[14] Stuck In My Head

4.5K 350 17
                                    

Luhan tertidur lelap. Dia mengisap dot dengan nalurinya dan menikmati bagaimana menjadi bayi. Dia tidak terikat sehingga dia bisa meringkuk menjadi bola seperti yang dia inginkan. Namun, berkat bajingan kecil yang terperangkap di kepalanya, Luhan tidak bisa tertidur dengan nyenyak.

Luhan terjebak di dalam kandang, seperti binatang. Tidak mungkin dia melarikan diri. Dia berteriak dan menjerit agar daddy dapat membantunya, tapi tidak ada yang datang.

Dia terperangkap di sebuah kandang yang gelap. Luhan mulai menangis saat mendengar langkah kaki, dan dia tahu itu bukanlah daddynya.

Di depannya ada dirinya, hanya saja dia terlihat lebih jahat. Dia memegang pisau dan tersenyum.

"Daddy tidak akan menyelamatkanmu sekarang. Kau adalah milikku Lulu." Kata Luhan dan Lulu yang lemah mulai ketakutan.

"T-tolong jangan sakiti aku." rengeknya.

"Ugh kau masih tidak tau apa-apa. Aku bukan orang yang akan menyakitimu, idiot. Pria yang akan menyakitimu adalah pria yang kau panggil daddy. Dia hanya menginginkan sex denganmu, kau hanya memuaskan beberapa masalah yang ada padanya. Sebenarnya kau bukanlah apa-apa baginya." Luhan meludah.

"Aku tidak percaya padamu!" jerit Luhan.

"Tidak masalah. Aku masih bagian dari dirimu. Jadi, apapun yang aku lakukan sekarang, kau yang akan menerima konsekuensinya. Akulah yang melindungimu, tanpaku kau pasti sudah lama mati. Jadi aku akan membuat kita berdua sengsara menjadi budak orang lain! "Luhan meludah sambil mengangkat pisau ke leher dan mengiris lehernya sendiri.

Darah mengalir keluar dari lehernya dan dia tertawa. Lulu gemetar saat merasakan sakit di tubuhnya dan dia menunduk dan melihat dia mengalami luka yang sama. Dia menggenggam lehernya dengan putus asa,menjaga agar darah di tubuhnya tidak banyak keluar.

"Sudahku katakan, apapun yang terjadi padaku, maka hal itu akan terjadi juga padamu. Kita adalah orang yang sama. " kata Luhan.

"Aku tidak sepertimu." Luhan merintih saat ia kehilangan perasaan akan anggota tubuhnya dan terjatuh ke dasar.

"Tidak masalah, ini persis apa yang akan terjadi saat kau membiarkanku keluar dari kepalamu yang cantik itu. Karena pada kenyataannya, aku lebih kuat dan aku akan selalu menang." Luhan tersenyum saat menusukkan pisau itu, Luhan terbangun dengan jeritan.

Dia melihat ke sekeliling dan menyadari bahwa dia sedang berada di kandang bayi yang sama, dan dia mulai merasa ngeri. Tapi, tiba-tiba pintu terbuka dan Sehun masuk.

Saat itu dia sadar dia tidak berada dalam kandang, itu adalah tempat tidurnya, tempat tidurnya yang aman.

"What's wrong baby, apa kau baik-baik saja?" Sehun bertanya pada anak laki-laki yang menangis itu di tempat tidurnya.

"NO! Bad Dweem! (NO! BAD DREAM!) "Teriaknya di sela isak tangis. Dia mengusap tinjunya yang kecil ke matanya untuk menghapus air mata yang terus turun.

"Oh it's okay baby. Daddy's here " Sehun berkata sambil menggendong Luhan dan mengangkatnya dengan bridal style. Luhan memeluknya erat-erat dan menangis di dadanya.

"Daddy's here, dia tidak akan membiarkan orang lain menyakitimu," kata Sehun.

"No daddy, bukan siapa-siapa. Lulu melukai dirinya sendiri." Luhan merengek. Sehun menatapnya bingung.

"Kau ingin menyakiti diri sendiri?" Sehun bertanya dan Luhan menggelengkan kepalanya.

"Tidak, aku tidak mau, I cant contwol him! (i cant control him!)" Luhan menjelaskan.

[HUNHAN] Call Me Daddy ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang