***
Chapter ini mengandung konten dewasa!
YOU HAVE BEEN WARNED!
***
Sehun menopang tubuhnya dan menjilat hole si mungil yang terlihat lezat. Perlakuan Sehun membuat Luhan menjerit.
"T-tuan, apa yang kau lakukan?" Luhan bertanya, dia tidak tahu apa perasaan aneh yang dirasakannya.
"Panggil aku Daddy." Kata Sehun.
"T-tapi kenapa kau menjilati lubangku? Itu kotor." Luhan berkata lirih.
"Karena rasanya enak." Ujar Sehun sambil menusukkan lidahnya ke dalam lubang itu. Luhan mengerang.
"D-Daddy tidak melakukan hal ini pada bayi mereka." Luhan memberitahunya.
"Oh baby, Daddy tidak melakukan ini dengan bayi kecil. Kau adalah orang dewasa, kau adalah seorang bayi dimana seorang Daddy dapat melakukan apapun yang dia mau denganmu" Sehun memberitahu Luhan saat dia mengeluarkan pelumas dan melumuri jarinya. Sehun mulai bermain dengan bibir lubangnya.
"Aku tidak tahu tentang ini. Aku takut, bisakah kita melakukan sesuatu yang lain? "Luhan mempertanyakan perasaannya saat jari Sehun mulai menggelitik di pintu lubangnya. Jari itu masuk lebih dalam dan terasa tidak nyaman, tapi rasanya tidak sakit seperti yang dikatakan Luhan.
"Tidak baby, Daddy ingin melakukan ini sekarang, dan kau akan menjadi anak yang baik kecuali jika kau menginginkan hukuman. Apakah kau menginginkan itu? "Sehun bertanya padanya dan Luhan dengan cepat menggelengkan kepalanya.
"Bagus. Sekarang jangan bergerak, baby." Sehun berkata sambil menyelipkan jarinya yang kedua.
Jari ini menyakitinya lagi, tapi Luhan takut akan hukuman sehingga dia berusaha untuk menahannya. Namun, Sehun tidak sabar dan segera mendorong masuk jarinya yang ketiga, membuat Luhan mencicit saat ia mendorong jari-jarinya dan mencapai spot tertentu yang membuat Luhan serasa melihat bintang.
Dia memutuskan bahwa Luhan sudah siap lalu Sehun menurunkan celananya, dengan cepat melumasi penisnya dengan lube dan bersiap didepan lubang Luhan.
Luhan sangat ketakutan dan dia memegangi meja. Sehun mendorong ujung penisnya ke lubang panas dan hangat milik Luhan yang ketat.
Luhan menjerit "TIDAK! DADDY! Sakit sekali! Tolong Keluarkan! Keluarkan!"Luhan langsung menangis kesakitan.
"Ssst, baby, aku tau itu sakit, tapi nanti akan terasa enak." Sehun mengatakan berusaha menenangkannya.
Sehun ingin memberi waktu kepada Luhan untuk menyesuaikan diri dengan ukuran tubuhnya, tapi dia tidak bisa menunggu lagi dan dia menghentakkan penis besar itu ke dalam dirinya.
Dia menanamkan penisnya jauh kedalam bayinya, untuk beberapa alasan, isak tangis Luhan hanya membuat dia lebih horny.
Pada saat ini Sehun mengabaikan rasa nyaman untuk Luhan dan hanya berusaha mencapai orgasme. Dia menarik keluar dan masuk lagi dengan kekuatan penuh.
Syukurlah, dia langsung memukul prostat Luhan kali ini. Luhan mengerang senang, rasa sakitnya mulai mereda.
Karena kurangnya pelepasan sebelumnya, Luhan menjadi keras dengan cepat, segera anggotanya berdiri dengan bangga.
"Daddy! Lagi! Tolong itu sentuh lagi! "Luhan mengerang.
"Apakah kau menyukainya, baby?" Sehun bertanya sambil mencondongkan tubuh ke depan dan mulai mencubit serta menarik nipples merah muda Luhan.
Luhan selalu sangat sensitif dan dengan sirnanya rasa sakit itu, semua terasa sangat lebih baik.
Sehun merasa dirinya mencapai orgasme sehingga ia meletakkan tangannya di atas penis Luhan agar mereka bisa klimaks bersama.
Dia menggerakkan tangannya ke atas dan ke bawah dengan gerakan cepat, Luhan dengan cepat cum ditangannya.
Sehun merasa dinding Luhan mengencang di sekitar penisnya, terlalu banyak untuk dihandlenya dan dengan segera dia melesak masuk jauh ke dalam babynya.
Itu adalah salah satu orgasme terbaik yang pernah dia alami. Perlahan, dia menarik penisnya keluar. Dia melihat cum nya tumpah keluar dari lubang kecil itu.
Dia menyukai Luhan yang seperti ini. Sehun mengeluarkan plug kecil itu dan memasukkannya ke dalam Luhan.
"Mengapa kau memasukkannya ke dalam lubangku?" Tanya Luhan begitu tenang setelah mendapatkan orgasmenya.
"Agar kau bisa menyimpan semua susu khusus ayah di dalam dirimu. Jadi orang tahu bahwa kau adalah milikku." Kata Sehun.
Luhan tidak mengatakan apa-apa setelah itu, jadi Sehun kembali mengganti baju Luhan dan membersihkan bayinya.
Jauh lebih mudah untuk menggendong Luhan karena dia tidak perlu diajari lagi. Sehun menarik popoknya dan sepasang celana plastik di atasnya. Kemudian ia menemukan piyama pucat Luhan dan menariknya kedalam piyama itu.
"Here you go baby, semuanya sudah siap!" ujar Sehun saat ia merebahkan tubuh Luhan. Sulit bagi Luhan untuk berdiri dan berjalan karena pantatnya terasa sakit.
Sehun melihatnya dan memegangi anak itu saat mereka berjalan kembali ke ruang tamu.
"Sekarang Luhan, karena sepertinya kau tidak ingat apa-apa, hari ini, aku akan mengajarimu peraturan, dan peraturan rumah. Hal-hal yang bisa dan tidak bisa kau lakukan, okay?" Kata Sehun.
Luhan menatapnya dengan mata doe besar itu dan langsung mengangguk. Sehun menyeringai, sudah waktunya untuk memanfaatkan situasi yang ada!
.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
[HUNHAN] Call Me Daddy ☑️
FanficStatus : [COMPLETED] Length : 30/30 RATE M! DONT LIKE DONT READ! BOYSXBOYS RANK 3 #KEPRIBADIANGANDA [12.05.2018] RANK 271 #LUHAN [13.05.2018] RANK 2 #NC18 [25.06.2018] Sehun adalah seorang psikiater dan merupakan seseorang yang sangat terkenal saat...