[1] The Seoul Home For The Criminally Insane

8.1K 636 29
                                    

Sehun berdiri di pintu masuk pekerjaan barunya. Ini bukanlah pilihannya, dia tidak ingin datang untuk bekerja dengan para kriminal yang gila.

Memang dia adalah seorang psikiater, tapi untuk orang biasa. Orang gila "biasa" sudah cukup buruk, akan tetapi Sehun masih bisa menangani mereka. Namun, orang gila "gila" adalah cerita yang jauh berbeda. Tapi, Sehun adalah yang terbaik dari yang terbaik dan jika ada yang mau membantu pekerjaan kecil ini, maka haruslah Sehun orangnya.

🖤

🖤

🖤

Sehun menghela nafas panjang saat dia membuka pintu dan menghampiri sang sekretaris untuk memberikan informasi yang dimilikinya. Sekretaris itu sudah menduga bahwa itu adalah Sehun, dengan begitu tidak membutuhkan waktu yang lama untuk memeriksanya. Kemudian dia melihat ruang keluarga yang standar dengan orang yang sedang duduk di sofa dan menonton televisi.

Di sisi lain dinding ada unit anak-anak, tempat dimana anak-anak "gila" itu bermain. Daerah ini terlihat mengerikan untuk Sehun, dimana anak-anak bermain dengan mainan mereka, kemudian beralih menatap sehun seakan-akan dia adalah se-onggok daging segar.

Sejauh ini, semuanya tampak normal. Ini tidaklah seburuk yang dia pikirkan. Dan sesaat kemudian, dia bertemu dengan wajah dokter yang tampak familiar yaitu dokter yang telah mempekerjakannya disini.

"Sehun, aku senang kau mau bekerja disini. Kami telah putus asa untuk meminta bantuanmu. " kata dr. Kim.

"Bagaimanapun, aku merasa cukup tenang disekitar sini" Sehun memberitahu dr. Kim.

"Ini hari yang baik, terkadang disini menjadi sebuah rumah sakit gila yang sebenarnya. Mereka akan mulai bertingkah hanya ketika mereka menginginkannya." Jelas dr. Kim.

Sehun mengangguk.

"Jadi, ceritakan lagi apa yang sebenarnya kau inginkan dariku untuk kau kerjakan di sini." Sehun berkata untuk lebih memperjelas apa posisinya di rumah sakit ini.

"Well, kami memiliki banyak pasien yang tidak dapat kita tangani, kami tidak tahu apa akar dari masalahnya dan kami tidak tahu bagaimana membantunya. Jadi, kami ingin kau mengetahuinya dan mendiagnosis ulang beberapa pasien yang telah kami diagnosa untuk memastikan bahwa kami melakukan diagnosis yang tepat." Kata dr. Kim kepadanya.

Sehun mengangguk. Mengerti dengan maksud dokter itu.

"Kapan kau ingin saya memulainya?" Tanya Sehun.

"Aku tahu bahwa kau ingin melakukannya sesegera mungkin. Ruanganmu berada lurus setelah kau melewati pintu itu. Kami akan mengantarkan pasiennya sesegera mungkin." Katanya sebelum pergi meninggalkan Sehun.

Sehun mengangguk dan berjalan menuju ruangannya. Dia membuka pintu itu dan melihat ruangan yang sangat kecil tapi tetap apik. Dia memiliki meja kerja di pojok, kursi untuk pasien, dan kursi untuk dirinya sendiri."

Dia juga memiliki lemari tempat meletakkan arsip-arsip yang dia tebak telah penuh dengan pekerjaan yang menantinya. Di meletakkan barang-barangnya dibawah meja dan mulai menunggu pasien pertamanya.

"TIDAK! TOLONG! AKU TIDAK MAU! KAU MELUKAI KU! AW! TOLONG HENTIKAN! DIA AKAN MELUKAIKU!" Sehun mendengar seseorang berteriak dari luar pintunya.

Dia berlari ke pintu karena takut salah satu pasien diperkosa. Tapi saat dia sampai di pintu, pintu terbuka dan anak laki-laki yang berteriak itu ditarik ke dalam ruangannya oleh dua orang berbadan besar.

Mereka duduk di kursi pasien dan mengikat tangan anak itu ke sana. Anak laki-laki itu gemetar, dia tampak ketakutan.

"Dr. Oh, ini Luhan, berkasnya berada di kabinet dengan awalan kata "Lu". Jika anda bisa menangani siapa pun, maka tolong tangani dia" kata dr. Kim.

Sehun diliputi rasa takut.

"Bisakah dia menyakitiku?" Sehun bertanya, berpikir mengapa anak itu diikat.

Dr. Kim menggelengkan kepalanya.

"Dia lebih takut padamu daripada kau yang takut kepadanya. Tali itu hanyalah tindakan pencegahan." Katanya pada Sehun.

Sehun mengangguk , Dr. Kim dan kedua pria itu meninggalkan ruangannya. Sehun kembali menatap Luhan. Dia adalah seorang anak laki-laki yang cantik, wajahnya seperti malaikat dan setiap aspeknya begitu sempurna.

Dia tampak begitu polos dan kecil, bagaimana mungkin dia berada di tempat seperti ini?

Kemudian dia melihat, bahwa Luhan sedang menangis dan dia tampak ketakutan, seluruh tubuhnya gemetar dan dia berusaha keras melepaskan diri dari ikatan itu.

Selanjutnya, pikiran kotor mulai memenuhi pikiran Sehun. Luhan itu sempurna, persis seperti yang dia inginkan secara fisik. Sekarang Sehun hanya perlu agar dia menceritakan ceritanya untuk melihat apakah kepribadiannya sesuai dengan apa yang Sehun cari.

Jadi sekali lagi, dia mendapati dirinya mendorong masuk kegilaannya itu jauh di lubuk hatinya. Tanpa sepatah kata pun pada anak itu Sehun berjalan ke kabinet dan dengan cepat menemukan berkas yang bertuliskan Lu, Han.

Dia melirik arsip itu dan hatinya terpuruk, tapi pikiran dan selangkangannya akan terpuaskan pada apa yang dia temukan.

Luhan benar-benar sempurna, tapi Sehun ingin mendengar cerita itu langsung dari bibir Luhan.

Dia tahu mengapa anak ini begitu takut sekarang. Dia berjalan kembali dan duduk di depan Luhan.

"Tenang Luhan, aku tidak akan menyakitimu. Aku berjanji aku hanya menginginkan yang terbaik untukmu" Kata Sehun.

"It-itulah yang mereka semua katakan." Luhan merintih.

"Aku berbeda Luhan, aku bersumpah aku tidak akan menyakitimu. Sekarang bisakah kau tolong ceritakan kisahmu? Katakan kenapa kau ada di sini,"kata Sehun.

Dan dengan perasaan enggan, Luhan mulai menceritakan kisahnya.

.

.

.

TBC

Author's note:

Mungkin untuk cerita yang ber-rate M akan aku private. Tapi semua akan tergantung dengan keadaan, apakah banyak yang membaca atau tidak kkk~

Don't forget Vomment!^^ Thank you~

[HUNHAN] Call Me Daddy ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang