[24] Left Behind

2.9K 278 8
                                    

Sehun hanya tertidur beberapa jam sebelum tiba saatnya menuju ke bandara. Dia masih perlu memutuskan bayinya yang mana yang harus naik ke pesawat. Dia tidak tahu mana yang lebih mudah untuk ditangani. Luhan lebih dewasa, mungkin dia yang akan menaiki pesawat itu, tapi Luhan telah menghabiskan banyak waktu bersamanya baru-baru ini. Dia tidak ingin Lulu merasa tidak nyaman. Jadi dia memutuskan untuk membangunkan Lulu.

"Lulu, baby. Waktunya bangun." Kata Sehun. Denga cepat Lulu membuka matanya dan tersenyum. Dia jauh lebih mudah untuk dibangunkan dari pada Luhan.

"Selamat pagi daddy, apakah hari sudah siang?" Tanya Lulu. Sehun menggelengkan kepalanya.

"Masih gelap baby, tapi kita akan pergi." kata Sehun.

Mata Lulu terlihat berbinar, melupakan semua yang telah dia lakukan sebelumnya.

"Kemana kita akan pergi?"

"Kita pergi ke China, kita akan tinggal di sana untuk sementara waktu." Kata Sehun. Lulu tersenyum.

"Oh! Kedengarannya sangat bagus! China terdengar sangat menyenangkan. Kau tau daddy? Namaku adalah nama chinese." Tutur Lulu. Sehun tersenyum.

"Aku tahu itu" katanya sambil mengangkat Lulu dan mulai berjalan ke mobilnya.

Semuanya sudah dipacking dan Lulu tampak nyaman dengan pakaiannya. Popok yang digunakannya masih tidak terpakai jadi itu tidak perlu diganti. Sehun mendudukakn Lulu di kursi depan dan mengikatnya erat-erat.

Semua kopernya ada di bagasi, Lulu memegangi Prince Hunnie dan Wu Yi Fan. Semuanya telah siap. Sehun menutup garasinya dan mulai melaju menuju bandara.

Itu adalah perjalanan yang cukup tenang, tidak ada orang di jalan. Lulu sedang bermain dengan mainan di sampingnya. Dia terlihat sangat imut saat dia bermain.

"Mr. Mean voice, bisakah kau bermain denganku?" Sehun mendengar Lulu bertanya. Sehun mendengarkan pembicaraan itu dengan seksama.

Tidak, Lulu. Aku sedang tidak ingin bermain saat ini. Aku lelah.

"Please Wu Yi Fan membutuhkan suara dan aku tidak bisa melakukan keduanya. Please? Aku berjanji tidak akan meminta apapun lagi darimu."

Kau selalu mengatakan hal itu setiap saat dan kau selalu memintaku lagi dan lagi.

Mata Lulu berair dan Sehun mulai khawatir dengan apa yang dikatakan Luhan.

"B-baik. Aku akan b-bermain dengan di-diriku sendiri." Lirih Lulu saat ia mulai terisak.

Ugh, baiklah Lulu. Aku akan menemanimu bermain, jangan menangis. Daddy akan memarahiku.

Lulu menyeka air matanya dan tersenyum cerah.

"Oh, terima kasih Mr. Mean voice. Terima kasih!"

Berhentilah memanggilku itu, namaku adalah Luhan.

"Okay, Luhan. Apakah itu terdengar lebih baik?"

Yes.

"Baiklah, sekarang kita bisa main. Aku adalah Prince Hunnie dan kau bisa menjadi Dragon Wu Yi Fan yang menakutkan. Kau menculik daddy dan aku harus menyelamatkannya, okay!" Seru Lulu.

Ya, ya. Baiklah.

Sehun tertawa saat mendengar percakapan dari satu sisi yaitu Lulu. Tapi dia mengerti sebagian dari percakapan mereka. Hal ini membuat Sehun bahagia, saat kedua anaknya, meski dia hanya bisa melihat salah satunya, sudah akur. Lulu bermain bersama Luhan hingga mereka tiba di bandara. Mata Lulu dipenuhi rasa takut.

[HUNHAN] Call Me Daddy ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang