[5] Not So Innocent

5.4K 456 8
                                    

Luhan terbangun dengan kepala yang terasa sakit. Ia ingin mengangkat tangannya untuk memijat kepalanya, tapi kemudian ia sadar bahwa dirinya sedang diikat disebuah kursi.

"MMMM!" Dia berteriak minta tolong. Tapi tak ada satupun suara yang bisa keluar dari mulutnya.

Luhan mulai panik, kenapa dia diikat? Ia berusaha melepaskan diri dari tali yang menahannya.

Ternyata tali ini tidak terikat dengan kuat seperti yang dia pikirkan. Hanya dengan sedikit menggoyangkan badannya, Luhan bisa bebas dari tali itu dan dengan cepat dia membuka tape yang membekap mulutnya. Luhan melihat ke sekelilingnya, tapi dia tidak mengenal tempat ini.

Luhan teringat dokter itu. Dia telah mengikutinya ke bar lalu menculiknya. Luhan perlu mencari jalan keluar secara cepat. Dia melihat pintu yang berada di dekatnya dan berlari ke arah sana.

Terkunci rapat. Tidak ada kunci di pintu, sedangkan pintu itu hanya bisa dibuka oleh sebuah kunci. Luhan mencoba untuk berlari ke jendela, tapi apa yang dia temukan adalah jendela yang tertutup rapat dengan jeruji besi.

Jantungnya berdegup kencang hingga dia tidak tahu harus berbuat apa. Luhan mendengar sebuah mobil parkir di garasi. Luhan harus bersembunyi jika dia ingin melarikan diri. Dia berlari menyusuri lorong kecil dan melihat sebuah ruangan, dia segera masuk dan bersembunyi di dalam lemari.

Lemari itu besar dan sangat luas, Luhan memutuskan untuk bersembunyi di balik pakaian.

Sehun masuk ke dalam rumah dan tersenyum sendiri. Luhan telah melarikan diri, sedikit yang diketahuinya dari Luhan adalah bahwa Luhan baru saja mengubahnya menjadi permainan kucing dan tikus.

Dan di game ini, kucing tidak pernah kalah.

"Ayo keluar! Aku tidak akan menyakitimu Aku hanya ingin bicara denganmu, Luhan"kata Sehun sambil menarik pisaunya dari dapur.

Dia tidak tahu apa kebohongan Luhan yang sebenarnya atau apa yang mampu dia lakukan, dan bahkan jika Sehun tidak ingin menyakitinya, dia perlu melakukan tindakan pencegahan. Sehun berjalan ke lorong dan dia menggelengkan kepalanya saat melihat pintu kamarnya terbuka.

Itu adalah kesalahan awal, jika Sehun meninggalkan pintu itu dalam keadaan tertutup, seharusnya pintu itu akan tetap tertutup. Kecuali jika seseorang memasukinya. Sehun masuk ke kamarnya dan mulai melakukan pencarian.

Luhan mendengar langkah kaki dan untuk pertama kali dalam hidupnya, dia merasa benar-benar ketakutan. Dia menutup mulutnya dengan tangan untuk mencegah sesuatu keluar dari mulutnya.

Bagaimana jika Sehun adalah pembunuh berantai? Apakah Luhan target selanjutnya?

Luhan panik. Dia harus segera lari dari tempat ini. Dia melihat dari celah kecil di belakang pintu saat Sehun masuk ke kamar mandi di sisi lain ruangan dan mulai melihat-lihat. Dengan suara sesedikit mungkin Luhan keluar dari lemari dan dia berlari ke kamar di ujung lorong.

Jika Sehun memeriksa kamar, setidaknya hal itu akan memakan waktu beberapa saat. Namun, Sehun mendengarnya pergi. Dia hanya terkekeh karena tahu tidak ada jalan keluar dari rumahnya. Dengan perlahan dia mengikuti Luhan.

Luhan melangkah masuk ke sebuah ruangan untuk mengamankan dirinya, tapi dia berhenti di tengah ruangan. Luhan melihat sekelilingnya dan menyadari bahwa itu adalah sebuah ruangan bayi. Tapi itu bukanlah ruangan bayi biasa.

Ruangan bayi itu sangat besar, seolah-olah sengaja dibuat untuk orang dewasa. Luhan menelan ludah dan melihat ke sekeliling ruangan, apa yang akan dia lakukan padanya?

Ada mainan bayi, tempat tidur bayi dan banyak barang lainnya. Di sisi seberang ruangan ada lemari besar yang dibiarkan terbuka. Akan tetapi, lemari itu tidak diisi dengan pakaian maupun baju bayi.

Lemari itu penuh dengan mainan seks?

Luhan begitu bingung dan ketakutan, lalu dia mendengar tawa di belakangnya dan dia membeku.

"Apakah kau menyukai kamar barumu, Baby? Aku membuatnya sendiri" kata Sehun dari ambang pintu.

Luhan menarik napas panjang dan berbalik untuk menatapnya.

"Apa yang akan kau lakukan terhadapku? Apakah kau akan menyakitiku seperti orang lain menyakitiku? Tolong, aku tidak menginginkan ini. Aku takut. Bawa aku kembali." Luhan mulai merengek seperti anak yang ketakutan.

"Oh. Please, kau bisa berhenti untuk berpura-pura. Aku tahu kau tidaklah sepolos apa yang orang lain pikirkan." Sehun berkata sambil melangkah mendekati Luhan.

"Ak-aku tidak tahu apa yang kau bicarakan. Ini bukan acting, kau benar-benar membuatku takut, Sehun. Aku tidak bermaksud untuk memukulmu ataupun membawa mobilmu. Aku hanya takut kau akan menyakitiku dan aku harus melindungi diriku sendiri. Jujur. Aku bukan anak nakal." Kata Luhan.

Sehun menyeringai dan mengambil langkah terakhir menuju Luhan dan dengan cepat meraih bagian belakang lehernya. Membawa Luhan mendekatinya, kemudian mengarahkan pisau it uke tenggorokkannya.

"Aku menyuruhmu untuk berhenti mengeluarkan omong kosongmu, Luhan. Sekarang tunjukkan siapa dirimu yang sebenarnya sebelum aku mengiris tenggorokanmu." Ujar Sehun.

Luhan menyeringai padanya saat ia dengan cepat menekan perut Sehun dan mencoba berlari. Tapi Sehun bergerak cepat kemudian menarik rambutnya.

"OWWW!" Teriak Luhan. Sehun hanya tertawa.

"Itulah yang aku pikirkan." Dia berkata sambil menyeret Luhan untuk kembali ke kursi tempat dimana dia diikat dan mendudukkannya dengan kasar. Dia mengeluarkan dua pasang borgol yang disimpannya dan menguncinya di pergelangan Luhan dan kursi.

"Apa yang kau inginkan dariku! Dasar kau bajingan brengsek! Biarkan aku pergi!" Teriak Luhan sambil meronta dalam borgolnya.

"Apa yang aku inginkan? Aku ingin kau menjadi baby ku. Aku tidak akan memaksakan ini padamu. Aku telah mempermudahmu untuk melakukannya dengan baik. Tapi kemudian kau mencuri mobilku dan menunjukkan bagaimana dirimu yang sebenarnya. Jadi sekarang, kita akan melakukan ini dengan cara yang lebih sulit, Luhan." Jelas Sehun kepadanya.

"Fuck you!" Luhan meludah.

"Oh maafkan aku, aku percaya bahwa aku adalah orang yang akan menyetubuhimu. Tapi, sebelum kita memulai semua hal menyenangkan itu, aku penasaran. Bagaimana kau melakukannya? Berbohong? pembunuhan? Apa yang sebenarnya terjadi padamu?" Tanya Sehun.

"Mudah, kalian semua sangat menyukai kisah menyedihkan dan wajah yang polos. Dan tidak ada yang terjadi padaku. Aku hanya tidak mendapatkan apa yang aku mau"kata Luhan.

Sehun menyeringai. "Sepertinya kita berada dalam situasi yang sama. Dan sekarang, apa yang aku inginkan adalah dirimu. Kau adalah 'baby' yang sempurna, seseorang yang takut akan dunia, dan membutuhkan seseorang untuk memperbaiki lukanya sendiri. Tapi sekarang kau menjadi menjadi 'baby' pemberontak yang perlu dirusak dan diajari mengenai posisimu yang sebenarnya. Aku akan membuat dirimu menjadi 'baby' yang aku inginkan sejak awal. Kau hanya membuat proses ini lebih sulit bagi dirimu sendiri, Luhan. Aku ingat setiap kebohongan yang kau ceritakan tentang hal-hal jahat yang saudaramu lakukan terhadap dirimu. Jika itu yang diperlukan untuk menghancurkanmu maka kita akan melakukannya. Mulai malam ini, kau adalah 'baby'ku." Terang sehun.

Luhan gemetar takut mendengar suaranya.

"K-kau tidak bisa membuat aku melakukan hal bodoh itu!" Kata Luhan kepadanya.

Sehun hanya tertawa.

"Kita lihat saja nanti." Sehun berkata saat dia berjalan ke kamar bayi itu untuk mendapatkan barang-barang yang dia butuhkan untuk memulai latihan mereka.

.

.

.

TBC

[HUNHAN] Call Me Daddy ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang