[16] Luhan vs Lulu

4.9K 349 3
                                    

Sehun berjalan ke kamarnya dan membangunkan bayi yang sedang tidur itu. Dia mengguncangnya dengan lembut dan Luhan mulai mengerutkan keningnya. Luhan masih belum terbangun.

"No, more sleepy time" protes Luhan. Sehun tertawa dan menggendong Luhan. Luhan mengerutkan kening karena merasa tidurnya terganggu tapi dia terbangun dan sadar bahwa itu adalah daddynya.

"Ini waktunya makan malam, Baby." Kata Sehun.

"Apakah kau tidak lapar?" Sehun bertanya padanya. Luhan berpikir sejenak, lalu mendengar perutnya mulai berbunyi.

Dia mengangguk.

Sehun mendudukkan Luhan ke kursinya dan memberinya makan secara normal saat dia makan.

Setelah makan malam Luhan bingung, dia masih diikat ke kursi tingginya. Daddy biasanya mengajaknya pergi sekarang. Sekarang, dia hanya duduk di sana menatapnya.

"Something wong daddy? (Something wrong daddy?)" Tanya Luhan penasaran. Sehun menggelengkan kepalanya.

"Tidak ada yang salah, baby. Tapi aku perlu mengajukan beberapa pertanyaan. Dan aku ingin kau menjawabnya dengan jujur, okay? "Tanya Sehun. Luhan mengangguk.

"Luhan, apakah hanya kau yang berada di dalam kepalamu yang cantik itu? Atau ada orang lain?" Tanya Sehun.

"Seseorang yang lain daddy." Luhan memberitahunya.

"Dan apakah itu orang yang memecahkan gelas?"

"Ya, itu dia. Dia adalah suara jahat. Dia melakukannya! "Kata Luhan.

"Katakan padaku baby, apakah dia berbicara denganmu?" Luhan mengangguk.

"Apa yang dia katakan?"

"Dia sangat jahat kepadaku, dia memanggilku bodoh dan dia selalu menyuruhku untuk membiarkan dia yang memegang kendali. Dia mengatakan bahwa aku lemah, dan daddy adalah orang yang jahat. Dia mengatakan bahwa kau akan menyakitiku. Dan dia bilang kalau aku tidak membiarkannya memegang kendali, dia akan menyakiti kita!" Jerit Luhan dan dia mulai menangis.

"Tenanglah baby, tidak apa-apa. Aku tidak akan membiarkan dia menyakitimu. Tapi, aku perlu memastikan bahwa dia tidak dapat menyakitimu. Jadi aku perlu meminta tolong padamu untuk sebuah bantuan yang sulit. Aku ingin kau membiarkannya keluar." Kata Sehun.

Luhan panik.

"TIDAK! Dia akan mengurung aku di dalam kandang gelap di dalam pikiranku. Aku tidak ingin pergi kesana. Tolong jangan!" Luhan menangis.

"Tidak apa-apa baby, kau bisa mempercayaiku. Aku berjanji, aku akan membuatnya membawamu kembali. Aku hanya perlu berbicara dengannya." Ujar Sehun pada Luhan.

Luhan menghela napas dan menyeka air matanya, dan perlahan mengangguk. Sehun bersiap dan mengikat pengikat bblengan Luhan agar aman, lalu kemudian dia mengangguk. Luhan menarik napas panjang dan memejamkan mata.

Dia menenangkan diri dan perlahan menurunkan dinding pertahanannya lalu melepaskan Luhan. Tidak lama kemudian Lulu terjebak lagi ke dalam pikirannya. Dia mengawasi melalui mata si jahat, dan dia hanya berdoa agar daddy menyelamatkannya.

"Luhan?" Sehun bertanya saat Luhan membuka matanya dan menatapnya kosong.

"Daddy, itu tidak berhasil." Kata Luhan kepada Sehun berpura-pura menjadi Lulu. Berhenti berbohong! Mengapa kau melakukan ini? Kau bukan aku

"Berhentilah Luhan, aku tahu itu kau." Sehun berkata segera memperhatikan pergeseran bahasa tubuh. Meskipun dia mengucapkan kata-kata seperti bayinya, dia merasa tegang.

[HUNHAN] Call Me Daddy ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang