telah membuat keputusan yang tepat. Dia membelai setiap anggota badan si mungil dan menaruh lotion di wajah kecilnya yang manis.

Luhan hanya menatap Sehun dengan mata doenya yang besar. Menyukai perasaan saat Sehun memanjakannya. Pipi apelnya merona dengan cepat saat ia merasa Sehun menyentuhnya.

Tangan Sehun mulai turun kebawah dan menggosok lotion itu ke kaki mungil Luhan, dan Luhan mencoba untuk tertawa tapi ternyata tidak bisa.

Sehun mengerutkan kening, dan dia sadar. Dia tidak menyukai kesunyian. Dia ingin mendengar cekikikan Luhan dan mendengarnya memanggilnya Daddy, mendengar rengekan lembutnya.

Gag ball itu hanya untuk mengendalikannya, tapi sepertinya Luhan tidak membutuhkan banyak benda untuk membuatnya patuh. Sehun membersihkan tangannya setelah menyelesaikan pekerjaannya sebagian dan menginstruksikan Luhan untuk membuka mulutnya. Sehun melepas penjepit lidah itu, tapi Luhan tetap diam.

"Dengar, baby. Aku ingin mendengar suaramu. Tapi seorang bayi hanya bisa mengucapkan sedikit kata-kata dan kalimat. Bisakah kau berbicara seperti bayi? Jika aku memperbolehkanmu berbicara, apakah kau akan berbicara seperti bayi untukku?"Sehun bertanya kepadanya.

Luhan tersenyum dan mengangguk gembira.

"Oh yes, Daddy!" Katanya dengan suara seperti anak kecil yang menghangatkan hati Sehun.

"Kerja bagus, baby boy." Sehun tersenyum dan kembali menggosok lotion itu.

Hal ini menggelitik Luhan saat Sehun mengusap kakinya dan dia membiarkan tawa kecil yang polosnya keluar.

"Does it feel good baby?" Tanya Sehun.

"Yes, Daddy." Jawab Luhan sambil tersenyum.

Hal itu membuat Sehun kagum pada seberapa indahnya Luhan, namun pada kenyataannya, Luhan tidaklah berakting.

Dia selalu menginginkan ini, inilah dia yang sebenarnya, tapi dia selalu dipaksa melakukan apa yang diinginkan suara itu. Dia memegang kendali sekarang, dan yang dia ingin lakukan hanyalah menyerahkan kendali itu kepada orang lain. Jadi Luhan memainkan perannya dengan baik.

Sehun hampir selesai menggosok perut Luhan dengan hati-hati, lalu dia membungkuk dan meniup bibir Luhan.

Luhan tertawa terbahak-bahak, sangat menggelitik, rasanya sangat luar biasa.

[HUNHAN] Call Me Daddy ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang