[11] The Rules

6.1K 388 11
                                    

"Untuk memulainya, kita perlu membicarakan posisimu di rumah ini. Kau adalah bayiku, Luhan. Kau akan melakukan apa saja seperti yang aku katakan. Jika tidak, maka kau akan mendapatkan hukuman. Kau akan memanggilku Daddy dan hanya Daddy. Tapi, jika kita sedang berada di depan umum atau ada orang lain di sekitarmu panggil aku Sehun. Apakah sejauh ini sudah jelas? "Tanya Sehun.

"Ya, Daddy." Ujar Luhan cepat. Sehun tersenyum puas.

"Sekarang, pindah ke bagian menjadi seorang 'bayi'. Kau perlu paham bahwa agar bekerja segala sesuatu berjalan dengan benar, kau akan sepenuhnya didorong ke dalam kehidupan bayi. Beberapa hak istimewa akan diambil darimu karena hal ini. Aku akan membimbingmu, kau akan menjadi bayi kecil yang sempurna. Tapi, begitu kau telah mengerti basicnya, maka kita bisa beralih ke usia yang selanjutnya dan kau bisa mendapatkan beberapa hak istimewamu kembali. Karena kau adalah bayi yang tidak mampu melakukan sesuatu untuk dirimu sendiri, batas-batas tertentu akan aku tekankan. Kita akan membahasnya sebentar lagi. Namun, salah satu hal penting yang harus kau ketahui adalah bahwa kau adalah bayi yang istimewa. Dan ketika Daddy ingin bermain dengan kau seperti yang telah kita lakukan di kamar bayi, Kau bisa menjadi anak laki-laki biasa. Kau akan diizinkan untuk berbicara, mengerti?" tanya Sehun.

Luhan mengangguk lagi, namun ada beberapa hal tidak pas di kepalanya. Tapi, dia tidak merasa perlu bertanya kepada Daddynya mengenai pertanyaan bodoh itu.

"Bagus, kau melakukan hal yang baik sejauh ini. Sekarang aku akan memindahkan mu ke ruangan bayi dan aku akan mengajarimu hal baru." Sehun berkata saat ia meraih tangan Luhan dan ia mengambilnya.

Tangan luhan itu kecil dan Sehun menyukainya. Mereka berjalan ke kamar Luhan, dan Sehun mendudukkannya di kursi kecil. Dia masuk ke sebuah ruangan berisi lemari dan mengeluarkan beberapa barang yang dia butuhkan.

"Ini adalah sarung tangan dengan ikatan khusus. Benda ini akan membuatmu tidak bisa menggunakan tanganmu agar kau terlihat seperti bayi yang sebenarnya." Sehun berkata sambil menyelipkan tangan Luhan ke sarung tangan.

Tidak ada lubang untuk jari-jari Luhan, jadi dia terpaksa mengepalkan tangan, dan dengan segera tangannya terperangkap di dalam sarung tangan.

"Dan bayi biasa tidak bisa berbicara, jadi untuk mencegah dirimu berbicara, aku punya beberapa mainan khusus. Sekarang buka mulutmu, Luhan." Kata Sehun.

Luhan merasa enggan, tapi dia tetap membuka mulutnya. Sehun mengeluarkan penjepit lidah kecil. Itu bukan logam dan itu tidak akan menyakiti Luhan. Itu hanya membuat lidahnya tetap pada tempatnya. Begitu benda itu berada di dalam mulutnya, Sehun menyuruh Luhan untuk menggigitnya.

Ketika dia melakukannya, kedua ujung penjepit itu segera terkunci pada posisinya.

"Coba katakan 'AAAAHHHH'" Sehun memberitahunya.

"MMMMM," ​​jawab Luhan, dia tidak bisa menggerakkan giginya atau lidahnya dan itu membuatnya takut.

"Bagus, kau bisa berhenti," kata Sehun. Luhan berhenti dan menutup mulut sepenuhnya. Jika ada yang melihatnya dengan benda itu, tidak ada bedanya. Dia terlihat normal.

"Bagus, sekarang kau kehilangan dua indera yaitu berbicara dan menyentuh. Bayi bisa melihat semuanya, mendengar semuanya dan mencium segala sesuatu, jadi tidak ada lagi yang akan ku hilangkan lagi darimu" jelas Sehun.

"Sekarang kau telah memakai pakaian dan siap menjadi bayi, aku akan memberi tahumu peraturan pelatihan ini. Pertama kita perlu memulai dengan latihan buang air. Bayi tidak dapat mengendalikan gerakan usus mereka sendiri, jadi kau perlu membiasakan diri menggunakan popok. Aku memiliki cara khusus untuk membuat mu bergantung pada hal itu, tapi akan tidak nyaman untuk dua hari pertama. Aku juga bisa meresepkan obat yang akan membantu mencairkan dan mengurangi bau itu sehingga akan lebih seperti bayi. Kau juga harus mulai terbiasa dengan semua makanan cair, karena bayi tidak memiliksi gigi dan tidak dapat mengolah makanan kecil. Jangan khawatir tentang rasa lapar. Aku telah mempelajari ini untuk waktu yang lama dan aku menyediakan obat untuk mengecilkan perutmu. Ini adalah penekan nafsu makan. Akan ada banyak obat yang mengalir melalui sistem pencernaan mu, namun aku telah memeriksa kompatibilitas semuanya. Obat itu tidak akan merugikanmu. Apakah kau mengerti?" Sehun bertanya padanya dan Luhan mengangguk.

Sepertinya tidak ada banyak pilihan dalam hal ini, hal itu tidak membuat perbedaan jika dia benar-benar mengerti ataupun tidak mengenai penjelasan Sehun. Segala sesuatu yang Sehun katakan membuatnya sangat ketakutan, dia tidak ingin orang lain datang dan bermain dengan tubuhnya, membuatnya melakukan hal-hal yang tidak wajar, tapi dia tidak punya pilihan lain. Ini menakutkan.

"Kau adalah anak yang baik, Luhan. Mendengarkan semua hal yang harus dikatakan Daddy. Sekarang, besok kita akan memulai segalanya dari awal. Mulai besok, aku akan melatih tubuhmu untuk menjadi bayi." Kata Sehun.

"Sudah terlambat untuk melakukan itu hari ini, dan sekarang saatnya tidur. Aku akan melepaskan kait di mulutmu dan memakaikan mu dot. Ini adalah dot yang spesial yang bisa mengalirkan susu untukmu."Sehun memberitahukannya karena dia tidak ingat dot yang digunakannya semalam.

Luhan tidak tahu bagaimana harus bereaksi, jadi dia berusaha untuk menerimanya. Sehun melepaskan kaitan yang ada di dalam mulutnya dan dengan cepat menggantinya dengan dot yang diikatnya di sekeliling kepala Luhan.

Dia melepaskan pakaian bondages itu, jadi Luhan bisa melewat satu malam terakhir dengan "kebebasan". Dia membawa Luhan ke tempat tidurnya dan mengikatnya ke dalam.

Luhan menatap Sehun bingung mengapa dia diikat.

"Ini untuk keselamatan, Baby. Aku tidak ingin babyku bergerak dan terluka." Tutur Sehun.

Luhan mengerutkan kening tapi mengangguk. Kenyataannya, Sehun tidak ingin mengambil risiko ketika amnesia Luhan sembuh dan Luhan yang 'liar' mendapati dirinya tidak terikat di tempat tidur bayi.

Akan sangat mudah baginya untuk melarikan diri jika dia sadar. Dia telah selesai mengikat Luhan, dan menempelkan dot ke kantong susu.

Sehun menambahkan obat penenang dosis ekstra dan memperhatikan Luhan saat dia mulai mengisap dot. Dalam hitungan menit dia tertidur. Sehun tersenyum dan melangkah keluar. Besok akan menjadi hari yang panjang bagi Luhan.

.

.

.

TBC

[HUNHAN] Call Me Daddy ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang