"Luhan!" Sehun berteriak ngeri untuk menghentikan bayinya agar tidak lari ke jalan. Tapi, dia terlambat. Mobil itu bahkan tidak melihat Luhan yang berada didepannya, itu adalah saat saat terakhir dan dia tidak bisa berhenti. Mobil itu bertabrakan dengan tubuh kecil Luhan. Mobil itu tergelincir, menyebabkan mobil itu menabrak mobil lain dan beberapa mobil di belakangnya. Semua berantakan, tapi satu hal yang dilihat Sehun adalah Wu Yi Fan yang terjatuh di jalan dan berakhir tepat di depan Sehun, berlumuran darah.
"TIDAKKKKK!!!!!" teriak Sehun saat ia berlari ke jalan menuju tempat Luhan tergeletak. Dia terbaring ditanah berlumuran darah dan penuh luka. Pemandangan yang memilukan untuk dilihat. Sehun hancur berkeping-keping.
Dia terjatuh berlutut dan dia mengangkat Luhan ke dalam pelukannya dan terisak saat memeluknya. Dia tidak bisa mendengar suara apapun, bahkan suara ambulans pun yang telah tiba di tempat kejadian.
"Sir, kau perlu melepaskannya. Sir, dia kehilangan banyak darah." Ujar Petugas paramedis saat mereka mencoba melepaskan Sehun jauh dari Luhan.
"Tolong, selamatkan dia." Sehun merintih saat mereka menarik Luhan dari pelukannya.
"Sir, kami akan melakukan apa yang kami bisa." Tutur Petugas paramedis itu saat dia berjalan menuju ambulans dan melompat ke samping Luhan. Petugas paramedis lainnya mendatangi Sehun.
"Sir, apa kau baik-baik saja? Apakah kau sakit?" Tanyanya pada Sehun. Sehun hanya menggelengkan kepalanya karena shock.
"Anak muda itu milikmu bukan? Jangan khawatir kami memiliki dokter yang hebat, mereka akan melakukan apapun untuk menyelamatkannya" Petugas paramedis tersebut berusaha menenangkan Sehun.
"Terima kasih." Sehun berbisik saat bangkit kembali, dia meraih Wu Yi Fan dan mulai berlari menuju rumah sakit.
Ya Tuhan, tolong biarkan bayiku baik-baik saja. Jangan biarkan dia mati, aku tidak bisa hidup tanpanya. Tolong, tolong selamatkan dia.
Sehun berpikir seraya berlari, dan tak lama kemudian dia berdiri di depan rumah sakit. Dia masuk dan bertanya mengenai Luhan, perawat itu mengajukan terlalu banyak pertanyaan dan Sehun merasa kesal.
Saat itulah paramedis yang berada di tempat kejadian melihatnya. Mereka berhasil membawanya ke rumah sakit menggunakan ambulans. Dia menghampiri Sehun, "Dia bersamaku." ujarnya memberi tahu perawat. Dia mengangguk dan Sehun berjalan dengan paramedis itu.
"Terima kasih." Sehun mengatakan pria itu mengangguk.
"Siapa namamu?" Tanyanya.
"Aku Sehun, tolong beritahu apakah Luhan baik-baik saja?"
"Baik Sehun, namaku Wenhan, dan kamu memiliki seorang petarung. Luhan tertabrak mobil yang melaju sejauh lima puluh mil per jam. Kebanyakan orang yang mengalami kecelakaan seperti itu akan meninggal dalam beberapa menit karena gagal jantung karena shock. Saat kami sampai di tempat kejadian, Luhan masih memiliki detak jantung yang sangat kuat, dan untungnya dia seperti itu untuk memberi harapan pada kita. Saat ini dia sedang dalam operasi, kami mencoba mencegahnya kehilangan darah lebih banyak. Ini bukan operasi yang sulit, jadi Luhan harus keluar dalam waktu sekitar satu jam. Dia akan melewatinya Sehun, aku bisa menjanjikan itu" katanya.
Sehun tersenyum lega dan memeluk paramedis itu. Wenhan memeluknya kembali dan kemudian pamit diri kembali ke ruang operasi.
Sehun lebih relax setelah mendengar ini dan dia duduk di salah satu ruang tunggu sampai dia diizinkan untuk mengunjungi Luhan. Dan seperti kata Wenhan, sejam kemudian Sehun diizinkan menemui Luhan.
Luhan tertidur pulas di ranjang rumah sakit. Dia terhubung dengan beberapa tabung, dan dia masih memiliki beberapa lecet dan memar, tapi dia masih bernapas. Sehun duduk di sampingnya perlahan, tidak ingin membangunkannya. Lalu, seorang dokter masuk.
"Kau Sehun, benarkah?" Tanya dokter itu dan Sehun mengangguk.
"Saya ada Dr. Tuan (tuan nama orang ya), aku yang bertanggung jawab atas Luhan sekarang juga." Dia berkata.
"Bagaimana kabarnya?" Tanya Sehun.
"Well, sebagian besar tanda vitalnya sangat bagus. Dalam kecelakaan itu ia mengalami beberapa luka, goresan dan memar, ia juga mematahkan dua tulang rusuk dan kakinya. Ini sudah dibalut seperti yang bisa kau lihat. Sedangkan untuk tulang rusuknya, mereka tidak menusuk organ vital mana pun dimana itu merupakan hal yang baik. Namun, dia mungkin masih merasa sedikit sakit saat bernafas, jadi kami akan meresepkan beberapa obat penghilang rasa sakit." Jelas Dr. Tuan.
"Apakah itu saja?" Tanya Sehun. Tuan mendesah dan menggelengkan kepalanya.
"Sebenarnya aku punya kabar buruk. Kau tahu, ketika kami melakukan beberapa tes, kami melihat sebuah celah kecil di tengkoraknya. Ini adalah luka kecil, mungkin karena terjatuh atau kepalanya terbentur dengan keras. Biasanya hal ini bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Namun, kami melakukan beberapa tes darah dan kami menemukan bakteri dalam darahnya. Tampaknya telah berada dalam aliran darah selama beberapa waktu, namun hampir seperti parasit yang bekerja dalam diam. Ini tidak terdeteksi karena tidak ada gejala. Tampaknya telah mencapai celah di tengkorak dan telah masuk ke dalam membrannya." Dr. Tuan menjelaskan.
"Jadi Luhan punya bakteri di otaknya?" Pertanyaan Sehun.
"Iya."
"Apakah ada cara untuk menyembuhkannya, atau membuat bakteri itu hilang?" Tanya Sehun.
"Biasanya ada, kita punya antibiotik untuk bakteri tertentu ini. Namun, sepertinya membutuhkan waktu yang lama dari agar bisa disembuhkan. Bakteri ini telah mencapai lokasi di otak Luhan dimana tidak bisa lagi diobati."
"Jadi apa artinya semua ini?" Tanya Sehun.
"Artinya bakteri itu akan memakan otak Luhan secara perlahan dan kita tidak bisa berbuat apa-apa. Artinya, dia hanya memiliki beberapa minggu lagi, waktu paling lama adalah sebulan."Dr. Tuan berkata.
"TIDAK! Bagaimana ini bisa terjadi? Dia sehat! "Teriak Sehun.
"Tidak, dia tidak. Dia memiliki bakteri itu didalamnya sekarang. Ini sudah tidak terdeteksi untuk waktu yang lama. Kita tidak bisa berbuat apa-apa. Ini adalah bakteri yang bekerja dalam diam, tidak mungkin kau tahu kecuali kau mendapat pemeriksaan medis. Itu tidak memiliki gejala. Dan itu tidak akan menunjukkan gejala apapun sampai beberapa hari terakhir. Begitu otaknya mulai dimakan, Luhan akan mulai mengalami migrain, tapi karena bakteri itu bekerja, Luhan tidak akan berhenti menjadi dirinya sendiri. Dia tidak gila, atau kehilangan akal sehat atau melupakan orang seperti kebanyakan pasien trauma otak. Dia akan menjadi sama hingga akhir. Ini adalah kematian yang hampir tanpa rasa sakit. Suatu hari mungkin saja dia akan tertidur lalu pergi."Kata Dr. Tuan. Sehun menangis.
"Tidak, tidak. Tolong katakan ini tidak nyata. Bukan bayiku, bukan malaikat kecilku yang manis." Dia mulai menangis dan Mark benci karena dialah orang yang harus memberinya kabar tersebut.
"Maafkan aku Sehun, tapi setidaknya dia tidak akan menderita. Begitu dia bangun, kami akan menjalankan beberapa tes agar dia bisa dipulangkan. Jadi, dia hanya perlu kembali melepas alat bantu, dia tidak akan dirawat di rumah sakit seperti kebanyakan pasien. Biarkan dia menjalani kehidupan normal, dia tidak perlu tahu. Perlakukan dia seperti biasa hingga akhir, bersamanya sampai akhir. Aku sangat menyesal." Ujar Dr. Tuan saat dia berjalan keluar ruangan dan membiarkan Sehun sendirian untuk menangis.
.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
[HUNHAN] Call Me Daddy ☑️
FanfictionStatus : [COMPLETED] Length : 30/30 RATE M! DONT LIKE DONT READ! BOYSXBOYS RANK 3 #KEPRIBADIANGANDA [12.05.2018] RANK 271 #LUHAN [13.05.2018] RANK 2 #NC18 [25.06.2018] Sehun adalah seorang psikiater dan merupakan seseorang yang sangat terkenal saat...